Jangan Salah, Inilah 7 Fakta Mengenai Buta Warna

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 April 2019
Jangan Salah, Inilah 7 Fakta Mengenai Buta WarnaJangan Salah, Inilah 7 Fakta Mengenai Buta Warna

Halodoc, Jakarta – Buta warna adalah kondisi gangguan penglihatan yang membuat kemampuan seseorang untuk melihat warna semakin berkurang. Dengan kondisi buta warna, seseorang sulit untuk membedakan warna tertentu atau bahkan seluruh warna.

Baca juga: Mengapa Mata Mengalami Buta Warna?

Selain itu, kondisi buta warna merupakan kondisi seumur hidup sehingga pengidap buta warna harus bisa beradaptasi dengan kondisi buta warna. Sebaiknya ketahui beberapa fakta mengenai buta warna, yaitu sebagai berikut.

1. Buta Warna Disebabkan Faktor Genetik

Mata memiliki sel-sel saraf yang mengandung pigmen. Sel saraf pada mata dapat bereaksi ketika mata melihat warna dan cahaya. Ketika sel saraf yang mengandung pigmen tersebut mengalami kerusakan, hal ini mengakibatkan mata tidak dapat mendeteksi warna-warna tertentu atau parahnya seluruh warna.

Faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kerusakan sel saraf seperti kelainan gen yang diturunkan oleh orangtua, cedera mata, mengidap penyakit diabetes, efek samping dari obat yang dikonsumsi, dan paparan zat kimia pada mata.

2. Buta Warna Memiliki Tiga Jenis yang Berbeda

Tidak semua buta warna memiliki kesamaan dalam melihat. Buta warna memiliki 3 jenis yang berbeda. Tidak semua yang dilihat pengidap buta warna sama. Hal ini tergantung dari kondisi jenis buta warna yang dialami oleh seseorang. Ada jenis buta warna yaitu buta warna merah hijau, buta warna biru kuning, dan buta warna total.

Baca juga: 4 Tes Buta Warna pada Anak di Rumah

3. Buta Warna Hijau Merah Merupakan yang Paling Sering Terjadi

Kondisi ini disebabkan karena hilangnya atau keterbatasan fungsi dari sel kerucut merah (proton) dan hijau (deutran).

4. Ada Dua Tes yang Digunakan untuk Memastikan Buta Warna

Dokter akan melakukan beberapa tes buta warna untuk memastikan seseorang mengalami buta warna. Pertama adalah tes ishihara, tes yang paling sering digunakan oleh dokter. Dalam tes ini, dokter menggunakan alat bantu dan meminta pasien untuk mengenali angka atau huruf yang tertera. Biasanya angka atau huruf akan berbentuk samar pada gambar dengan titik berwarna. Kedua adalah tes penyusunan warna. Dalam tes ini, pasien diwajibkan untuk menyusun warna sesuai dengan tingkat gradasi warna.

5. Buta Warna dapat Dikenali Sejak Dini

Sebaiknya kenali tanda-tanda buta warna sejak dini. Penting bagi orangtua mengetahui tanda buta warna pada anak. Biasanya, anak yang mengalami buta warna akan mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran sekolah yang berhubungan dengan warna. Tidak ada salahnya orangtua melakukan pemeriksaan agar dapat membantu anak untuk beradaptasi dengan kondisinya.

6. Buta Warna Total Merupakan Jenis Buta Warna yang Paling Jarang Ditemui

Kondisi buta warna total menyebabkan pengidap buta warna tidak dapat melihat warna. Pengidap buta warna total hanya melihat warna sebagai hitam putih saja. Hal ini dapat membahayakan pengidap buta warna ketika sedang melakukan kegiatan.

7. Buta Warna Tidak Ada Obatnya

Seseorang yang mengalami buta warna dapat mengalami kondisi ini seumur hidup. Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi buta warna.

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak dari buta warna. Meminta bantuan keluarga atau kerabat saat mengalami masa sulit yang berhubungan dengan warna bisa kamu lakukan. Selain itu, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi kesehatan kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga: Bagaimana Vitamin Memengaruhi Kesehatan Mata?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan