Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan abaikan kondisi perut yang terasa kembung dan nyeri. Selain mag, kondisi ini juga bisa disebabkan gangguan penyakit gastroparesis. Penyakit ini merupakan kondisi yang dapat memengaruhi gerakan spontan normal pada otot perut.

Hingga saat ini, penyebab gastroparesis belum diketahui secara pasti. Namun, ada pemicu yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gastroparesis, salah satunya adalah kadar gula darah yang tinggi. Yuk, simak ulasan mengenai kaitan diabetes dengan penyakit gastroparesis berikut ini!

Kaitan Penaykit Gastroparesis dan Diabetes

Penyebab gastroparesis belum diketahui hingga saat ini. Namun, banyak yang menilai kondisi gastroparesis bisa menjadi salah satu komplikasi akibat diabetes. Ada beberapa kaitan antara gastroparesis dan diabetes, seperti:

• Kadar glukosa yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko gastroparesis.
• Kondisi gastroparesis menyebabkan pengidap diabetes kesulitan mengontrol kadar gula darah.

Tentunya hal ini saling berkaitan satu sama lain. Bahkan, menurut penelitian dari U.S.  National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease yang dilakukan selama 10 tahun, 5 persen pengidap diabetes tipe 1 dan 1 persen pengidap diabetes tipe 2 berisiko mengalami gastroparesis. Selain itu, kurang dari 1 persen pengidap gastroparesis yang tidak memiliki riwayat diabetes.

Untuk itu, bagi pengidap diabetes disarankan untuk menjalankan pengobatan dan perawatan sesuai dengan saran dokter. Hal ini dilakukan untuk mencegah gejala diabetes memburuk maupun meningkatkan risiko gastroparesis.

Namun bukan hanya diabetes, ada beberapa faktor pemicu lainnya yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, seperti:

• Riwayat operasi bagian perut.
• Mengidap penyakit infeksi virus.
• Gangguan sistem saraf.
• Penggunaan obat antidepresan.
• Memiliki riwayat skleroderma.

Kenali Gejala Gastroparesis

Ada beberapa gejala yang perlu kamu waspadai terkait dengan gastroparesis. Pengidap gastroparesis akan lebih rentan mengalami mual dan muntah, perut kembung, nyeri perut, hingga perut yang cepat merasa kenyang.

Saat pengidap gastroparesis muntah, biasanya makanan yang dikeluarkan belum dicerna meskipun sudah beberapa jam dikonsumsi. Penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya mengalami asam lambung dan mengalami penurunan nafsu makan.

Pada kasus yang sudah cukup lama terjadi, biasanya pengidap gastroparesis akan kesulitan untuk menaikkan berat badan atau mengalami penurunan berat badan secara drastis. Tidak jarang, pengidap mengalami malnutrisi.

Banyak pengidap gastroparesis tidak menyadari gangguan kesehatan yang dialami akibat gejala yang hampir serupa dengan penyakit pencernaan lainnya. Untuk itu, sebaiknya pastikan keluhan kesehatan yang kamu alami dengan melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Waspada Komplikasi Akibat Gastroparesis

Jika tidak diatasi dengan baik, gastroparesis dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada kesehatan, seperti:

• Dehidrasi Kronis. Kondisi ini bisa terjadi akibat muntah yang cukup parah.
• Malnutrisi. Muntah dan menurunnya nafsu makan membuat kamu tidak mendapatkan asupan nutrisi dalam jumlah yang tepat sehingga berisiko memicu malnutrisi.
• Makanan yang Tidak Dicerna. Kondisi ini bisa menyebabkan kamu mengalami kondisi yang dikenal sebagai bezoar. Ini membuat pengidapnya mengalami mual akibat makanan yang mengeras di dalam pencernaan.
• Infeksi Bakteri. Makanan yang tidak dicerna terlalu lama dalam perut dapat menyebabkan masalah pertumbuhan bakteri.

Itulah beberapa hal mengenai gastroparesis. Sebaiknya hindari malnutrisi dengan mengonsumsi suplemen kesehatan agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi dengan baik. 

Cek kebutuhan suplemen yang dibutuhkan melalui aplikasi Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Gastroparesis.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Gastroparesis.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Diakses pada 2022. How Does Gastroparesis Affect People with Diabetes?