Kapan Sebaiknya Sindrom Prahaid Diperiksakan ke Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 November 2021
Kapan Sebaiknya Sindrom Prahaid Diperiksakan ke Dokter?Kapan Sebaiknya Sindrom Prahaid Diperiksakan ke Dokter?

“Sindrom prahaid ditandai dengan banyak gejala, termasuk perubahan suasana hati, jaringan payudara yang mengeras, pingsan, stres, hingga depresi. Jika gejala dinilai tidak normal, kamu disarankan untuk menemui dokter guna melakukan langkah perawatan.”

Halodoc, Jakarta – Premenstrual syndrom (PMS), atau yang lebih dikenal dengan sebutan sindrom prahaid merupakan kondisi yang dialami oleh sebagian besar wanita sebelum menstruasi. Sejumlah gejala yang muncul biasanya akan memengaruhi fisik dan mental pengidapnya.

Sejumlah gejala tersebut umumnya terjadi secara berulang, di setiap siklus menstruasi. Tergantung pada masing-masing pengidap, gejala yang dialami dapat bervariasi, dari intensitas ringan hingga tinggi. Lantas, kapan sebaiknya sindrom prahaid diperiksakan ke dokter?

Temui Dokter Jika Mengalami Gejala Ini

Kamu disarankan untuk menemui dokter jika mengalami sejumlah gejala sakit fisik dalam intensitas tinggi, perubahan suasana hati yang signifikan, serta gejala lain yang tak kunjung hilang, hingga memengaruhi aktivitas harian. Diagnosis dibuat ketika pengidap memiliki lebih dari satu gejala, yang terjadi secara berulang.

Jika mengalami sejumlah kondisi tersebut, bisa saja kamu tengah mengalami sejumlah penyakit, seperti:

  • Anemia, yaitu kondisi yang terjadi saat sel darah merah dalam tubuh berada di bawah angka normal.
  • Endometriosis, yaitu kondisi saat jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim, tumbuh di luar rahim.
  • Penyakit tiroid, yaitu kondisi yang terjadi saat kelenjar tiroid tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
  • Sindrom iritasi usus besar (IBS), yaitu gangguan pencernaan yang terjadi di dalam usus besar.
  • Sindrom kelelahan kronis, yaitu kondisi yang ditandai dengan rasa lelah sepanjang waktu.
  • Penyakit rematik, yaitu kondisi yang terjadi ketika kekebalan tubuh menyerang sendi, otot, tulang, dan organ tubuh lain.

Terkait dengan proses diagnosisnya sendiri, biasanya dokter akan bertanya tentang riwayat depresi atau gangguan mood dalam keluarga. Tujuan untuk menentukan apakah gejala yang muncul disebabkan oleh sejumlah kondisi tersebut. Selain itu, dokter akan melakukan tes hormon tiroid.

Tujuannya untuk memastikan jika kelenjar mampu bekerja dengan baik. Untuk mengetahui masalah pada organ reproduksi wanita, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Jika tidak ditemukan penyakit tertentu, sejumlah gejala tersebut memang murni sindrom prahaid.

Langkah Meringankan Sindrom Prahaid

Sindrom prahaid merupakan kondisi yang umum terjadi pada 50 persen wanita. Kondisi tersebut umumnya dialami oleh wanita berusia 20-30 tahun. Meski tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, sejumlah langkah berikut ini dapat dilakukan guna meringankan gejala yang muncul:

  • Konsumsi banyak air putih untuk meredakan perut kembung.
  • Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang untuk meningkatkan energi tubuh.  Kurangi asupan gula, garam, kafein, dan alkohol.
  • Konsumsi suplemen, seperti asam folat, vitamin B6, kalsium, dan magnesium. Tujuannya untuk mengurangi kram perut dan perubahan suasana hati.
  • Konsumsi vitamin D.
  • Cukupi waktu tidur, setidaknya 8 jam per malam.
  • Berolahraga untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik secara menyeluruh. 
  • Kurangi stres dengan melakukan hal-hal yang disukai.

Jika sejumlah langkah tersebut tidak ampuh dalam meringankan gejala, kamu disarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas di pasaran, seperti ibuprofen atau paracetamol.

Jika obat tidak dapat mengatasinya, kamu bisa mendiskusikan masalah yang dialami dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2021. PMS (Premenstrual Syndrome).
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Premenstrual syndrome (PMS).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan