Kapan Waktu Terbaik Melakukan Pap Smear?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   16 Juni 2019
Kapan Waktu Terbaik Melakukan Pap Smear?Kapan Waktu Terbaik Melakukan Pap Smear?

Halodoc, Jakarta - Pap smear atau pap test, adalah pemeriksaan yang dikhususkan untuk mendeteksi infeksi virus di area Miss V, misalnya human papillomavirus (HPV) penyebab kanker serviks. Tes ini penting dilakukan karena deteksi dini dan tindakan pengobatan dini  pra kanker lewat pemeriksaan pap smear bisa menghentikan kanker serviks.

Sayangnya beberapa wanita enggan melakukan pemeriksaan ini karena mereka merasa takut pada rasa sakit yang mungkin ditimbulkan. Padahal, pemeriksaan ini hanya menimbulkan rasa tidak nyaman saja. Selain itu, biaya yang tidak murah bisa menjadi alasannya. Padahal jika dibandingkan dengan manfaat yang didapatkan, tes ini disarankan untuk dilakukan.

Baca Juga: 5 Pemeriksaan Medis Ini Sebaiknya Dilakukan Sebelum Nikah

Waktu Pemeriksaan Terbaik

Ahli kesehatan menyarankan agar setiap wanita melakukan pemeriksaan ini setiap dua tahun sekali dan di mulai sejak menginjak 21 tahun. Apalagi jika seorang wanita telah menikah atau sudah aktif secara seksual, maka pemeriksaan akan sangat disarankan.

Namun, pemeriksaan ini bisa dilakukan lebih sering atas permintaan dokter jika kamu memiliki kondisi tertentu, seperti mengidap infeksi HIV, pernah mengidap kanker serviks, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Manfaat Melakukan Pap Smear

Karena cukup penting, ini beberapa manfaat dari pemeriksaan pap smear:

  • Mendeteksi Terjadinya Penyakit Menular Seksual. Tidak hanya untuk mendeteksi kanker serviks, nyatanya pap smear bisa dimanfaatkan untuk memeriksakan kesehatan Miss V. Tes ini membantu mendeteksi terjadinya penyakit menular seksual yang tentu saja membahayakan bagi kesehatan.

  • Mengetahui Terjadinya Peradangan pada Miss V. Saat hasil pemeriksaan pap smear keluar maka ada dua kemungkinan, yaitu normal dan tidak normal. Salah satu penyebab hasil pap smear yang tidak normal adalah terjadinya radang pada leher rahim. Namun peradangan tersebut belum tentu bahaya, dan hanya dokter yang menentukannya. Kebanyakan, dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memeriksa kondisi tersebut.

Baca Juga: Sering Mengalami Gatal pada Klitoris? Ini Penyebabnya

  • Mengamati Perubahan pada Serviks. Tes ini bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya perubahan pada serviks, atau sering disebut dysplasia. Perubahan ini menuju pada potensi terbentuknya sel-sel kanker pada leher rahim. Kemudian hasil pemeriksaan digunakan oleh dokter untuk acuan mengenai tindakan lanjut yang perlu dilakukan.

  • Mendeteksi Infeksi pada Miss V. Infeksi juga bisa muncul karena bermacam hal. Nah, dengan tes pap smear, maka terdeteksi kondisi infeksi tersebut. Biasanya, wanita yang menggunakan IUD lebih berisiko terserang infeksi ini sehingga dokter menyarankan untuk konsumsi antibiotik atau menghentikan penggunaan IUD.

Kiat Mencegah Kanker Serviks

Hampir seluruh kasus kanker serviks terjadi akibat infeksi virus HPV. Meskipun tes pap smear bisa mendeteksi sejak awal, namun alangkah lebih baik kamu melakukan hal-hal tertentu untuk mencegah kanker serviks, yaitu dengan:

  • Setia kepada pasangan atau tidak berganti-ganti pasangan.

  • Selalu menggunakan alat kontrasepsi ketika hendak berhubungan intim agar terhindar dari penyakit menular seksual.

  • Menjaga kebersihan area reproduksi dengan rutin membersihkan Miss V dengan air mengalir. Pastikan selalu mengganti celana dalam setidaknya dua kali dalam satu hari.  

Baca Juga: 4 Penyakit Menular Seksual yang Masih Bisa Sembuh

Itulah informasi mengenai pap smear. Jika kamu sudah aktif secara seksual, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan ini secara rutin. Untuk melakukan pemeriksaan pap smear, kini kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Mudah bukan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan