Jangan Tertukar, Ini Bedanya Kurap dengan Kudis pada Kulit

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Januari 2022
Jangan Tertukar, Ini Bedanya Kurap dengan Kudis pada Kulit Jangan Tertukar, Ini Bedanya Kurap dengan Kudis pada Kulit

“Kurap dan kudis nyatanya adalah dua hal yang berbeda dan kamu wjaib mengetahui perbedananya. Namun membedakannya memang bisa agak sulit. Selain bercak atau ruam yang tampak mirip, kurap dan kudis sama-sama mudah menular. Dengan mengetahui bedanya, maka kamu akan tahu cara penanganan yang tepat.”


Halodoc, Jakarta - Kurap dan kudis adalah masalah kulit yang ditandai dengan munculnya ruam. Ruam kurap dan kudis ini pun tampak serupa, sehingga banyak orang yang sulit membedakan antara kurap dengan kudis. Selain bercak atau ruam yang tampak mirip, kurap dan kudis sama-sama mudah menular. 

Sangat penting membedakan kedua kondisi ini sangat penting karena keduanya memiliki penyebab dan perawatan yang berbeda. Nah, berikut perbedaan antara kurap dan kudis yang perlu kamu ketahui:

  • Kurap

Kurap atau di dunia medis disebut dengan tinea corporis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Hal yang membedakan dengan kudis, ruam atau bercak kurap berbentuk seperti cincin. Bercak berbentuk cincin ini paling sering muncul di lengan dan kaki. Meski begitu, bercak juga dapat berkembang di mana saja di tubuh seseorang, seperti di telapak kaki, yang dikenal sebagai tinea pedis atau kaki atlet, kulit kepala, disebut tinea capitis atau daerah selangkangan, yang dikenal sebagai selangkangan gatal.

Bercak kurap umumnya berwarna merah, merah muda, cokelat, atau abu-abu. Bercak yang mungkin lebih terang atau jernih di bagian tengah, sehingga membuatnya tampak seperti cincin. Bercak yang telah timbul ini perlahan dan dapat menyebar ke area lain di tubuh dan menimbulkan gatal-gatal. Biasanya, kurap ditularkan saat seseorang berbagi handuk, pakaian, atau pisau cukur dengan orang lain. Tidak mengeringkan kaki dengan benar setelah bertelanjang kaki juga bisa menyebabkan kurap. 

  • Kudis

Kudis atau scabies disebabkan oleh serangan tungau yang disebut Sarcoptes scabiei. Tungau kudis hidup dan bertelur di dalam lapisan kulit pertama. Gejala kudis bisa memakan waktu hingga enam minggu untuk muncul. Selama itu, tungau tersebut hidup, berkembang biak, dan menyebar atau menularkan ke orang lain.

Kudis juga dapat menyebar secara tidak langsung melalui kontak dengan barang-barang yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi. Misalnya, saat kamu berbagi tempat tidur atau pakaian, dengan orang yang mengidap kudis. Sama seperti kurap, ruam penyebab kudis juga menimbulkan gatal-gatal. Namun, bedanya dengan kurap, bercak kudis biasanya memiliki benjolan kecil seperti jerawat di dalamnya.

Terkadang, kamu juga melihat seperti ada seperti jalur kecil di kulit. Di sinilah tungau betina sedang menggali. Jalur ini bisa berupa garis berwarna kulit atau abu-abu. Kudis harus didiagnosis oleh dokter dan diobati dengan obat resep yang disebut skabisida. Jika kamu didiagnosis mengidap kudis, pastikan mengikuti petunjuk pengobatan sepenuhnya. Sebab, kemungkinan penyakit ini kambuh kembali sangat mungkin terjadi.

Bila kamu mendapati bercak atau ruam kulit yang menimbulkan gatal, tetapi tidak yakin kurap atau kudis, sebaiknya tanyakan pada dokter untuk memastikannya. Tidak perlu repot ke rumah sakit, kamu bisa bertanya pada dokter spesialis kulit lewat aplikasi Halodoc kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call. Praktis sekali bukan? Yuk, download Halodoc sekarang!


Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Scabies vs. Eczema.
Medical News Today. Diakses pada 2022. What is the Difference between Nummular Eczema and Ringworm?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan