article bot
Kesehatan Mental

Jangan Anggap Sepele, Ini 7 Penyebab Sakit Kepala Belakang

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Mei 2023
Jangan Anggap Sepele, Ini 7 Penyebab Sakit Kepala BelakangJangan Anggap Sepele, Ini 7 Penyebab Sakit Kepala Belakang

“Sakit kepala bagian belakang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Penyebabnya bisa dikenali dari gejala lain yang muncul dan intensitas nyerinya. Hati-hati, dalam beberapa kasus sakit kepala belakang bisa saja menandakan adanya kondisi yang serius”

Bila sakit kepala belakang tak kunjung membaik, segeralah tanyakan pada dokter melalui Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Halodoc, Jakarta - Sakit kepala menjadi salah satu masalah kesehatan yang pernah terjadi pada setiap orang. Namun, lokasi sakit kepala yang dialami cenderung berbeda. Ada beberapa titik lokasi yang sering terasa nyeri ketika terserang sakit kepala, seperti pada bagian belakang kepala atau disebut juga sakit kepala belakang. 

Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab sakit kepala belakang. Ingin tahu apa saja penyebabnya? Yuk, simak pembahasannya!

Berbagai Penyebab Sakit Kepala Belakang

Sakit kepala belakang bisa terjadi dalam kondisi ringan atau parah. Apabila kondisinya ringan, sakit kepala dapat mereda dengan sendirinya. Namun, untuk kondisi yang lebih parah, sakit kepala biasanya tidak kunjung hilang dan diikuti dengan gejala-gejala lain. 

Jika sakit kepala yang kamu alami tidak kunjung mereda dan bahan diikuti dengan gejala lain yang mengganggu aktivitas, segera periksakan ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya. 

Secara umum, berikut ini sejumlah penyebab sakit kepala belakang yang perlu diketahui, yaitu:

1.Sakit Kepala Exertional

Jenis sakit kepala ini muncul karena dipicu oleh aktivitas fisik yang beragam. Rasa nyerinya semakin bertambah parah bila jenis kegiatan yang dilakukan cukup berat, seperti berlari, berhubungan intim, batuk, ataupun mengejan saat buang air besar. 

Rasa nyeri umumnya terjadi di bagian belakang kepala, tepatnya di belakang mata atau di seluruh bagian kepala. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung sekitar 20 menit dan tidak menandakan penyakit serius..

Namun, sakit kepala exertional bisa menjadi pertanda adanya gangguan pembuluh darah di otak meski kecil kemungkinannya. Segera bicarakan dengan dokter kalau kamu sering sekali mengalami sakit kepala belakang dengan ciri seperti ini.

2.Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang juga bisa jadi penyebab sakit kepala belakang. Pemicunya bervariasi, yaitu kurang tidur, stres, tegang, atau rasa lapar. Rasa nyeri yang ditimbulkan sakit kepala tegang umumnya tidak terlalu berat sehingga tidak akan mengganggu aktivitas. 

Gejala berupa rasa tegang atau tekanan di bagian dahi atau bagian belakang kepala dan leher selama sekitar 30 menit sampai beberapa hari. Meski tidak menghambat aktivitas, tetapi sakit kepala tegang dapat menyebabkan sakit kepala belakang yang mengganggu aktivitas.

Pasalnya, penyakit ini sering hilang timbul selama kurang lebih 15 hari per bulan. Jika kondisinya sudah kronis, sakit kepala tegang bisa menyerang lebih dari 15 hari per bulan.

3.Sakit Kepala Harian Kronis

Seperti namanya, sakit kepala harian kronis terjadi setiap hari selama tiga bulan dan penyakit ini lebih sering dialami oleh wanita. Pernah mengalami cedera di leher atau kelelahan menjadi pemicu timbulnya sakit kepala jenis ini. 

Ketika kambuh, kamu akan merasa tidak nyaman di bagian leher dan belakang kepala akibat otot leher yang menegang. Fisioterapi merupakan metode pengobatan yang dianjurkan bagi pengidap sakit kepala harian kronis.

Beda letak, beda pula jenis sakit kepalanya. Yuk, cari tahu selengkapnya dalam tulisan ini → Ini 3 Beda Letak Sakit Kepala.

4.Migrain Basilar

Jika migrain umumnya terjadi hanya di salah satu sisi kepala, migrain basilar akan menimbulkan rasa nyeri di bagian belakang kepala. Menurut American Migraine Foundation, pada tahap awal, migraine basilar menimbulkan gejala, seperti pandangan kabur, kebutaan sementara, pusing, telinga berdenging, dan kesulitan berbicara maupun mendengar.

Meski gejala-gejalanya cukup mengganggu, tetapi penyebab sakit kepala belakang ini umumnya tidak membuat pengidapnya menjadi lemah. Namun, migrain basilar jangan disepelekan karena pada kasus tertentu, penyakit ini dikaitkan dengan stroke. 

5.Neuralgia Oksipital

Neuralgia oksipital juga menjadi salah satu penyebab sakit kepala belakang. Sakit kepala ini bisa terjadi ketika saraf oksipital yang berada di sekitar saraf tulang belakang dari pangkal leher sampai kepala mengalami gangguan. 

Pernah mengalami cedera, peradangan, atau saraf terjepit bisa menyebabkan saraf oksipital tertekan atau mengalami iritasi sehingga terjadilah neuralgia oksipital.

Sakit kepala ini sering dikira migrain karena gejalanya yang memang mirip. Namun, rasa nyeri saat neuralgia oksipital terjadi akan menimbulkan sensasi, seperti tersengat listrik yang tajam dan menusuk pada kepala dan leher.

6.Postur Tubuh yang Kurang Baik

Postur tubuh yang kurang baik juga bisa jadi penyebab sakit kepala belakang. Misalnya, karena kamu sering membungkuk saat beraktivitas sehari-hari, dapat menyebabkan ketegangan pada area punggung dan leher, akibatnya timbul sakit kepala belakang.

7.Sakit Kepala Cluster

Penyebab lainnya dari sakit kepala belakang adalah sakit kepala cluster. Pada kondisi ini, masalah terjadi pada ruas tulang belakang di area leher, sehingga menyebabkan sakit kepala belakang, terutama saat berbaring.

Itulah beberapa penyakit yang disebabkan atau ditandai dengan gejala sakit kepala belakang. Agar penanganan bisa segera kamu dapatkan, gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, ya. Kamu juga bisa sekaligus membeli obat yang diresepkan, membeli vitamin hingga paket suplemen kesehatan melalui aplikasi Halodoc.

Referensi:
American Migraine Foundation. Diakses pada 2021. Pain in the Back of Head.
WebMD. Diakses pada 2021. Why Does the Back of My Head Hurt?.
Healthline. Diakses pada 2021. Pain in the Back of the Head.
Medical News Today. Diakses pada 2021. What is this pain in the back of my head?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan