Jenis Persalinan yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil Pengidap HIV

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Juli 2022

“Ibu hamil dengan HIV memiliki risiko menularkan virus yang ada pada tubuhnya pada bayi di dalam kandungan. Maka dari itu, penting untuk tahu jenis persalinan yang perlu dilakukan untuk menghindarinya.”

Jenis Persalinan yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil Pengidap HIVJenis Persalinan yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil Pengidap HIV

Halodoc, Jakarta – HIV adalah gangguan yang dapat menimbulkan banyak masalah pada tubuh. Tentu saja masalah ini juga dapat menimbulkan gangguan pada ibu hamil, termasuk saat persalinan. Penting untuk mengetahui jenis persalinan yang dilakukan untuk ibu hamil pengidap HIV. Untuk lebih lengkapnya, baca di sini!

Ibu Hamil dengan HIV Perlu Mendapatkan Jenis Persalinan Ini

HIV adalah virus yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kesulitan mengendalikan serangan infeksi. Adapun, ibu hamil yang tertular virus HIV, bisa menularkan pada bayi ketika proses melahirkan. Meski begitu, penularan juga bisa terjadi pada masa kehamilan atau saat menyusui.

Sebelumnya, dokter kandungan sudah memberikan berbagai jenis obat antivirus yang berguna untuk menekan jumlah virus, termasuk juga obat ARV (antiretroviral). Jika ibu hamil dengan HIV mengonsumsi obat ini secara rutin, tentu risiko penularan bisa diminimalisir. Selain itu, pemeriksaan HIV pada awal kehamilan juga perlu dilakukan agar langkah pencegahan penularan bisa dilakukan dengan efektif.

Selain itu, wanita yang mengidap HIV dan segera melahirkan perlu menghindari penularan ini dengan mendapatkan jenis persalinan tertentu. Disarankan jika ibu hamil yang mengidap HIV disarankan tidak melahirkan dengan normal (melalui vagina). Sebab, hal ini dapat mengurangi risiko penularan HIV dari sang ibu pada bayinya.

Persalinan caesar yang berguna untuk mengurangi risiko penularan HIV perinatal (persalinan) dijadwalkan dilakukan pada minggu ke-38 saat kehamilan. Atau setara dengan 2 minggu sebelum perkiraan tanggal kelahiran. Memang wanita yang mengonsumsi obat HIV dan viral loadnya rendah boleh melakukan persalinan normal. Tapi, bisa jadi dokter tetap menyarankan operasi Caesar karena alasan medis lainnya.

Namun, bila ibu tetap ingin melahirkan dengan normal, peluang bayi untuk tidak tertular HIV masih ada. Namun, ada beberapa syarat yang perlu dilakukan sebelumnya, yaitu:

  • Rutin mengonsumsi obat antivirus sejak usia kehamilan 14 minggu atau kurang.
  • Jumlah viral load saat diperiksa kurang dari 10.000 kopi/ml. Viral load adalah jumlah partikel virus dalam 1 ml atau 1 cc darah. Semakin besar angka saat diperiksa, semakin tinggi potensi untuk menularkannya pada bayi.
  • Proses melahirkan harus berlangsung secepat mungkin. Setelah itu, bayi harus segera dibersihkan setelah dilahirkan.

Ibu hamil dengan HIV yang memiliki viral load tinggi umumnya diberikan infus dengan kandungan zidovudine saat melahirkan dengan normal. Meski begitu, pemilihan metode persalinan perlu didiskusikan oleh dokter kandungan. Hal ini untuk menghindari berbagai bahaya yang bisa terjadi. Jika angka viral load di atas 4.000 kopi/mL, dokter biasanya tetap menyarankan melahirkan caesar.

Selain itu, ibu hamil yang mengidap HIV sangat dianjurkan untuk tetap menjaga kesehatan diri. Cara yang paling utama dilakukan adalah menerapkan pola hidup sehat. Cara ini dapat membantu dalam mencegah penularan HIV pada bayi di dalam kandungan selama kehamilan.

Nah, itulah pembahasan mengenai persalinan pada ibu hamil dengan HIV. Sangat disarankan untuk melahirkan dengan metode caesar agar bayi risiko untuk tertular virus tersebut lebih kecil. Pastikan juga untuk rutin mengonsumsi obat antivirus agar viral load benar-benar di angka minimal.

Kamu juga bisa lho melakukan pemeriksaan kandungan di beberapa rumah sakit rekanan Halodoc. Untuk pemesanan pemeriksaan ini bisa dilakukan melalui fitur janji medis melalui aplikasi Halodoc. Maka dari itu, download aplikasi Halodoc untuk mendapatkan kemudahan dalam akses kesehatan!

Referensi:
HIV Info. Diakses pada 2022. HIV and Pregnancy.
Better Health. Diakses pada 2022. HIV and women – having children.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan