Jenis Aroma Miss V dan Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Agustus 2020
Jenis Aroma Miss V dan PenyebabnyaJenis Aroma Miss V dan Penyebabnya

Halodoc, Jakarta - Vagina sebenarnya memiliki aroma yang unik. Namun, beberapa wanita mungkin merasa terganggu dengan aromanya. Padahal, vagina yang sehat sudah sewajarnya memiliki sedikit aroma. Namun, aroma tersebut dapat berubah saat ada infeksi atau masalah kesehatan lainnya. 

Gizi, kondisi kesehatan, dan faktor lainnya dapat memengaruhi aroma alami vagina. Banyak produk yang menawarkan untuk memperbaiki aroma vagina. Tapi, sebenarnya itu tidak diperlukan secara medis karena tidak aman untuk kesehatan vagina. Produk-produk seperti itu hanya menyebabkan infeksi atau memperburuk aroma alami vagina. Nah, sebaiknya kenali beberapa jenis aroma vagina berikut ini.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Miss V Juga Butuh Perhatian Khusus

  • Aroma Asam Seperti Makanan yang Difermentasi

Aroma tajam atau asam umum pada vagina. Kamu dapat membandingkannya dengan makanan yang difermentasi. Namun faktanya, yogurt atau roti yang dibuat dari bahan yang difermentasi mengandung jenis bakteri baik. Sama seperti vagina, jika aroma asam mendominasi maka kemungkinan besar vagina kamu sehat. 


Penyebab aroma yang menyengat karena keasaman yaitu PH vagina yang sehat sedikit beraroma asam. Di sana terdapat bakteri Lactobacillus yang menjaga vagina agar tetap asam. Dengan begitu, vagina terlindungi dari jeni bakteri jahat. 

  • Aroma Tembaga

Aroma tembaga dari vagina biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Kondisi ini jarang menandakan masalah yang lebih serius. Penyebab vagina beraroma vagina salah satunya darah. Kandungan zat besi dalam darah mengakibatkan vagina berbau logam, terlebih lagi wanita rutin mengalami menstruasi. 

Pendarahan ringan setelah berhubungan intim juga umum terjadi. Ini biasanya karena vagina kering atau seks yang kuat dapat menyebabkan luka atau goresan kecil. Jika vagina bersentuhan dengan air mani, ini juga dapat mengubah tingkat pH dan menyebabkan bau logam. 

Baca juga: Tidak Perlu Panik, Inilah Cara Mengatasi Keputihan

  • Aroma Manis

Jangan bayangkan aromanya seperti kue yang baru dipanggang. Aroma manis ini juga tidak perlu dikhawatirkan. Aroma ini disebabkan oleh bakteri dari pH vagina, ketika ekosistem bakteri selalu berubah.

  • Aroma Kimiawi

Aroma ini mirip dengan zat pemutih atau amonia. Aroma ini muncul disebabkan urine yang mengandung produk sampingan dari amonia yang disebut urea. Perlu diketahui, urine yang berbau amonia kuat adalah tanda dehidrasi. 

  • Bau Menyengat Karena Stres 

Aroma menyengat disebabkan stres emosional. Tubuh mengandung dua jenis kelenjar keringat, apokrin, dan ekrin. Kelenjar ekrin menghasilkan keringan untuk mendinginkan tubuh dan kelenjar apokrin merespons emosi. Saat kamu stres dan cemas, kelenjar apokrin menghasilkan cairan seperti susu. Cairan ini sebenarnya tidak berbau, tapi ketika cairan mengenai banyak bakteri vagina di vulva bisa menghasilkan aroma menyengat. 

  • Aroma Amis

Aroma amis bisa disebabkan infeksi bakteri vaginosis, karena terkena vaginosis bakterial saat terjadi pertumbuhan berlebih dari bakteri anaerob di dalam vagina. Organisme anaerobik ini yang berbau. 

Selain itu, aroma amis pada vagina bisa menjadi salah satu gejala dari trikomoniasis. Ini merupakan infeksi menular seksual yang paling umum bisa disembuhkan dan mudah diobati dengan antibiotik. Area ini memang dapat mengeluarkan aroma amis yang menyengat dan infeksi trikomoniasis bisa sangat berbau. 

  • Aroma Busuk

Jika vagina beraroma busuk, kemungkinan terdapat sesuatu di dalam vagina. Misalnya saja tampon yang lupa dikeluarkan. Tanpa sengaja membiarkan tampon berhari-hari di dalam vagina dapat menyebabkannya beraroma busuk. 

Baca juga: 5 Penyakit Kelamin Berbahaya yang Perlu Diketahui

Jika kamu menemukan aroma yang tidak sedap dari vagina, kamu dapat menanyakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penanganannya.

Sementara itu, kamu juga memberikan perhatian dan perawatan kebersihan pada area vagina. Menerapkan praktik kebersihan vagina yang aman dan lembut dapat membantu mengurangi bau pada vagina, dengan:

  • Menyeka vagina dari depan ke belakang, untuk mencegah kotoran masuk ke vagina. 
  • Buang air kecil segera setelah berhubungan seks. 
  • Mengganti pakaian dalam setiap hari, atau saat pakaian dalam berkeringat atau kotor.
  • Mencuci pakaian dalam dengan produk tanpa pewangi. 
  • Mandi setelah berkeringat, karena keringat yang terperangkap dapat meningkatkan bau vagina.
  • Cara untuk mengurangi bau vagina akibat menstruasi, coba gunakan produk internal. Pembalut yang dapat digunakan berkali-kali dapat menyebabkan aroma tidak wajar. 

Perubahan aroma vagina adalah hal yang normal. Perlu diketahui, aroma vagina berkaitan erat dengan pH di dalamnya dan ada banyak hal yang memengaruhinya. Air mani juga memiliki pH yang relatif tinggi, jadi sangat normal jika terjadi perubahan aroma setelah berhubungan intim. Namun jangan khawatir, karena perubahan ini hanya sementara. 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. Molasses to Pennies: All the Smells a Healthy Vagina Can Be

Medical News Today. Diakses pada 2020. 6 ways to get rid of vaginal odor

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan