Intoleransi Laktosa pada Bayi, Ibu Harus Apa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Januari 2019
Intoleransi Laktosa pada Bayi, Ibu Harus Apa? Intoleransi Laktosa pada Bayi, Ibu Harus Apa?

Halodoc, Jakarta - Intoleransi laktosa adalah kondisi saat tubuh seseorang tidak mampu mencerna laktosa (gula alami dalam susu sapi dan produk olahannya). Kondisi ini biasanya bisa dideteksi sejak seseorang masih bayi. Perlu diingat bahwa intoleransi laktosa ini bukan termasuk alergi, karena alergi pada bayi bisa dicegah sejak dini. Bayi yang mengalami kondisi ini tidak menghasilkan laktase yang cukup, sehingga laktosa yang tidak tercerna masuk ke usus besar lalu terfermentasi oleh bakteri, dan menimbulkan berbagai gejala. Beberapa gejala yang dapat terjadi adalah nyeri di perut, mual hingga diare. Jadi, saat bayi diberikan susu sapi atau produk olahannya kemudian mengalami gejala di atas, maka kemungkinan ia mengalami intoleransi laktosa.

Baca Juga: Kenali Jenis Alergi pada Bayi Baru Lahir

Penyebab Intoleransi Laktosa

Berdasarkan penyebabnya, intoleransi laktosa dibagi menjadi beberapa jenis berikut ini:

  • Intoleransi laktosa primer. Jenis ini biasanya berkembang pada orang yang pernah dapat mencerna laktosa sepenuhnya. Kondisi ini adalah jenis yang biasa terjadi dan hampir semua bayi menghasilkan cukup laktase untuk mencerna laktosa yang terdapat dalam susu dan formula untuk bayi. Namun, pada beberapa keadaan setelah konsumsi dihentikan, kebanyakan anak di dunia mulai menghasilkan laktase yang lebih sedikit. Kebanyakan orang yang mengalami intoleransi laktosa primer dapat konsumsi beberapa produk susu tanpa munculnya gejala.

  • Intoleransi laktosa sekunder. Jenis ini merupakan akibat dari kerusakan pada usus, seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, infeksi usus, radang usus besar, atau kemoterapi.

  • Intoleransi laktosa bawaan. Kondisi ini jarang terjadi, dan bayi yang lahir dengan kondisi ini tidak menghasilkan laktase sama sekali. Dokter mendiagnosis intoleransi laktosa sekunder dengan intoleransi laktosa bawaan selama masa kelahiran bayi.

Baca Juga:  Tips Menyiapkan MPASI Pertama untuk Si Kecil

Mengatasi Intoleransi Laktosa

Sayangnya hingga kini intoleransi laktosa adalah kondisi yang tidak biasa diobati sama sekali. Jika bayi mengidap intoleransi laktosa, maka yang bisa dilakukan adalah menghindari munculnya gejala dengan mengatur asupan makanan. Misalnya membatasi konsumsi makanan mengandung laktosa, atau hanya mengonsumsi makanan bebas laktosa.

Beberapa jenis makanan yang merupakan sumber laktosa dan perlu dihindari antara lain susu sapi, susu kambing, keju, es krim, yoghurt, mentega, kue, biskuit, cokelat, permen, bumbu salad, kentang goreng siap saji, sup instan kemasan, daging olahan, serta roti atau sereal terkadang mengandung laktosa.

Jika hendak membeli makanan di supermarket, ibu wajib memperhatikan komposisinya sebelum memutuskan untuk membelinya. Makanan pengganti yang bisa diberikan kepada bayi pengidap intoleransi laktosa yang bisa coba ibu berikan kepada bayi antara lain susu kedelai atau susu yang terbuat dari gandum, almond, kelapa, atau kentang.

Selain itu, bayi pengidap intoleransi laktosa tidak boleh kekurangan kalsium yang seharusnya didapatkan dari susu. Oleh sebab itu, ibu bisa memberikan beberapa jenis makanan yang kaya kalsium seperti ikan sarden, makarel, salmon, bayam, kubis, brokoli, kacang-kacangan, dan roti dan makanan lain yang terbuat dari tepung fortifikasi.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi

Dalam menjaga kesehatan pencernaan bayi, ibu harus peka dan tanggap ketika Si Kecil mengalami keluhan pencernaan. Ibu bisa segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc ketika Si Kecil memiliki keluhan pencernaan. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, ibu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan