Jangan Salah, Inilah 6 Fakta Ketombe yang Harus Diketahui

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 April 2022

“Percaya dengan mitos ketombe dapat membuat kamu memilih cara yang salah untuk mengatasinya. Faktanya, ketombe tidak disebabkan oleh masalah kulit kepala kering, tapi dipicu oleh produksi minyak berlebih di kulit kepala.”

Jangan Salah, Inilah 6 Fakta Ketombe yang Harus DiketahuiJangan Salah, Inilah 6 Fakta Ketombe yang Harus Diketahui

Halodoc, Jakarta – Ketombe merupakan serpihan kecil berwarna putih atau kuning dari kulit kepala. Nah, banyak mitos yang beredar mengenai ketombe. Hati-hati, percaya pada mitos-mitos tersebut bisa membuatmu memilih cara yang salah untuk mengatasinya.

Misalnya, jika kamu menganggap ketombe sebagai masalah kulit kepala yang kering, kamu akan mengambil langkah untuk lebih jarang mencuci rambut. Padahal, faktanya jarang mencuci rambut justru dapat mengiritasi kulit kepala dan menyebabkan lebih banyak ketombe.

Berikut ini beberapa fakta ketombe yang perlu diketahui:

  1.  Tidak disebabkan oleh kulit kepala kering

Jika kulit tubuh atau wajah menjadi bersisik atau gatal, biasanya  pertama yang dilakukan banyak orang yaitu melembabkannya. Namun, ketika kulit kepala banyak ketombe, itu biasanya akibat terlalu banyak minyak di kulit kepala. 

Menurut Jessica Wu, M.D., seorang dokter kulit Los Angeles dan asisten profesor klinis dermatologi di University of Southern California Medical School, ada kesalahpahaman umum bahwa ketombe disebabkan oleh kekeringan. Pada kenyataannya, itu biasanya karena pertumbuhan berlebih dari ragi yang tidak berbahaya. 

Pada beberapa orang, ragi mulai memakan minyak berlebih dan sel-sel kulit mati di kulit kepala, menyebabkan sel-sel kulit lebih sering meluruh dan menggumpal menjadi serpihan. Itulah proses terjadinya ketombe. 

  1. Harus lebih sering mencuci rambut

Biasanya dokter kulit memperingatkan agar tidak keramas setiap hari. Karena dikhawatirkan akan menghilangkan minyak alami pada kulit kepala dan rambut, sehingga menyebabkan iritasi. Namun, ketombe menimbulkan masalah sebaiknya.

Perlu diketahui, terlalu jarang mencuci rambut atau keramas hanya akan memperburuk ketombe. Hal tersebut menyebabkan lebih banyak minyak dan sel-sel kulit mati menumpuk di kulit kepala. Mereka akan terus menjadi makanan ragi dan jamur. 

  1. Bersisik dan gatal tidak selalu berarti ketombe

Jika kamu tidak melihat perbaikan setelah mencuci rambut selama satu atau dua minggu dengan sampo anti ketombe, mungkin ada penyebab lain. Seseorang yang mengira ia berketombe bisa saja sebenarnya mengalami psoriasis atau peradangan kulit. 

Beberapa perawatan rambut dan produk tertentu dengan bahan kimia keras, dapat menimbulkan reaksi alergi atau sensitivitas yang mengeringkan kulit kepala. Jadi, dalam hal ini serpihan putih tidak ada hubungannya dengan ketombe.

  1. Ketombe juga bisa di wajah dan tubuh

Ketombe tidak hanya terjadi pada kulit kepala. Bukan hal yang aneh bagi wanita menemukan serpihan ketombe di alis, di sekitar telinga, dan di sepanjang sisi hidung. Di samping itu, ketombe juga bisa berada di bagian lain tubuh yang produksi minyaknya berlebih.

  1. Tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikendalikan

Kemungkinan besar masalah ketombe akan terus berulang. Namun, kamu tidak perlu menunggu ada ketombe untuk mulai merawatnya. Kamu bisa mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari peningkatan ketombe. 

  1. Bisa karena Produk Kecantikan

Kamu juga perlu hati-hati bila menggunakan produk kecantikan. Sebab menggunakan pewarna rambut secara berlebihan, gel, hari spray, sampo yang tidak cocok atau sering berganti sampo, juga bisa menyebabkan ketombe. Selain itu, stres berat juga bisa memicu pengelupasan kulit kepala.

Cara Mengatasi dan Mencegah Ketombe

Umumnya, banyak orang menggunakan sampo anti ketombe untuk mengatasi atau mencegahnya. Sampo yang digunakan mengandung bahan aktif cytostatic agen, seperti selenium sulfide atau zinc pyrithione. Cytostatic agen ini berfungsi untuk mengurangi pertumbuhan sel jamur. Nah, selain menggunakan sampo anti ketombe, kamu juga bisa kok mengatasi atau mencegahnya dengan cara lain. 

  1. Lidah buaya

Karena kandungannya yang beragam, lidah buaya juga memiliki banyak manfaat. Contoh, kandungannya berupa protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, B1, C, dan karbohidrat. Menurut penelitian, cairan dari daun ini bisa digunakan untuk menangani kulit bersisik pada pengidap dermatitis seboroik. Selain itu, minyaknya juga bisa meredakan rasa gatal pada kulit kepala.

  1. Lemon

Caranya tidak berbeda jauh dengan minyak zaitun. Gosokan lemon ke kulit kepala secara sistematis dan pastikan tidak ada bagian yang belum tergosok. Kamu bisa melakukannya setengah jam sebelum keramas.

  1. Mengatur pola makan

Konsumsi makanan yang seimbang juga berdampak positif pada kesehatan kulit kepala dan rambut. Kurangi makanan dengan lemak jahat, terutama cokelat dan susu. Makanan yang dapat menyebabkan produksi minyak meningkat dapat memperburuk ketombe. Sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung minyak baik, seperti sayuran hijau, protein, dan biji-bijian.

  1. Pijat Kulit Kepala

Oleskan minyak alami seperti kelapa, almond, atau jojoba langsung ke kulit kepala. Kemudian pijat ringan minyak ke kepala. Perawatan ini akan menenangkan dan membantu memecah ketombe di kulit kepala. Pastikan untuk tidak menggaruk kepala atau menggosok terlalu keras. 

Itulah fakta ketombe yang perlu diketahui. Jika ketombe yang kamu alami sulit untuk diatasi, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat. Kamu bisa membuat jadwal kunjungan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2022. Surprising Facts About Dandruff
Everyday Health. Diakses pada 2022. 7 Tips to Treat Dandruff Right Now

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan