Jangan Diabaikan, Ini 4 Gejala Stres pada Remaja

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Oktober 2022

“Stres seringkali tidak disadari oleh anak-anak remaja. Padahal, hal ini bisa menimbulkan dampak negatif jika dibiarkan berlarut-larut.”

Jangan Diabaikan, Ini 4 Gejala Stres pada RemajaJangan Diabaikan, Ini 4 Gejala Stres pada Remaja

Halodoc, Jakarta – Stres adalah hal lazim dan bisa terjadi kapan pun. Namun, jika terjadi berlarut-larut, hal ini berdampak pada kesehatan fisik maupun mental. Sayangnya, tidak semua orang mampu menyadari bahwa dirinya sedang stres, apalagi untuk seorang remaja. 

Padahal, menyadarinya penting dilakukan supaya stres tidak menimbulkan dampak yang lebih serius. Sebagai orang tua, ayah dan ibu perlu lebih peka untuk mencari solusi atas permasalahan yang menimpa anak. 

Gejala Stres pada Remaja yang Tidak Boleh Diabaikan

1. Tanda-tanda emosional

Salah satu ciri anak yang sedang stres adalah tidak bersemangat. Mereka tidak bahagia dan tampak tertekan. Bukan hanya itu, anak seringkali gelisah, cemas, menyendiri, dan mudah tersinggung. 

Bahkan, masalah sepele saja bisa membuatnya sangat marah atau putus asa. Mereka mungkin bisa tiba-tiba membentak tanpa ada alasan yang jelas. Jika anak mengalami tanda-tanda emosional tersebut, orang tua perlu lebih peka dan segera mengambil langkah tepat untuk menanganinya. 

2. Tanda-tanda fisik

Tanda-tanda yang bisa diamati adalah kelelahan, sakit kepala, sembelit, mual, pusing, jantung berdebar, dan kehilangan nafsu makan. Anak mungkin juga kehilangan minat untuk berolahraga bahkan aktivitas fisik lainnya. 

Jika terus terjadi, kondisi di atas dapat menambah atau menurunkan berat badan. Pada anak perempuan, stres bisa mengacaukan siklus menstruasinya. 

3. Perubahan perilaku

Stres juga bisa mengubah perilaku anak menjadi lebih gelisah dan gugup. Biasanya, kondisi tersebut ditandai dengan kebiasaan menggigit kuku, mondar-mandir gelisah, serta bergerak terus-menerus. 

Selain itu, orang tua akan menjumpai anak kerap menangis, mengasingkan diri, menjadi murung, mudah tersinggung, tidak peduli dengan penampilan, dan tidak menunjukkan minat dalam kegiatan yang sebelumnya disukai juga tanda-tanda yang mesti diwaspadai.

4. Gejala kognitif

Bukan hanya perilaku, stres juga memengaruhi kemampuan kognitif anak. Misalnya seperti berpikir tidak rasional, sulit untuk fokus, pandangan yang selalu negatif, dan penilaian yang buruk.

Berbagai Penyebab Stres Para Remaja

Melansir dari Mom Junction, sejumlah faktor pemicu stres pada anak remaja, di antaranya:

1. Penggunaan sosial media

Di satu sisi, sosial media memudahkan kita dalam mendapatkan informasi. Namun, terlalu banyak menghabiskan waktu bermain sosial media juga bisa menimbulkan dampak negatif. Hal ini bisa menurunkan kepercayaan diri, menyebabkan stres hingga kecemasan.

Terutama jika anak mengalami cyberbullying di media sosial. Berselancar timeline sosial media secara terus menerus bisa memicu stres ketika anak menemukan berita atau informasi yang bersifat negatif. 

2. Masalah keluarga

Masalah keluarga juga sering menjadi pemicu utama stres dikalangan remaja. Hal ini bisa berupa tuntutan orang tua yang terlalu tinggi, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kecemburuan antar saudara, masalah finansial atau ada anggota keluarga yang sakit. 

3. Peristiwa traumatis

Berurusan dengan peristiwa traumatis seperti pelecehan seksual, kecelakaan, sakit atau ditinggal mati oleh orang yang dicintai bisa memicu stres. 

Jika ayah atau ibu punya pertanyaan lain seputar kesehatan fisik maupun mental remaja, jangan ragu menghubungi psikolog melalui aplikasi Halodoc. Psikolog yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan sekaligus memberikan solusi terbaik. Download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Verywell Family. Diakses pada 2022. Reasons Your Teen Might Be Stressed Out And What You Can Do About It.
Mom Junction. Diakses pada 2022. Teen Stress: Sign And Tips To Deal With It.
American Psychological Association. Diakses pada 2022. Identifying signs of stress in your children and teens.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan