Kanker Darah Bisa Menurunkan Fungsi Ginjal

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 April 2021
Kanker Darah Bisa Menurunkan Fungsi GinjalKanker Darah Bisa Menurunkan Fungsi Ginjal

Halodoc, Jakarta - Gangguan fungsi ginjal terjadi karena kerusakan pada organ tersebut, karenanya ginjal tidak dapat melakukan fungsinya yang vital untuk tubuh. Salah satu fungsi yang paling penting adalah menyaring limbah. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga organ ini agar tetap berfungsi dengan baik sehingga tubuh tetap sehat.

Salah satu penyebab yang dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi ginjal adalah kanker dan kanker darah pada khususnya. Gangguan ini memang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh pengidapnya menjadi lemah dan rentan terserang banyak penyakit. Namun, bagaimana caranya kanker darah dapat menyebabkan masalah pada fungsi ginjal? Baca ulasan berikut ini!

Masalah Fungsi Ginjal Akibat Kanker Darah Jenis Myeloma

Seseorang dapat mengidap gangguan serius terkait fungsi ginjal akibat kanker darah. Jenis kanker darah yang dapat menimbulkan masalah ini adalah multiple myeloma. Penyakit ini dapat menyebabkan ekskresi sebagian besar protein monoklonal yang terkandung dalam urine. Saat berlebih, kerusakan dapat terjadi pada alat filtrasi ginjal dan saluran yang penting dalam pembentukan urine.

Selain itu, pengidap myeloma juga seringkali memiliki kadar kalsium berlebih (hypercalcemia) atau asam urat yang tinggi (hyperuricemia) di dalam darah. Kadar kalsium yang terlalu tinggi di dalam darah dapat menyebabkan dehidrasi yang akhirnya mengakibatkan kerusakan pada ginjal. Jika fungsi ginjal terus menurun, meski sudah dilakukan pengobatan myeloma, pengobatan dialisis atau cuci darah mungkin diperlukan.

Tahukah kamu jika masalah pada ginjal juga dapat disebabkan oleh pengobatan kanker?

Diketahui jika beberapa pengobatan kanker dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal yang mengakibatkan gagal ginjal akut. Kerusakan pada ginjal biasanya dapat disembuhkan jika ditangani dengan benar, sehingga mampu mengendalikan komplikasi yang dapat mengancam nyawa. Setelah konsumsi obat yang menimbulkan kerusakan ginjal dihentikan, pengobatan dapat difokuskan untuk pencegahan penumpukan cairan dan limbah agar ginjal kembali normal.

Kerusakan ginjal biasanya reversibel, jika dikelola dengan cermat untuk mengendalikan komplikasi yang mengancam jiwa. Setelah obat-obatan yang menyebabkan kerusakan ginjal dihentikan, perawatan dapat berfokus pada mencegah kelebihan akumulasi cairan dan limbah sambil membiarkan ginjal sembuh. 

Baca juga: 6 Kondisi yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Darah

Akibat Obat Kemoterapi pada Penyakit Kanker

Beberapa obat kemoterapi dan terapi biologis dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Kemoterapi mengakibatkan gangguan fungsi ginjal dengan merusak pembuluh darah atau struktur ginjal. Ginjal memecah dan mengeluarkan obat kemoterapi dari tubuh. Produk dari proses ini dapat merusak sel-sel di ginjal, ureter, dan kandung kemih.

Perawatan yang beracun bagi ginjal disebut nefrotoksik. Apakah obat kemoterapi akan menyebabkan kerusakan ginjal atau tidak tergantung pada dosis obat tersebut. Apakah obat lain digunakan secara bersamaan dan apakah seseorang sudah mengalami gangguan ginjal.

Obat-obat kemoterapi yang dikenal sebagai nephrotoxic termasuk:

  • Cisplatin;
  • Carboplatin (Paraplatin, Paraplatin AQ);
  • Ifosfamide (Ifex);
  • Metotreksat.

Baca Juga: Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Kanker Darah

Selain kemoterapi, gangguan ginjal juga dapat terjadi akibat terapi radiasi. Terapi yang dilakukan ke arah ginjal atau perut atau iradiasi tubuh total (TBI) yang diberikan sebelum transplantasi sel induk dapat menyebabkan kerusakan pada organ tersebut. 

Transplantasi sel induk juga dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Persiapan untuk transplantasi sel induk termasuk kemoterapi dosis tinggi dan terkadang TBI, dapat merusak fungsi ginjal. Obat-obat tertentu yang digunakan untuk mengobati penyakit graft-versus-host (GVHD) setelah transplantasi sel induk juga meningkatkan risiko masalah ginjal. 

Faktor lain yang perlu kamu waspadai dapat meningkatkan risiko masalah ginjal, termasuk:

  • Operasi untuk mengangkat seluruh atau sebagian ginjal.
  • Operasi untuk mengangkat kandung kemih.
  • Mengidap kanker pada kedua ginjal.
  • Usia pada saat perawatan dilakukan (semakin muda anak, semakin besar risikonya).
  • Antibiotik dan obat antijamur tertentu.
  • Kondisi medis, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
  • Masalah saluran kemih, seperti infeksi saluran kemih yang sering atau aliran balik urine ke ginjal (dikenal sebagai refluks).

Baca Juga: Hindari 5 Makanan yang Dapat Mengganggu Fungsi Ginjal

Jika gejalanya memburuk atau tidak hilang, diskusikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran yang tepat. Diskusi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan kapan dan di mana saja. Selain itu, kamu juga bisa beli obat melalui aplikasi Halodoc. Mudah kan? Ayo, download aplikasinya sekarang juga!

Sebelum perawatan untuk kanker dimulai, tim kesehatan dapat melakukan tes untuk memeriksa ginjal kamu dan memastikan tidak ada masalah besar. Tes juga dapat dilakukan selama perawatan untuk memastikan tidak ada yang berubah.

Masalah ginjal biasanya didiagnosis dengan:

  • Pemeriksaan fisik, termasuk mengukur tekanan darah;
  • Sebuah urinalisis;
  • Hitung darah lengkap;
  • Tes kimia darah;
  • USG ginjal.

Dengan begitu, diharapkan segala kemungkinan terjadinya gangguan pada ginjal dapat diminimalisir baik disebabkan oleh multiple myeloma atau pengobatan dari kanker darah dan jenis kanker lainnya. Jadi, kemungkinan terjadinya komplikasi yang ada dapat dihindari.

Referensi:
Texas Oncology. Diakses pada 2021. Kidney Damage From Cancer Treatment.
Cancer Connect. Diakses pada 2021. Kidney Damage Acute Renal Failure - Side Effects of Treatment.
Leukemia & Lymphoma Society. Diakses pada 2021. Disease Complications.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan