Kantong Empedu Rano Karno Diangkat, Kemungkinan Kena 4 Penyakit Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Mei 2019
Kantong Empedu Rano Karno Diangkat, Kemungkinan Kena 4 Penyakit IniKantong Empedu Rano Karno Diangkat, Kemungkinan Kena 4 Penyakit Ini

Halodoc, Jakarta - Setelah 4 tahun lalu mengalami bell’s palsy yang membuat sebagian otot wajahnya tidak bisa digerakkan, Mantan Gubernur Banten, Rano Karno, belum lama ini dikabarkan menjalani operasi empedu. Seperti yang kita ketahui, empedu merupakan cairan yang memiliki peran penting dalam sistem pencernaan dan ekskresi manusia.

Ketika seseorang mengalami masalah pada empedunya, ia harus benar-benar memperhatikan asupan makanan sehari-hari, yang baik bagi pencernaannya. Begitu pula dengan Rano. Pasca operasi empedu yang dijalaninya, ada banyak pantangan dan pola makan sehat yang perlu dipatuhi.

Terkait pola makan, Rano mengakui bahwa memang selama ini ia memiliki pola makan yang kurang sehat. Hal itu yang kemudian diyakininya sebagai salah satu pemicu gangguan empedu yang dialaminya.

Baca juga: Batu Empedu Tidak Diobati, Ini Dampaknya pada Tubuh

Penyakit Lain yang Juga Dapat Membuat Empedu Rusak

Meski benar bahwa pola makan tidak sehat dapat menjadi pemicu penyakit empedu, sebenarnya ada beberapa penyebab lain yang mengharuskan seseorang menjalani operasi empedu. Berikut beberapa di antaranya:

1. Batu Empedu

Seperti namanya, batu empedu adalah benjolan keras (menyerupai batu) yang berkembang di kantung atau saluran empedu, ketika ada zat tertentu yang mengeras. Batu empedu yang tumbuh di dalam kantung empedu disebut cholelithiasis. Kondisi tersebut terjadi ketika beberapa bahan kimia di dalamnya memadat, menjadi satu besar, atau beberapa batu kecil.

Sementara batu empedu yang tumbuh pada saluran empedu disebut choledocholithiasis. Saluran yang biasa terlibat adalah saluran kistik dan saluran hati. Batu empedu bisa berukuran mikroskopis hingga sebesar bola golf dan bisa saja jumlahnya mencapai ratusan.

Hal yang membuat kondisi ini berbahaya dan berujung pada operasi empedu adalah, gejala yang cenderung tidak muncul atau dirasakan. Kebanyakan pengidap batu empedu cukup jarang merasakan gejala apapun pada awalnya, dan baru diketahui saat sudah parah atau batu sudah mulai menumpuk banyak.

Baca juga: 4 Makanan Sehat untuk Mencegah Batu Empedu

2. Kolesistitis (Peradangan di Kantong Empedu)

Kolesistitis atau radang kantong empedu merupakan salah satu kondisi yang bisa menjadi penyebab seseorang harus menjalani operasi empedu. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh adanya penumpukan batu empedu di kantung empedu atau saluran empedu. Tak hanya itu, kolesistitis juga bisa disebabkan oleh tumor, infeksi, dan penyakit serius lainnya. Jika tidak segera ditangani, kolesistitis dapat menyebabkan pengidapnya mengalami komplikasi serius. Salah satunya adalah pecahnya kantung empedu.

3. Diskinesia Empedu

Diskinesia empedu atau biliary dyskinesia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika jumlah cairan empedu di dalam tubuh tidak memadai, atau tidak bergerak ke arah yang benar. Masalahnya dimulai di kantong empedu, serta saluran empedu, dan dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan batu empedu atau kolesistitis.

Pengobatan diskinesia empedu tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dalam kasus yang berat, pengobatan diskinesia empedu perlu dilakukan dengan pengangkatan kantong empedu.

4. Pankreatitis

Pankreatitis adalah kondisi ketika terjadi peradangan pada pankreas, yaitu kelenjar besar yang ada di belakang lambung dan di sebelah usus kecil. Kebanyakan kasus pankreatitis akut terjadi karena adanya batu empedu dan konsumsi alkohol berlebihan.

Baca juga: Mitos atau Fakta Miras Oplosan Bisa Sebabkan Pankreatitis Akut

Saat batu empedu menghalangi saluran empedu, enzim pankreas akan terhenti dari perjalanannya ke usus kecil dan memaksa mereka kembali ke pankreas. Enzim kemudian mulai mengiritasi sel-sel pankreas, menyebabkan peradangan yang kemudian dikenal dengan nama pankreatitis.

Itulah sedikit penjelasan tentang jenis-jenis penyakit yang bisa terjadi pada empedu. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan