Jangan Disepelekan, Ketahui Cara Penularan Taeniasis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Maret 2019
Jangan Disepelekan, Ketahui Cara Penularan TaeniasisJangan Disepelekan, Ketahui Cara Penularan Taeniasis

Halodoc, Jakarta - Infeksi cacing pita atau taeniasis sebenarnya merupakan kondisi yang dapat ditangani dengan mudah. Namun, jika tidak segera ditangani, infeksi bisa menyebar pada organ tubuh lainnya dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius. Terlebih, penyakit ini juga mudah menular dari satu orang ke orang lainnya. Ketahui cara penularan taeniasis berikut, agar bisa terhindar.

Taeniasis terjadi saat telur atau larva cacing pita berada pada usus manusia. Masuknya telur atau larva cacing pita ini dapat melalui:

  • Mengonsumsi daging babi, sapi, atau ikan air tawar yang tidak dimasak hingga matang seluruhnya.

  • Mengonsumsi air kotor yang mengandung larva cacing, akibat terkontaminasi kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi.

  • Melakukan kontak yang dekat dengan pengidap infeksi cacing pita, misalnya melalui pakaian yang terkontaminasi kotoran yang mengandung telur cacing.

Baca juga: 4 Fakta tentang Taeniasis, Gangguan karena Cacing Pita

Cacing pita dewasa dapat tumbuh hingga sepanjang 25 meter, dan bisa bertahan dalam usus manusia hingga 30 tahun tanpa diketahui. Setiap bagian dari tubuh cacing pita dapat menghasilkan telur yang dikeluarkan dari tubuh melalui feses setelah cacing pita tumbuh dewasa. Penyebaran melalui kontak dengan kotoran yang mengandung cacing pita dapat terjadi jika kebersihan diri dan lingkungan tidak dijaga dengan baik.

Beberapa faktor lain yang juga dapat membuat seseorang berisiko mengidap taeniasis adalah:

  • Berada dalam lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

  • Bepergian atau tinggal di daerah endemi atau negara yang sering mengonsumsi daging babi, sapi, atau ikan air tawar yang terkontaminasi cacing pita.

  • Memiliki sistem imunitas tubuh yang lemah, sehingga tidak bisa melawan infeksi. Kondisi ini banyak terjadi pada pengidap HIV/AIDS, diabetes, pengidap kanker yang menjalani kemoterapi, serta pasien yang melakukan transplantasi organ.

Baca juga: Penanganan Pertama Saat Terkena Taeniasis

Gejala yang Muncul Ketika Terinfeksi

Sebagian besar pengidap taeniasis tidak menunjukkan tanda atau gejala. Kondisi ini baru dapat diketahui saat melihat keberadaan cacing pada feses. Cacing pita sering terlihat dalam bentuk yang datar dan persegi panjang, berwarna kuning pucat atau putih, dengan ukuran seperti sebutir beras. Terkadang cacing juga dapat menyatu bersama dan membentuk rantai yang panjang. Keberadaan cacing tersebut dapat berpindah-pindah.

Gejala yang dapat muncul pada infeksi cacing pita di usus adalah:

  • Mual.

  • Nafsu makan menurun.

  • Diare.

  • Sakit perut.

  • Ingin mengonsumsi makanan yang asin.

  • Penurunan berat badan akibat gangguan dalam penyerapan makanan.

  • Pusing.

  • Beberapa pengidap taeniasis juga dapat mengalami iritasi di area sekitar anus atau tempat keluarnya telur dewasa.

Sementara itu, gejala infeksi berat, di mana telur cacing sudah berpindah keluar dari usus dan membentuk kista larva pada jaringan tubuh dan organ lainnya, adalah:

  • Sakit kepala.

  • Reaksi alergi terhadap larva.

  • Gejala pada sistem saraf, seperti kejang.

  • Terbentuk benjolan.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Makanan Agar Tidak Mengalami Infeksi Cacing Pita

Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Taeniasis

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah taeniasis yaitu:

  1. Hindari mengonsumsi ikan dan daging (terutama daging babi) yang tidak matang sempurna.

  2. Cuci semua buah dan sayuran, serta masak makanan hingga matang sebelum dimakan.

  3. Bagi yang memiliki peternakan, buatlah saluran pembuangan kotoran yang baik, jangan sampai mencemari air yang digunakan untuk keperluan konsumsi.

  4. Bawalah hewan peliharaan ke dokter hewan jika terinfeksi cacing pita.

  5. Cucilah tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengolah makanan, sebelum makan, dan setelah keluar dari toilet.

Itulah sedikit penjelasan tentang taeniasis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan