Jangan Salah, Gejala Tipes dan Hepatitis Hampir Sama

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 September 2018
Jangan Salah, Gejala Tipes dan Hepatitis Hampir SamaJangan Salah, Gejala Tipes dan Hepatitis Hampir Sama

Halodoc, Jakarta – Hepatitis adalah kondisi yang mengacu pada peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus ataupun efek pengobatan yang menyebabkan tubuh membuat antibodi terhadap jaringan hati. Sementara tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran pencernaan yang memungkinkan penyebarannya melalui aliran darah. Walaupun penyebarannya berbeda, tetapi gejala tipes dan hepatitis hampir sama.

Gejala tipes umumnya adalah sakit kepala, demam naik turun terutama tinggi pada malam hari, rasa panas dan dingin yang datang bergantian, muncul ruam di kulit, tekanan darah rendah, sensitivitas terhadap cahaya terang dan nyeri otot yang parah. Hepatitis juga memiliki gejala yang kurang lebih sama seperti rasa lelah, gejala nggak enak badan mirip flu, sakit perut pucat, penurunan berat badan dan kulit serta mata yang menguning.

Walaupun gejala tipes dan hepatitis hampir mirip, tetapi ada perbedaan nyata mulai dari penyebab sampai dampak kedua penyakit ini terhadap tubuh. Untuk mengetahui lebih jelas lagi, berikut adalah penjelasannya.

Tipes

Umumnya tipes disebabkan karena pola makan yang tidak bersih dan sering berada di lingkungan yang juga tidak terawat. Selain dari makanan dan minuman, penyebarannya juga bisa melalui kontak langsung dengan pengidapnya sehingga menyebabkan tertular.

Komplikasi tipes yang tidak diobati bisa menyebabkan pada kematian karena umumnya gejala tipes ini akan membaik di minggu ketiga sampai keempat setelah gejala awal. Padahal, sebenarnya membaik hanya sementara sebelum akhirnya memburuk.

Komplikasi yang muncul dari tipes bisa sampai masalah ke paru-paru, infeksi tulang atau sendi sampai ke infeksi saluran kencing. Kontaminasi melalui makanan dan minuman memang menjadi penyebab utama penyakit tipes karenanya sangat penting untuk menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan sehabis dari toilet atau sesaat sebelum makan, dan mengonsumsi makanan bersih.

Sebenarnya kebiasaan mengonsumsi buah yang dipotong dan biasa dijual di pinggir jalan juga sebaiknya dihindari. Kamu tidak akan pernah tahu kehigienisan dari buah yang kamu konsumsi tersebut. Bisa jadi tangan si penjual tidak bersih atau malah pisau yang digunakan berkarat. Belum lagi pertukaran udara yang tidak sehat dan menyebabkan menempelnya polusi ke makanan tersebut.

Hepatitis

Kebiasaan minum alkohol bisa menjadi penyebab penyakit hepatitis ataupun konsumsi obat tertentu secara rutin. Hepatitis dapat mengganggu fungsi tubuh karena hepatitis memiliki fungsi metabolisme termasuk menetralisir racun. Bayangkan saja bila kamu memiliki gangguan hati sehingga hati tidak bisa menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Hepatitis ada berbagai jenis, yaitu Hepatitis A yang umumnya tidak memerlukan pengobatan karena hanya jangka pendek dan cukup membutuhkan istirahat saja. Hepatitis B yang bisa berisiko mengidap sirosis kanker hati atau bahkan gagal hati. Perawatan pada Hepatitis B biasanya dievaluasi secara medis baru, kemudian ditetapkan pengobatan yang disarankan seperti apa.

Orang yang mengidap Hepatitis C biasanya mengembangkan sirosis ataupun penyakit hati kronis yang bisa berujung pada transplantasi hati. Sedangkan Hepatitis D, penyebarannya tidak hanya melalui darah saja, tetapi juga bisa melalui cairan kelamin, kehamilan, dan urine. Jenis hepatitis yang paling akhir adalah Hepatitis E yang penyebarannya biasa terjadi lewat sanitasi yang buruk ataupun makanan yang diolah setengah matang.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai gejala tipes dan hepatitis, perbedaan dan persamaannya, serta bagaimana pencegahan dan penanganannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan