Jika Dibiarkan, Beri-Beri Bisa Sebabkan Gagal Jantung

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   10 Juli 2020
Jika Dibiarkan, Beri-Beri Bisa Sebabkan Gagal JantungJika Dibiarkan, Beri-Beri Bisa Sebabkan Gagal Jantung

Halodoc, Jakarta - Saat tubuh kekurangan vitamin B1, hati-hati karena penyakit beri-beri bisa saja menyerang. Gejala beri-beri akan ditandai dengan pembengkakan pada tungkai, sesak napas, hingga meningkatnya detak jantung. Penyakit ini akan menyerang sistem saraf dan sistem peredaran darah seseorang, yang umum ditemui pada anak berusia 1-4 tahun. Lantas, apakah jika gejala beri-beri dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi berupa gagal jantung? Berikut ulasannya!

Baca juga: Jangan Diabaikan, Ini Penyebab Beri-Beri

Gagal Jantung Menjadi Salah Satu Komplikasi Beri-Beri

Komplikasi beri-beri akan muncul saat gejala dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang tepat, salah satunya adalah gagal jantung. Berikut jenis beri-beri berdasarkan gejala yang muncul:

  1. Beri-beri basah. Jenis ini menyerang jantung dan sistem peredaran darah, yang ditandai dengan pembengkakan pada tungkai, jantung berdebar, serta sesak napas.
  2. Beri-beri kering. Jenis ini menyerang saraf dan menurunkan fungsi otot-otot tubuh, yang ditandai dengan kesemutan atau mati rasa pada kaki dan tangan, nyeri pada tubuh, mual dan muntah, linglung, kesulitan bicara, serta kesulitan berjalan, bahkan lumpuh.
  3. Sindrom Wernicke-Korsakoff. Jenis ini menyerang otak karena tubuh kekurangan tiamin dalam tingkat yang parah, yang ditandai dengan halusinasi, penurunan daya ingat, penurunan koordinasi gerak tubuh, gangguan penglihatan, serta kebingungan.

Jika gejala-gejala tersebut muncul dan dibiarkan tanpa pengobatan, penyakit beri-beri bisa menyebabkan beberapa komplikasi. Berikut komplikasi beri-beri yang bisa saja terjadi:

  • Gagal jantung, yaitu kondisi saat pompa jantung melemah, sehingga tidak mampu mengalirkan darah yang cukup ke seluruh tubuh. Kondisi ini ditandai dengan sesak napas, cepat lelah, pembengkakan tungkai, batuk, cemas, perut kembung, gelisah, serta penurunan nafsu makan.
  • Gangguan psikotik, yaitu gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang, yang ditandai dengan halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, serta perubahan perilaku.
  • Koma, yaitu situasi darurat medis yang dialami seseorang saat dalam keadaan tidak sadar. Meskipun dalam keadaan tidak sadar, seseorang yang mengalami koma masih mampu bernapas secara otomatis.

Segera periksakan diri ke dokter di rumah sakit terdekat jika mengalami gejala penyakit beri-beri yang telah disebutkan. Penanganan yang tepat diperlukan guna mencegah komplikasi beri-beri. Perlu diketahui bahwa beri-beri berisiko dialami oleh wanita hamil yang mengalami mual dan muntah secara berlebihan, sehingga memicu timbulnya dehidrasi.

Baca juga: Cegah Beri-Beri dengan 14 Makanan Sehat Berikut

Gejala Beri-Beri Disebabkan oleh Beberapa Hal Ini

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyakit ini disebabkan oleh kurangnya kadar vitamin B1 atau thiamin dalam tubuh. Vitamin tersebut dibutuhkan tubuh untuk memproduksi dan menyalurkan energi ke sel-sel dalam tubuh. Jika kadarnya kurang, tubuh akan kekurangan energi dan menyebabkan masalah pada jantung, sistem saraf, serta peredaran darah. Berikut faktor risiko beri-beri:

  • Kelainan genetik yang membuat tubuh sulit menyerap thiamin.
  • Sering mengonsumsi beras giling dengan kandungan rendah thiamin.
  • Jarang mengonsumsi makanan dengan kandungan tinggi thiamin.
  • Mengonsumsi obat-obatan diuretik dalam jangka panjang.
  • Sering mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Pengidap gagal ginjal kronis yang rutin menjalani cuci darah.
  • Mengidap penyakit HIV/AIDS.
  • Mengidap hipertiroidisme, yaitu kelebihan kadar hormon tiroid dalam darah.
  • Bayi yang mengonsumsi ASI atau susu dengan kadar thiamin yang rendah.

Baca juga: Cara Alami untuk Mengatasi Beri-Beri

Untuk mencegah penyakit beri-beri dan sejumlah komplikasi yang muncul, menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang diperlukan. Beberapa makanan yang direkomendasikan, antara lain daging merah, ikan, unggas, telur, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, susu dan produk olahannya, serta sayur-sayuran.

Referensi:
Medline Plus. Diakses pada 2020. Beriberi.
Healthline. Diakses pada 2020. Beriberi.
Medscape. Diakses pada 2020. Beriberi (Thiamin Deficiency)
Patient. Diakses pada 2020. Beriberi.
Very Well Health. Diakses pada 2020. Beriberi as a Result of Thiamine (Vitamin B1) Deficiency.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan