Jangan Salah Mengolah Keju, Perlu Tahu Caranya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 April 2018
Jangan Salah Mengolah Keju, Perlu Tahu CaranyaJangan Salah Mengolah Keju, Perlu Tahu Caranya

Haldoc, Jakarta – Keju merupakan salah satu produk olahan susu yang sudah ada sejak zaman dahulu. Ada banyak sekali jenis, cara pengolahan, dan komposisi keju. Susu yang biasa digunakan adalah susu sapi atau kambing, sehingga kandungan gizinya hampir sama dengan susu. Proses pembuatan keju secara umum dimulai dari tahapan pengentalan dengan bantuan bakteri dan enzim. Setelah itu terdapat proses lainnya hingga akhirnya menghasilkan keju dengan cita rasa yang khas. Untuk membuat sajianmu semakin lezat, berikut ini terdapat berbagai jenis keju dan cara pengolahnnya yang perlu kamu tahu:

 

Keju Cheddar

Keju cheddar memiliki tekstur yang halus, kering, dan rapuh. Warnanya kuning pucat atau putih gading. Cheddar adalah jenis keju yang paling populer di antara semua keju di dunia. Namanya diambil dari nama desa di wilayah Somerset, Inggris yang merupakan tempat asal pembuatannya. Mengandung 48% kadar lemak, keju ini cocok diolah untuk pembuatan kue, roti, atau sebagai topping untuk beragam makanan. Kamu tidak akan kesulitan menemukan jenis keju ini sebab biasanya dapat dijual di supermarket dalam kemasan lembaran ataupun batangan.

Keju Parmesan

Keju ini termasuk ke dalam keju yang memiliki tekstur keras, dengan warna kuning pucat. Berasal dari Parma, Italia, keju ini siap diolah setelah 3 bulan proses penyimpanan. Kamu dapat menemukannya di supermarket dalam bentuk bubuk dan sangat cocok untuk disajikan sebagai taburan pasta, spaghetti, pizza, salad, sup, atau kue kaastengels.

Keju Mozzarella

Berasal dari Italia, keju ini biasanya sangat mudah dikenali karena biasanya dihadirkan dalam keadaan panas sebagai topping atau isian makanan. Teksturnya saat meleleh sangat lembut, lentur, elastis, dan creamy sehingga menjadi favorit banyak orang. (BACA JUGA: Say Yes! Jangan Lagi Takut Gendut Karena Keju)

Biasanya keju ini dibuat dari susu sapi segar dan mengandung 40 hingga 50 persen lemak. Keju ini lebih lezat jika disajikan dalam keadaan panas agar terasa teksturnya yang lembut dan creamy tersebut. Sebab jika sudah dingin, keju ini akan mengeras dan rasanya kurang sedap. Keju mozzarella cocok disajikan sebagai topping pizza, pasta, lasagna, macaroni schotel, dan lain-lain. Kamu dapat menemukannya dengan mudah di supermarket dalam kemasan padat atau sudah diparut.

Keju Chevre

Diambil dari bahasa Prancis yang berarti kambing, maka dapat dipastikan kalau keju ini terbuat dari susu kambing segar. Tampil dengan warna yang cukup cerah cenderung puti, keju chevre memiliki tekstur yang agak lembab dengan rasa yang agak asam seperti lemon. Proses pembuatannya pun termasuk singkat, karena hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja. Kamu dapat menemukannya di supermarket dan diolah sebagai salad, sandwich, atau mac and cheese.

Keju Emmental

Apabila kamu melihat keju yang mempunyai banyak lubang, khas seperti yang sering digambarkan dalam acara kartun, maka kamu sedang melihat keju emmental ini. Lubang ini terbentuk dari gelembung gas karbondioksida yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri yang telah memakan asam laktat dari keju ini. Keju emmental berasal dari Swiss, tepatnya di lembah Emme di Canton Bern. Karena sangat mudah meleleh, keju ini sangat cocok digunakan sebagai fondue, quiche, casserole, dan lain-lain.

Setelah mengenal beberapa jenis keju diatas, mungkin sekarang kamu punya lebih banyak ide untuk membuat makanan lezat. Namun, kamu harus tetap memperhatikan seberapa banyak keju yang kamu masukkan ke dalam menu agar kadar kolesterolmu tidak naik. Apabila kamu punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja! Bicara dengan dokter kapan saja lewat Video/Voice Call dan Chat. Kamu bisa mendapat resep obat atau vitamin, langsung pesan lewat smartphone, dan obatnya akan dikirim ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play! (BACA JUGA: Serba Cheese, Ini Manfaat Makan Keju)

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan