Jangan Percaya Mitos tentang Tanda Kehamilan Ini

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 April 2020
Jangan Percaya Mitos tentang Tanda Kehamilan IniJangan Percaya Mitos tentang Tanda Kehamilan Ini

Halodoc, Jakarta - Setiap perempuan selalu mendambakan kehamilan, karena momen ini memang tidak pernah terganti dan terlupakan. Berbagai cara dicoba, mulai dari berhubungan intim alami, mengonsumsi makanan dan minuman kaya asam folat, hingga menjajal metode bayi tabung dengan harga yang terbilang tinggi. 

Meski begitu, ibu juga perlu tahu bahwa kehamilan juga sangat bergantung pada gaya hidup, pola makan, berat badan, usia, hingga kondisi kesehatan. Biasanya, semakin tua usia ibu atau ayah, kesempatan untuk mendapatkan keturunan bisa menurun dan cenderung berisiko. 

Mitos Tanda Kehamilan yang Keliru

Sayangnya, kuatnya keinginan untuk memiliki keturunan terkadang membuat wanita tidak menyadari bahwa telah menyerap informasi yang keliru, termasuk tentang tanda kehamilan. Padahal, kekeliruan ini bisa berdampak signifikan terhadap kondisi psikologis ibu nantinya. Jadi, jangan sampai salah, ini mitos tanda kehamilan yang tidak seharusnya dipercaya.

  • Terlambat Menstruasi Tidak Selalu Berarti Hamil

Terlambat menstruasi menjadi tanda awal kehamilan yang paling mudah dikenali. Sayangnya, terlambat menstruasi tidak selalu berarti ibu sedang berbadan dua. Ada banyak alasan lainnya, seperti kelelahan, stres, atau penggunaan alat kontrasepsi. Penurunan atau kelebihan berat badan serta faktor hormonal juga bisa menjadi penyebab terlambatnya menstruasi. 

Baca juga: Mengonsumsi Durian ketika Hamil, Amankah?

  • Mual di Pagi Hari? Bisa Jadi Bukan Hamil

Selain terlambat menstruasi, mual di pagi hari atau morning sickness juga identik dengan tanda awal kehamilan. Meski begitu, kondisi ini juga bisa terjadi karena masalah kesehatan lainnya, seperti keracunan makanan, gangguan lambung, atau stres yang terbilang ekstrem. Jadi, ibu jangan langsung percaya bahwa mual di pagi hari bisa jadi tanda kehamilan.

  • Tidak Boleh Makan Cokelat Selama Hamil

Benarkah demikian? Ternyata ini termasuk mitos tanda kehamilan. Cokelat justru membuat ibu lebih senang dan berpengaruh positif terhadap janin. Beberapa orang percaya ibu hamil yang rutin makan cokelat akan melahirkan bayi yang bahagia, banyak senyum dan tertawa pada usia enam bulan. Bahkan, makanan satu ini dipercaya sebagai penangkal preeklampsia jika dikonsumsi pada trimester ketiga. 

Baca juga: Tanda-Tanda Kehamilan yang Bukan Berdasarkan Mitos

  • Harus Makan Dua Porsi

Ngidam memang identik dengan kehamilan, tetapi bukan berarti ibu harus makan lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya. Agar kebutuhan nutrisi ibu dan sang buah hati terpenuhi, cukup menambah 300 kalori pada setiap kali makan. Terlalu gemuk selama hamil bisa menghadirkan banyak komplikasi kehamilan. Jadi, tetap perhatikan pola dan asupan nutrisi.

  • Jangan Bepergian dengan Pesawat Terbang ketika Hamil

Sebenarnya, tidak ada aturan yang melarang bepergian dengan pesawat terbang ketika ibu sedang hamil, mau itu di trimester awal atau di trimester akhir. Namun, beberapa maskapai penerbangan memberlakukan larangan terbang untuk wanita hamil di atas 31 minggu untuk menghindari berbagai kondisi yang tidak diinginkan, salah satunya adalah kelahiran prematur.

Baca juga: Ini 5 Tanda Hamil yang Sering Tidak Disadari

Memeriksakan diri ke dokter sudah pasti menjadi pilihan paling baik ketika ibu mengalami beberapa gejala yang mengarah pada kehamilan. Jadi, ibu tidak lagi mengira-ira bahwa sedang hamil dengan adanya gejala-gejala tadi. Agar kunjungan ke rumah sakit lebih mudah, ibu sebaiknya pakai aplikasi Halodoc, tentunya download terlebih dahulu di ponsel ibu. Melalui aplikasi ini, dijamin ke rumah sakit tidak lagi ribet. 



Referensi: 
Slick Wellness. Diakses pada 2020. The Top 10 Early Pregnancy Symptoms that Could Just be Myths.
Pregnancy Birth & Baby. Diakses pada 2020. Common Myths about Pregnancy.
Medical News Today. Diakses pada 2020. 14 Myths about Pregnancy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan