Kanker Kelenjar Air Liur Terjadi Akibat Tumor Ganas

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Agustus 2021
Kanker Kelenjar Air Liur Terjadi Akibat Tumor GanasKanker Kelenjar Air Liur Terjadi Akibat Tumor Ganas

“Kelenjar air liur berfungsi untuk memproduksi air liur yang membasahi bagian dalam mulut. Meskipun jarang terjadi, kelenjar air liur bisa mengalami tumor ganas. Penyebab tumor ganas muncul pada kelenjar air liur masih belum diketahui dengan jelas. Namun, kanker kelenjar air liur diduga terjadi karena ada beberapa sel di kelenjar ludah yang mengalami perubahan genetik.”

Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu bahwa air liur yang membasahi bagian dalam mulut dihasilkan oleh kelenjar air liur? Selain melembapkan mulut, air liur juga mengandung enzim untuk membantu tubuh dalam mencerna makanan. Itulah sebabnya, kelenjar air liur merupakan salah satu organ yang penting. 

Kelenjar tersebut juga berisiko ditumbuhi oleh tumor. Sebagian besar tumor pada kelenjar air liur sebenarnya bersifat jinak, tetapi tidak menutup kemungkinan tumor ganas muncul pada salah satu kelenjar ludah. Hal ini memicu kanker kelenjar air liur. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di sini.

Apa Itu Kelenjar Air Liur?

Kanker kelenjar air liur adalah tumor ganas yang muncul di salah satu kelenjar ludah, baik yang ada di mulut, leher, maupun tenggorokan. Kelenjar air liur terdapat dalam jumlah yang banyak, baik yang utama maupun yang kecil.

Pada kelenjar air liur utama terdapat tiga pasang kelenjar, yaitu:

  1. Kelenjar parotis, yaitu kelenjar yang terletak tepat di bawah telinga bagian depan. Kelenjar ini adalah kelenjar air liur terbesar dan yang paling sering menjadi lokasi kemunculan tumor. Diketahui hampir 85 persen kanker kelenjar liur terjadi di kelenjar parotis dan sekitar 25 persen kanker parotis bersifat ganas.
  2. Kelenjar submandibular, yaitu kelenjar yang terletak di bawah tulang rahang dan berfungsi untuk mengeluarkan air liur di bawah lidah.
  3. Kelenjar sublingual, yaitu kelenjar yang ukurannya paling kecil di antara kelenjar lainnya. Kelenjar ini ada di setiap sisi lidah dan mulut.

Sedangkan, kelenjar-kelenjar air liur yang kecil tersebar di bibir, di bagian dalam pipi, dan di seluruh mulut dan tenggorokan. Bukan hanya kelenjar air liur yang utama, kelenjar-kelenjar kecil juga berisiko mengalami tumor ganas.

Baca juga: Diabaikan Kanker Kelenjar Air Liur Sulit Dideteksi

Penyebab Kanker Kelenjar Air Liur

Saat mengalami kanker kelenjar air liur, ada beberapa gejala yang akan dialami, seperti munculnya benjolan di sekitar telinga, pipi, rahang, hingga dalam mulut. Gejala lainnya yang dapat terjadi, yaitu kesulitan menelan atau membuka mulut, muncul cairan dari dalam telinga, hingga nyeri pada area wajah yang tidak kunjung membaik.

Tumor kelenjar air liur termasuk penyakit yang jarang terjadi, yaitu hanya sekitar 10 persen dari semua tumor kepala dan leher. Penyebab tumor ganas muncul pada kelenjar air liur masih belum diketahui dengan jelas. Namun, kanker kelenjar air liur diduga terjadi karena ada beberapa sel di kelenjar ludah yang mengalami perubahan (mutasi) genetik. 

Mutasi ini memungkinkan sel untuk tumbuh dan membelah diri dengan tidak normal dan cepat. Sel-sel yang bermutasi akan terus hidup, sedangkan sel-sel yang normal akan mati.

Sel-sel tersebut akhirnya akan terakumulasi dan membentuk tumor yang dapat menyerang jaringan yang ada di dekatnya. Sel kanker juga bisa pecah dan menyebar (bermetastasis) ke area yang lebih jauh dalam tubuh.

Baca juga: Waspada, Ini Penyebab Kanker Tenggorokan

Selain mutasi gen, ada berbagai faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker kelenjar air liur, antara lain:

1.Berjenis Kelamin Laki-Laki

Laki-laki lebih berisiko daripada perempuan untuk mengembangkan kanker kelenjar air liur.

2.Berusia Lanjut

Orang yang sudah berusia tua juga memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena kanker kelenjar air liur. Meski begitu, penyakit ini bisa menyerang orang dari segala usia.

3.Pernah Menjalani Terapi Radiasi

Orang-orang yang pernah menjalani terapi radiasi untuk kanker kepala atau leher sebelumnya juga berisiko lebih tinggi untuk terkena kanker kelenjar air liur di kemudian hari.

4.Faktor Genetik

Faktor genetik juga diduga meningkatkan risiko kanker kelenjar air liur. Namun, hal ini sangat jarang dan para ahli masih belum yakin bahwa riwayat keluarga berpengaruh terhadap munculnya kanker kelenjar air liur pada kebanyakan orang.

5.Paparan Zat Kimia

Paparan bahan kimia baik di tempat kerja maupun di rumah, seperti debu nikel dan debu silika juga meningkatkan risiko kanker kelenjar air liur.

Sejumlah faktor risiko potensial lainnya masih diteliti lebih lanjut, seperti penggunaan ponsel, diet, rokok, dan konsumsi alkohol. Namun, belum ada penelitian yang mengonfirmasi bahwa faktor-faktor tersebut berdampak pada perkembangan kanker kelenjar air liur.

Baca juga: Kelenjar Saliva Membengkak Bisa Sebabkan Sialolithiasis

Itulah penjelasan mengenai kanker kelenjar air liur yang terjadi akibat tumor ganas. Bila kamu ingin mengetahui tentang penyakit ini lebih lanjut, tanyakan saja kepada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc.

Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk bertanya-tanya seputar kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Salivary gland tumors.
Medical News Today. Diakses pada 2019. What to know about salivary gland cancer.
National Cancer Institute. Diakses pada 2021. Salivary Gland Cancer Treatment (Adult)–Patient Version.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan