Jenis Masker yang Efektif Tangkal COVID-19 Varian Baru

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Januari 2022

“Para ahli berpendapat bahwa penggunaan masker rangkap dapat mencegah varian Delta secara efektif. Akan tetapi, kemunculan varian Omicron kembali menimbulkan pertanyaan baru terkait penggunaan masker apa yang secara efektif dapat mencegahnya. Bahkan, baru-baru ini CDC mempertimbangkan penggunaan masker N95 atau KN95 guna mencegah varian Omicron.”

Jenis Masker yang Efektif Tangkal COVID-19 Varian BaruJenis Masker yang Efektif Tangkal COVID-19 Varian Baru

Halodoc, Jakarta – Selain varian Delta yang perlu diwaspadai karena 40 persen lebih menular, kini kemunculan COVID-19 varian Omicron membuat penularan virus corona semakin sulit diredam. Nah, COVID-19 varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan tersebut juga dikabarkan dapat bermutasi lebih besar. 

Lebih parahnya lagi, varian Omicron juga memiliki tingkat penularan yang lebih cepat. Lantas, masker seperti apa yang efektif untuk menangkal kedua varian baru tersebut? Simak penjelasan berikut! 

Masker untuk Menangkal COVID-19 Varian Baru

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa masker medis berlapis masker kain, masih efektif untuk menangkal paparan virus corona varian Delta. Dirinya juga mengatakan bahwa yang terpenting adalah masyarakat menggunakan masker berlapis dengan benar ujarnya, seperti yang dikutip dari salah satu media daring nasional. 

Akan tetapi, kemunculan varian Omicron kembali menimbulkan pertanyaan baru terkait penggunaan masker apa yang secara efektif dapat mencegahnya. Nah, belakangan ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC mempertimbangkan penggunaan masker N95 atau KN95. Hal ini lantaran masker tersebut dapat menyaring udara hingga 95 persen, sehingga dinilai secara efektif dapat mencegah penularan varian Omicron. 

Di samping itu, peningkatan kasus COVID-19 di Amerika Serikat telah mencapai 1,13 juta kasus baru pada (10/1/2022) lalu. Hal tersebut membuat CDC juga mempertimbangkan bahwa baik antara masker N95 atau KN95, salah satunya perlu dikenakan sepanjang hari selama keluar rumah. Meski begitu, masker N95 umumnya diperuntukkan bagi petugas medis, sehingga belum tentu dapat digunakan oleh masyarakat secara luas. Maka, penggunaan masker KN95 masih menjadi alternatif yang tepat. 

Langkah Pencegahan COVID-19 Lain yang Juga Perlu Dilakukan  

Selain penggunaan masker yang tepat, ada beberapa protokol kesehatan lain yang juga perlu kamu ikuti sebagai langkah pencegahan COVID-19, antara lain: 

  • Hindari berkunjung ke tempat ramai pengunjung atau ruangan dengan ventilasi yang tidak baik. 
  • Jaga tangan agar selalu bersih dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer. Jika hanya tersedia hand sanitizer, pastikan produk yang kamu gunakan mengandung setidaknya 60 persen etanol. 
  • Virus COVID-19 dapat hidup di beberapa permukaan hingga 72 jam. Maka dari itu, pastikan untuk tidak menyentuh wajah sebelum kamu mencuci tangan. 
  • Agar dapat memicu pembentukan daya tahan tubuh dari virus penyebab COVID-19, kamu perlu menjalani program vaksinasi sesuai dosis yang ditentukan. 

Waspadai Gejala yang Ditimbulkan dari Varian Baru

Sebelumnya, varian delta COVID-19 dilabeli variant of interest (VOI) oleh WHO. Setelah penularannya meningkat signifikan dan semakin banyak negara yang melaporkan varian ini, WHO kemudian meningkatkan status varian delta menjadi variant of concern (VOC).

Pengidap COVID-19 varian delta umumnya melaporkan gejala sakit perut, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, gangguan pendengaran, dan nyeri sendi. Selain itu, beberapa pengidap juga mengalami mikrotrombi atau penggumpalan darah kecil.

Gejala-gejala tersebut bisa semakin parah dan dapat menyebabkan kematian jaringan (gangrene). Gangrene terjadi ketika jaringan tubuh mengalami kematian akibat tidak mendapatkan pasokan darah yang mencukupi. Akibat dari gangrene, beberapa pasien harus diamputasi.

Sementara itu, sebagian besar pengidap COVID-19 yang terinfeksi varian terbaru Omicron dilaporkan hanya mengalami gejala yang ringan. Misalnya seperti kelelahan yang parah selama satu hingga dua hari, merasakan nyeri atau sakit kepala, hingga rasa pegal atau nyeri yang terjadi pada tubuh. 

Menurut dr Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, varian Omicron menimbulkan gejala yang berbeda dari varian Delta. Sebab, hingga saat ini belum ada pengidap varian tersebut yang melaporkan gejala seperti anosmia (kehilangan penciuman). 

Di samping itu, mereka yang mengidap varian COVID-19 terbaru Omicron juga dikabarkan tidak mengalami penurunan kadar oksigen yang signifikan. Meski begitu, penting untuk tidak meremehkan varian Omicron. Sebab, perkembangan mengenai varian virus tersebut masih membutuhkan penelitian ilmiah yang lebih mendalam. 

Nah, itulah penjelasan mengenai jenis masker yang efektif tangkal COVID-19 varian baru. Sebelumnya penggunaan masker berlapis masih dianjurkan guna mencegah varian Delta. Namun, kehadiran varian Omicron kemungkinan besar membuat kita perlu mengenakan masker N95 atau KN95 sepanjang hari saat keluar rumah. 

Jika kamu memiliki pertanyaan lain seputar COVID-19, kamu bisa bertanya kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang! 

Referensi:

Kompas. Diakses pada 2022. Masker Mana Efektif Tangkal Varian COVID-19 Baru, Medis atau Kain? Ini Kata Kemenkes.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2022. Kemenkes Sarankan 3 Jenis Masker untuk Dipakai.
WHO. Diakses pada 2022. Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public: When and how to use masks.
CDC.gov. Diakses pada 2022. Omicron Variant: What You Need to Know 
CDC.gov. Diakses pada 2022. Types of Masks and Respirators 
Washington Post. Diakses pada 2022. CDC weighs recommending better masks against omicron variant 
WHO. Diakses pada 2022. Update on Omicron.
Reuters. Diakses pada 2022. S.African doctor says patients with Omicron variant have “very mild” symptoms.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan