Jangan Sepelekan, Inilah Cara Terbaik Tangani TIA

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Februari 2019
Jangan Sepelekan, Inilah Cara Terbaik Tangani TIAJangan Sepelekan, Inilah Cara Terbaik Tangani TIA

Halodoc, Jakarta - Dikenal dengan sebutan mini stroke, TIA (Transient Ischemic Attack) adalah kondisi ketika otak mengalami kekurangan aliran darah sementara. Kondisi ini menyebabkan gejala yang mirip seperti stroke, hanya saja berlangsung singkat dan umumnya dapat pulih dalam waktu 24 jam. Meski tidak menyebabkan cacat permanen layaknya stroke, TIA tidak bisa disepelekan. Terutama jika terjadi cukup sering.

Namun, gejala TIA dapat bervariasi pada setiap pengidapnya. Bahkan, ada yang gejalanya cukup ringan sehingga sulit dikenali. Gejala TIA yang paling umum adalah:

  • Disfasia, gangguan bahasa.
  • Disartria, atau kesulitan fisik saat berbicara.
  • Perubahan penglihatan.
  • Kebingungan.
  • Masalah keseimbangan.
  • Perasaan geli.
  • Tingkat kesadaran yang berubah.
  • Pusing.
  • Melempar.
  • Sakit kepala parah.
  • Indra perasa yang abnormal.
  • Indra penciuman yang tidak normal.
  • Kelemahan atau mati rasa di sisi kanan atau kiri wajah atau tubuh, ditentukan oleh lokasi bekuan darah di otak.

Baca juga: Waspada Serangan Jantung Bagi yang Mengidap TIA (Transient Ischaemic Attack)

Umumnya Disebabkan oleh Penggumpalan Darah

TIA umumnya disebabkan oleh penggumpalan darah. Namun, kondisi ini juga dipicu oleh beberapa kondisi seperti:

  • Hipertensi, atau tekanan darah tinggi.
  • Aterosklerosis, atau penyempitan arteri yang disebabkan oleh penumpukan plak, di dalam atau di sekitar otak.
  • Penyakit arteri karotid, yang terjadi ketika arteri karotid internal atau eksternal otak tersumbat (biasanya disebabkan oleh aterosklerosis).
  • Diabetes.
  • Kolesterol tinggi.

Begini Cara Penanganannya

TIA memang umumnya tidak akan menyebabkan kerusakan atau cacat jaringan otak permanen. Namun, kondisi ini dapat menjadi tanda atau peringatan dini terjadinya stroke. Penanganan medis untuk TIA biasanya akan difokuskan pada peningkatan aliran darah ke otak, berupa:

1. Pemberian Obat-Obatan

Sebagai langkah awal, setelah didiagnosis mengalami TIA, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan seperti:

  • Obat Antiplatelet, yaitu obat yang dapat membuat trombosit lebih kecil, sehingga bisa mencegah terjadinya pembekuan darah.
  • Antikoagulan, yaitu obat-obatan yang dapat mencegah pembekuan darah dengan menargetkan protein yang menyebabkan pembekuan, bukan menargetkan trombosit.

Baca juga: Faktor Risiko TIA (Transient Ischaemic Attack)

2. Intervensi Karotis Minimal Invasif

Ini adalah prosedur bedah yang melibatkan mengakses arteri karotid dengan kateter. Dalam prosesnya, kateter dimasukkan melalui arteri femoralis di pangkal paha. Kemudian, dokter akan menggunakan alat seperti balon untuk membuka arteri yang tersumbat, dan menempatkan tabung kawat kecil di dalam arteri pada titik penyempitan. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke otak.

3. Operasi

Sebagai tanda awal datangnya stroke, pengidap TIA mungkin perlu melakukan operasi untuk mencegah stroke di masa depan. Jika pengidap mengalami penyempitan parah pada arteri karotid di leher dan bukan kandidat untuk angioplasti dan stenting karotid, dokter biasanya akan merekomendasikan operasi yang disebut endarterektomi karotid. Dalam prosedur ini, dokter akan membersihkan pembuluh karotid dari timbunan lemak dan plak. Ini dapat mengurangi risiko TIA atau stroke lainnya.

Baca juga: Cara Pencegahan TIA (Transient Ischaemic Attack) yang Perlu Diketahui

4. Perubahan Gaya Hidup

Selain menerima penanganan medis, perubahan gaya hidup mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko TIA atau stroke di masa depan. Perubahan gaya hidup yang dimaksud antara lain:

  • Rutin berolahraga.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Makan lebih banyak buah dan sayuran.
  • Mengurangi asupan makanan yang digoreng atau bergula.
  • Cukup tidur.
  • Mengurangi stres.
  • Meningkatkan kontrol terhadap kondisi medis lainnya, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi

Itulah sedikit penjelasan tentang TIA, gejala, penyebab, dan penanganan yang diperlukan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan