Jarang Diketahui, Ini 6 Zat-Zat Berbahaya di Dalam Makanan Kemasan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 November 2022

“Makanan kemasan sering mengandung banyak zat yang bisa berbahaya untuk kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan. Zat berbahaya yang perlu diwaspadai adalah seperti pemanis buatan, pengawet, dan lain-lain.”

Jarang Diketahui, Ini 6 Zat-Zat Berbahaya di Dalam Makanan KemasanJarang Diketahui, Ini 6 Zat-Zat Berbahaya di Dalam Makanan Kemasan

Halodoc, Jakarta – Makanan kemasan merupakan jenis makanan yang sering dibeli dan dikonsumsi banyak orang karena praktis dan juga enak. Namun, tahukah kamu bahwa produk makanan tersebut mengandung berbagai zat tambahan atau zat aditif yang berbahaya untuk kesehatan?

Zat aditif digunakan untuk meningkatkan cita rasa, penampilan, sekaligus memperpanjang masa simpan makanan. Itulah mengapa makanan kemasan biasanya terlihat menarik dan enak, sehingga tidak heran banyak orang menyukainya, terutama anak-anak. 

Lantas, apa saja zat-zat berbahaya yang terkandung dalam makanan kemasan?

Zat Berbahaya dalam Makanan Kemasan yang Perlu Diwaspadai

Makanan kemasan merupakan jenis makanan tidak sehat yang perlu dibatasi konsumsinya. Hal itu karena produk tersebut mengandung berbagai macam zat tambahan yang bisa berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan. 

Selain itu, makanan kemasan biasanya juga mengandung nutrisi yang lebih sedikit dibanding makanan utuh yang segar. Oleh karena itu, usahakanlah untuk lebih banyak mengonsumsi makanan utuh yang diolah sendiri di rumah daripada membeli makanan kemasan.

Berikut zat-zat berbahaya dalam makanan kemasan yang perlu diwaspadai:

1. Sirup jagung fruktosa tinggi

Di dalam makanan kemasan biasanya terkandung gula tambahan, dan salah satu yang paling umum adalah sirup jagung fruktosa tinggi atau high fructose corn syrup (HFCS). Pemanis tambahan ini tidak mengandung nutrisi, tapi tinggi kalori.

Selain itu, HFCS juga merupakan jenis gula yang berbahaya, karena bisa meningkatkan trigliserida dan hormon penyimpan lemak, serta memicu orang untuk makan secara berlebihan sehingga meningkatkan berat badan. 

2. Pemanis buatan

Aspartame, sakarin, dan sukralosa merupakan pemanis buatan yang diklaim ramah untuk diet karena rendah kalori. Namun, pemanis tersebut sebenarnya lebih banyak memberikan dampak buruk daripada manfaatnya. Studi menunjukkan bahwa pemanis buatan mengelabui otak untuk melupakan bahwa rasa manis berarti kalori ekstra, sehingga membuat orang cenderung mengonsusmi makanan manis lebih banyak.

3. MSG

Monosodium glutamat (MSG) atau lebih dikenal juga sebagai micin, merupakan bahan tambahan yang juga sering digunakan untuk membuat rasa makanan menjadi lebih kuat dan gurih. Bahan tambahan ini banyak ditemukan pada makanan kemasan anak-anak dan juga produk mi instan. 

Para ahli masih belum mengetahui secara pasti seberapa bahayanya MSG pada tubuh, tapi kadar glutamat bebas yang tinggi sudah terbukti sangat merusak kimia otak. Jadi, sebaiknya batasi mengonsumsi makanan kemasan yang tinggi MSG seminimal mungkin.

4. Zat pewarna

Zat berbahaya lain dalam makanan kemasan yang perlu diwaspadai adalah zat pewarna. Ini merupakan zat yang paling sering digunakan dalam makanan anak-anak untuk membuat penampilan makanan lebih menarik. 

Karena itu, orang tua dianjurkan untuk berhati-hati ketika ingin membeli makanan anak yang berwarna, seperti jeli, permen, dan es krim. 

Pasalnya, beberapa pewarna buatan, seperti warna biru 1 dan 2, hijau 3, merah 3 dan kuning 6 sudah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. 

Contohnya seperti kanker tiroid, adrenal, kandung kemih, ginjal dan otak. Jadi, sebaiknya carilah makanan dengan bahan kimia buatan paling sedikit, terutama bila berbelanja untuk anak-anak. 

5. Pengawet buatan

Waspadai juga makanan kemasan yang mengandung pengawet buatan, seperti natrium benzoat dan kalium benzoat. Pasalnya, bila dikombinasikan dengan asam askorbat (vitamin C) , pengawet buatan tersebut bisa berubah menjadi benzena, zat yang bisa meningkatkan risiko kanker. 

Benzena juga dikenal sebagai karsinogen yang juga terkait dengan kerusakan tiroid yang parah. Bila natrium benzoat dikombinasikan dengan pewarna makanan, maka risiko anak mengalami hiperaktivitas semakin meningkat.

6. Lemak trans buatan

Lemak trans buatan dibuat dengan memompa hidrogen ke dalam minyak tak jenuh, seperti minyak kedelai dan jagung untuk mengubahnya menjadi lemak padat. Kandungan ini dulu ada di banyak makanan olahan, seperti margarin, makanan ringan, dan makanan panggang kemasan.

Penelitian pada hewan dan observasi sudah berulang kali menunjukkan bahwa mengonsumsi lemak trans bisa menyebabkan peradangan dan berdampak negatif pada kesehatan jantung. Itulah mengapa lemak trans buatan juga termasuk kandungan dalam makanan kemasan yang harus diwaspadai dan dihindari.

Itulah beberapa zat berbahaya dalam makanan kemasan. Jadi, penting untuk mencermati bahan-bahan kandungan apa saja yang terdapat dalam makanan sebelum membelinya. Usahakanlah untuk mengurangi mengonsumsi makanan kemasan agar bisa terhindar dari dampak buruk zat-zat tersebut.

Bila kamu sakit atau memiliki keluhan kesehatan tertentu, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Kamu bisa periksa kesehatan dengan buat janji di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc.  Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Better Health Market. Diakses pada 2022. Top Ten Toxic Food Ingredients in Processed Food.
Healthline. Diakses pada 2022. 6 ‘Toxins’ in Food That Are Actually Concerning

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan