Jenis Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Deteksi Parestesia

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   28 Mei 2019
Jenis Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Deteksi ParestesiaJenis Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Deteksi Parestesia

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu merasa beberapa bagian tubuh kamu mengalami kesemutan? Kesemutan atau dalam bahasa medis dikenal dengan istilah parestesia adalah kondisi yang terjadi ketika anggota tubuh mengalami sensasi panas. Tidak hanya sensasi panas, terkadang seseorang yang mengalami kondisi parestesia mengalami sensasi seperti tertusuk jarum di beberapa bagian tubuh serta mati rasa atau kebas.

Baca juga: Sering Alami Kesemutan? Hati-hati Gejala dari Parestesia

Kenali Jenis Parestesia

Umumnya, kondisi parestesia terjadi temporer secara pada bagian tangan serta kaki. Kondisi parestesia terjadi secara tiba-tiba tanpa gejala apapun sebelumnya. Parestesia temporer terjadi ketika saraf tertekan dalam waktu yang cukup lama. Biasanya, parestesia temporer yang terjadi pada bagian kaki akibat pengidap parestesia terlalu lama duduk bersila sehingga menekan bagian kaki yang mengalami parestesia. Biasanya kondisi parestesia temporer tidak perlu dikhawatirkan, kondisi ini hilang dengan sendirinya ketika tidak ada bagian saraf yang tertekan.

Sebaiknya waspada jika kamu merasakan kondisi kesemutan atau parestesia dalam jangka waktu yang cukup lama karena bisa saja kamu mengalami parestesia kronis. Parestesia yang bersifat kronis menjadi penanda adanya gangguan kesehatan pada tubuh, seperti kekurangan vitamin dan terdapat gangguan pada saraf.

Gejala Umum Parestesia

Kondisi parestesia akan menimbulkan beberapa gejala seperti mati rasa atau kebas pada bagian yang mengalami penekanan saraf. Tidak hanya itu, bagian yang mengalami kondisi parestesia merasa lemah hingga terkadang sulit untuk digerakkan. Rasa dingin juga muncul pada bagian anggota tubuh yang mengalami parestesia.

Baca juga: Awas, 16 Hal Ini Bisa Sebabkan Parestesia pada Kulit

Ketahui Penyebab Parestesia

Sebaiknya ketahui penyebab parestesia untuk penanganan yang tepat. Meskipun tidak diketahui secara pasti, parestesia temporer disebabkan karena adanya penekanan saraf pada bagian tubuh sehingga membuat gangguan pada sirkulasi darah. Pada parestesia kronis, umumnya kondisi ini menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada tubuh.

Pada kondisi parestesia kronis penyebab dapat digolongkan menjadi:

1. Radikulopati

Radikulopati terjadi ketika saraf mengalami iritasi atau peradangan. Kondisi ini disebabkan penyempitan saluran saraf pada tulang belakang dan adanya benjolan yang menyebabkan saraf tertekan.

2. Neuropati

Kondisi ini terjadi akibat adanya kerusakan saraf yang disebabkan oleh gula darah yang tinggi. Selain itu, ada beberapa kondisi lain seperti penyakit stroke, penyakit autoimun, diabetes, penyakit ginjal, penyakit hati serta tumor pada otak atau saraf.

Lakukan Pemeriksaan untuk Mendeteksi Parestesia

Tentu pengidap parestesia kronis membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi kesehatan. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan, seperti:

1. Evaluasi Kesehatan Secara Umum

Kondisi ini dilakukan untuk memastikan penyebab parestesia kronis yang dialami oleh pengidap parestesia. Dengan mengevaluasi kesehatan proses ini dapat dilakukan untuk memperkirakan pasien mengalami kerusakan saraf atau tidak.

2. Pemeriksaan Fisik

Pengidap parestesia juga melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk melakukan pemeriksaan neurologis.

3. Pemeriksaan Laboratorium

Pengidap parestesia melakukan pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan tes darah dan cairan serebrospinal.

4. Pemindaian

Proses pemeriksaan ini dilakukan jika pengidap parestesia dideteksi mengalami masalah pada bagian leher. Beberapa pemindaian bisa yang dilakukan seperti CT Scan, MRI dan foto rontgen.

Tidak ada salahnya untuk melakukan pencegahan, salah satunya dengan rajin berkeliling secara berkala jika sudah duduk dalam waktu yang cukup lama. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai gangguan kesehatan yang kamu alami pada bagian saraf kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Hati-hati, Kadar Gula Tinggi Dapat Sebabkan Parestesia

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan