Jangan Diabaikan, Hipotermia Bisa Sebabkan Kematian

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   26 Mei 2019
Jangan Diabaikan, Hipotermia Bisa Sebabkan KematianJangan Diabaikan, Hipotermia Bisa Sebabkan Kematian

Halodoc, Jakarta – Sebaiknya lakukan persiapan yang matang jika kamu ingin melakukan pendakian gunung. Mulai dari peralatan yang akan kamu gunakan hingga persiapan kesehatan serta mental.

Baca juga: Rentan Menyerang Pendaki Gunung, 5 Cara Mencegah Hipotermia

Banyak risiko yang mungkin kamu temui sepanjang perjalanan mendaki. Salah satunya adalah perubahan cuaca yang sangat tiba-tiba. Dengan peralatan yang mumpuni, tentu kondisi ini akan bisa dilalui dengan baik sehingga kamu bisa terhindar dari gangguan kesehatan selama pendakian.

Tidak hanya kelelahan, nyatanya ada beberapa gangguan kesehatan yang dapat kamu temui selama menjalani pendakian. Salah satunya adalah hipotermia. Penyakit hipotermia sendiri merupakan kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga 35 derajat celcius.

Suhu tubuh yang berada jauh di batas normal memengaruhi fungsi sistem saraf serta organ tubuh lainnya. Jika tidak segera ditangani, kondisi hipotermia dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, gangguan sistem pernapasan hingga kematian.

Tidak hanya para pendaki, hipotermia umum dialami oleh para lansia ataupun anak kecil. Penyebab umum dari hipotermia adalah kondisi panas yang dihasilkan oleh tubuh tidak sebanyak panas yang hilang.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang kehilangan banyak panas tubuh sehingga mengalami hipotermia seperti terlalu lama berada di tempat dingin, mengenakan pakaian yang tipis ketika udara sangat dingin, terlalu lama menggunakan pakaian basah, dan terlalu lama berada di dalam air.

Ketahui faktor yang meningkatkan seseorang mengalami hipotermia, yaitu:

  1. Faktor usia memengaruhi seseorang mengalami hipotermia. Lansia dan bayi rentan mengalami kondisi ini.

  2. Kelelahan juga dapat menyebabkan seseorang mengalami hipotermia.

  3. Adanya gangguan mental seperti demensia.

  4. Kebiasaan mengonsumsi alkohol.

  5. Mengalami beberapa penyakit seperti diabetes, Parkinson, dan radang sendi.

Baca juga: Berenang Terlalu Lama, bisa Sebabkan Hipotermia?

Gejala Hipotermia

Gejala yang ditimbulkan oleh kondisi hipotermia bervariasi tergantung pada tingkat keparahan. Berikut ini gejala yang dialami oleh pengidap hipotermia, yaitu:

  1. Biasanya pengidap hipotermia mengalami mati rasa pada sekujur tubuhnya. Selain itu, kulit terasa sangat dingin ketika disentuh.

  2. Kemampuan merespon dari pengidap hipotermia mengalami penurunan.

  3. Pengidap hipotermia mengalami kesulitan berbicara.

  4. Terkadang pengidap hipotermia mengalami tanda kesulitan bernapas atau sesak napas.

  5. Jantung berdebar hingga denyut jantung bergerak lebih lambat.

Pengobatan Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi darurat yang membutuhkan penanganan. Lakukan beberapa tindakan ini agar suhu tubuh pengidap hipotermia dapat kembali normal, yaitu:

  1. Pindahkan pengidap hipotermia ke tempat yang lebih kering dan hangat. Jangan lupa untuk berhati-hati ketika memindahkan pengidap hipotermia. Gerakan yang berlebihan dari pengidap hipotermia dapat membuat denyut jantung berhenti.

  2. Jika pengidap hipotermia menggunakan pakaian yang basah, segera ganti pakaiannya dengan pakaian yang kering.

  3. Tutup tubuh pengidap hipotermia dengan handuk atau jaket yang hangat.

  4. Berikan pengidap hipotermia minuman hangat atau makanan yang hangat.

  5. Berikan kompres yang kering dan hangat. Mengompres pengidap hipotermia dengan handuk kering yang hangat membantu untuk memulihkan suhu tubuh lebih cepat. Letakkan kompres hangat pada beberapa bagian seperti leher, dada, dan selangkangan. Hindari meletakkan kompres pada tungkai karena dapat menyebabkan darah yang dingin kembali mengalir ke jantung.

  6. Hindari penggunaan panas yang berlebihan karena dapat merusak kulit.

  7. Jangan tinggalkan pengidap hipotermia sendiri. Sebaiknya temani untuk memantau kondisi pengidap hipotermia. Khususnya jika pengidap hipotermia masih dalam keadaan bayi atau balita. Pada bayi atau balita, hipotermia biasanya tidak menimbulkan gejala apapun.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai pencegahan hipotermia. Kamu bisa gunakan Voice/Video Call atau Chat dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali Komplikasi Akibat Hipotermia

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan