Jerawat Termasuk Alergi Kacang atau Hormon?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Januari 2019
Jerawat Termasuk Alergi Kacang atau Hormon?Jerawat Termasuk Alergi Kacang atau Hormon?

Halodoc, Jakarta - “Duh, ada jerawat nih! Pasti gara-gara makan kacang deh!” Pernah tidak mendengar keluhan seperti itu? Atau mungkin justru kamu salah satu orang yang selalu menghindari kacang, karena meyakini makanan itu merupakan penyebab dari munculnya jerawat? Ya, sebagian orang mungkin kerap menyalahkan suatu jenis makanan ketika muncul jerawat di wajah. Salah satu makanan yang sering menjadi bulan-bulanan adalah kacang. Tak jarang pula yang menyebut kondisi ini sebagai alergi kacang. Benarkah demikian?

Jerawat Karena Hormon atau Alergi Kacang?

Alergi terhadap suatu makanan atau apapun yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan mengarah ke peradangan memang menjadi salah satu penyebab munculnya jerawat. Reaksi alergi terhadap kacang terjadi karena adanya kerusakan sistem kekebalan tubuh, sehingga protein dalam kacang tidak dikenali tubuh sebagai zat yang aman. Namun, gejala dari alergi kacang sebenarnya bukanlah jerawat semata, melainkan gejala-gejala umum dari reaksi alergi lainnya seperti demam dan munculnya ruam pada beberapa bagian kulit.

Baca juga: 5 Fakta tentang Jerawat yang Jarang Orang Tahu

Jika dikaitkan dengan jerawat, pengidap alergi kacang memang agak rentan terhadap jerawat. Hal ini karena adanya peningkatan kadar histamin di kulit yang memicu terjadinya pembengkakan dan iritasi kulit, sehingga kulit pun menjadi rentan terhadap infeksi yang dapat menyebabkan jerawat. Jadi, dapat dikatakan bahwa jerawat tidak bisa dianggap sebagai gejala langsung dari alergi kacang.

Jerawat Ternyata Disebabkan oleh Kondisi Hormon

Jika bukan disebabkan oleh alergi kacang, lantas apa yang menjadi penyebab munculnya jerawat? Sebenarnya, jerawat pada wajah tumbuh karena kondisi hormon androgen. Hormon ini biasanya baru akan mulai aktif ketika seseorang memasuki usia remaja. Kepekaan kulit terhadap hormon, ditambah dengan bakteri pada kulit, serta asam lemak dalam kelenjar minyak, yang kemudian membuat jerawat bisa tumbuh.

Baca juga: Inilah Hormon Jerawat dan Cara Mengatasinya

Tumbuhnya jerawat pun dapat dipicu oleh berbagai hal. Seperti misalnya kondisi naik-turunnya hormon ketika wanita sedang memasuki masa haid, malas membersihkan sisa riasan di wajah, hingga mengonsumsi makanan yang kurang sehat. Makanan berlemak dan yang memiliki indeks glikemik tinggi, seperti susu dan cokelat, diduga dapat memicu timbulnya jerawat.

Hal ini dikarenakan makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan kadar hormon insulin. Meningkatnya kadar hormon ini kemudian dapat mendorong naiknya kadar hormon androgen yang dapat meningkatkan produksi sebum atau minyak. Produksi minyak berlebih inilah yang memicu munculnya jerawat di permukaan kulit wajah.

Baca juga: Cegah Jerawat dengan Mengonsumsi Makanan Sehat

Apakah Kacang dapat Memicu Timbulnya Jerawat?

Jika makanan tertentu ternyata sedikit banyak dapat memicu munculnya jerawat, apakah kacang dapat membuat kulit menjadi berjerawat? Jawabannya, belum tentu. Banyak yang percaya bahwa kacang dapat menyebabkan jerawat karena kudapan ini mengandung lemak. Padahal, lemak yang paling banyak terkandung dalam kacang adalah lemak tak jenuh, yaitu jenis lemak yang justru punya manfaat baik bagi kesehatan.

Lantas mengapa ada orang yang setelah mengonsumsi kacang malah timbul jerawat? Mungkin saja, kesalahan terdapat pada cara mengolahnya. Jika kamu makan kacang-kacangan yang diolah dengan cara digoreng, kadar lemak jenuhnya tentu menjadi tinggi. Hal ini dikarenakan minyak yang digunakan untuk menggoreng mengandung lemak jenuh. Nah, jika kesalahannya terletak pada minyak, kamu tentu tidak boleh hanya menyalahkan kacang, bukan? Sebab, bisa jadi jerawat yang muncul di wajah kamu muncul karena kebiasaan mengonsumsi gorengan, atau makanan lain yang digoreng.

Itulah sedikit penjelasan tentang jerawat dan alergi kacang yang perlu diketahui. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan