Jangan Sembarang Konsumsi, Ikan Buntal Beracun

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 April 2020
Jangan Sembarang Konsumsi, Ikan Buntal Beracun Jangan Sembarang Konsumsi, Ikan Buntal Beracun

Halodoc, Jakarta – Ikan sering digolongkan ke dalam makanan yang menyehatkan jika dibanding jenis daging-dagingan lainnya, seperti ayam, sapi, kambing dan lain-lain. Kandungan lemak baiknya ini yang membuat ikan dianggap sebagai bahan makanan yang lebih sehat. Namun, ternyata tidak semua ikan aman dikonsumsi. Ada beberapa jenis ikan yang ternyata beracun dan bisa mematikan jika dikonsumsi. Ikan buntal contohnya. Ikan buntal mengandung tetrodotoxin, yakni sejenis racun yang paling mematikan. Ini sejumlah faktanya yang perlu diketahui.

Baca Juga: Selain Ikan Buntal, Ada Makanan Lain yang Beracun

Fakta Seputar Ikan Buntal yang Ternyata Beracun 

Ikan buntal sebenarnya jarang dikonsumsi di Indonesia, tetapi jenis ikan ini kerap disajikan di benua-benua Asia. Di Jepang contohnya, ikan buntal kerap diolah menjadi, sup, sushi, dan sashimi. Ikan buntal mengandung beracun sehingga diolah dengan benar. Seorang koki harus benar-benar terlatih untuk memotong daging ikan buntal. Pasalnya ada beberapa bagian-bagian yang dibuang karena mengandung racun. 

Dilansir dari laman Center for Disease Control and Prevention, hati, gonad, usus, dan kulit dari ikan buntal yang mengandung tetrodotoxin dan neurotoxin. Jika bagian ini tidak dibuang atau diolah benar, orang yang mengonsumsinya bisa keracunan dan mempunyai risiko kematian sebesar 60 persen. 

Perlu diketahui juga bahwa tetrodotoxin termasuk ke dalam jenis racun yang paling mematikan di dunia. Sebenarnya bukan cuma ikan buntal saja, tetrodotoxin juga ditemukan pada kodok dan ikan mola-mola.

Seperti Apa Gejala Keracunan Ikan Buntal? 

Racun tetrodotoxin stabil terhadap panas dan dapat menghambat pengiriman sinyal-sinyal saraf pada otot rangka. Melansir dari Emedicine Health, gejala keracunan biasanya dimulai 10-45 menit setelah ikan dikonsumsi. Gejala awal umumnya berupa kesemutan pada lidah dan permukaan dalam mulut. Gejala lainnya yakni mati rasa pada mulut, mual dan muntah

Baca Juga: Alasan Makan Buah dan Sayuran Mentah Picu Keracunan Makanan

Jika tidak ditangani segera, orang yang mengonsumsi ikan buntal bisa mengalami kelumpuhan, kehilangan kesadaran, gagal pernapasan, dan fatalnya dapat menyebabkan kematian. Mengingat keracunan ini bisa berakibat fatal, sebaiknya jangan sekali-kali mencoba mengolah dan mengonsumsi ikan buntal. Jika kamu ingin mengonsumsinya, pastikan ikan diolah oleh koki yang telah handal dan sudah paham betul dengan anatomi ikan ini.

Penanganan Pertama Keracunan Ikan Buntal

Dikutip dari WebMD, penanganan pertama saat seseorang keracunan ikan buntal adalah, biarkan orang tersebut memuntahkan ikan yang dikonsumsi apabila ia masih tersadar. Pastikan orang tersebut muntah, paling lama tiga jam setelah ia mengonsumsi ikan buntal. Balikkan tubuhnya ke samping apabila orang tersebut mengalami muntah-muntah karena orang tersebut berisiko lumpuh, berikan ia pernapasan buatan agar tetap tersadar sampai orang tersebut mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. 

Baca Juga: Makanan untuk Detoksifikasi Tubuh

Jadi, itulah informasi tentang ikan buntal beracun yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu ingin tahu seputar makanan beracun lainnya, kamu bisa bertanya ke dokter Halodoc. Lewat aplikasi, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.

Referensi :
WebMD. Diakses pada 2020. Wilderness: Pufferfish Poisoning.
Emedicine Health. Diakses pada 2020. Pufferfish Poisoning.
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Tetrodotoxin Poisoning Associated With Eating Puffer Fish Transported from Japan -- California, 1996.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan