Kata Dokter: Faktor yang Pengaruhi Tinggi Badan Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 November 2021
Kata Dokter: Faktor yang Pengaruhi Tinggi Badan AnakKata Dokter: Faktor yang Pengaruhi Tinggi Badan Anak

“Tinggi badan anak nyatanya bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun, faktor penentu paling besar adalah genetik. Setelah itu, ada hormon dan jenis kelamin. Namun, untungnya kamu masih bisa memaksimalkan pertumbuhan anak dengan memberikan nutrisi yang tepat, meminta anak untuk cukup istirahat dan rajin berolahraga.”

Halodoc, Jakarta – Apakah kamu pernah mengajak anak bermain di taman dan menemukan bahwa ternyata ia memiliki tinggi tubuh yang lebih pendek daripada anak lainnya? Jika pernah, hal yang pertama kamu rasakan saat mengetahui tinggi badan anak kurang adalah  cemas. Kemudian, kamu berinisiatif untuk mencari informasi yang berguna dalam membantu memaksimalkan pertumbuhan anak, seperti memberikan susu peninggi badan dan sebagainya. 

Namun, jika kamu lebih teliti lagi terhadap informasi yang kamu dapatkan, ada banyak hal yang memengaruhi tinggi badan anak. Faktor utama yang mempengaruhi tinggi badan seseorang adalah susunan genetik mereka. Namun, banyak faktor lain yang dapat memengaruhi tinggi badan selama perkembangan, termasuk nutrisi, hormon, tingkat aktivitas, dan kondisi medis.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tinggi Anak

Para ilmuwan percaya bahwa susunan genetik, atau DNA, bertanggung jawab atas sekitar 80 persen tinggi badan seseorang. Ini berarti, orang yang tinggi cenderung memiliki keturunan yang juga tinggi. Orang biasanya akan mengalami pertumbuhan badan sampai mereka mencapai usia 18 tahun. Sebelum itu, berbagai faktor lingkungan dapat memengaruhi seberapa tinggi mereka.

Bayi dan anak-anak tumbuh terus-menerus. Ini karena perubahan lempeng pertumbuhan di tulang panjang lengan dan kaki mereka. Saat lempeng pertumbuhan membuat tulang baru, tulang panjang menjadi lebih panjang, dan anak menjadi lebih tinggi. Orang tumbuh paling cepat dalam 9 bulan pertama kehidupan, sebelum dilahirkan. Setelah lahir, pertumbuhan akan melambat.

Begitu seorang anak berusia 8 tahun, mereka akan tumbuh rata-rata 5,5 sentimeter per tahun. Selain itu, diduga remaja akan mengalami percepatan pertumbuhan sekitar masa pubertas. Setelah ini, lempeng pertumbuhan berhenti membuat tulang baru, dan orang tersebut akan berhenti tumbuh. Tangan dan kaki berhenti tumbuh terlebih dahulu, lalu lengan dan kaki. Area terakhir yang berhenti tumbuh adalah tulang belakang.

Nah, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi seberapa tinggi anak akan tumbuh: 

  1. DNA

DNA merupakan faktor utama penentu tinggi badan seseorang. Para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 700 gen berbeda yang menentukan tinggi badan. Beberapa dari gen ini mempengaruhi lempeng pertumbuhan, dan yang lain mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan.

Rentang ketinggian normal berbeda untuk orang-orang dari latar belakang etnis yang berbeda. Sekali lagi, ini ditentukan oleh DNA mereka. Beberapa kondisi genetik juga dapat memengaruhi tinggi badan seseorang saat dewasa, termasuk sindrom Down dan sindrom Marfan.

  1. Hormon 

Tubuh memproduksi hormon yang memerintahkan lempeng pertumbuhan untuk membuat tulang baru. Ini termasuk:

  • Hormon Pertumbuhan: Ia dibuat di kelenjar pituitari dan merupakan hormon yang paling penting untuk pertumbuhan. Beberapa kondisi kesehatan dapat membatasi jumlah hormon pertumbuhan yang dibuat tubuh, dan memengaruhi tinggi badan. Anak-anak dengan kondisi genetik langka yang disebut defisiensi hormon pertumbuhan bawaan, misalnya, akan tumbuh pada tingkat yang jauh lebih lambat daripada anak-anak lain.
  • Hormon Tiroid: Kelenjar tiroid membuat hormon yang mempengaruhi pertumbuhan.
  • Hormon Seks: Testosteron dan estrogen sangat penting untuk pertumbuhan selama masa pubertas.
  1. Jenis Kelamin

Laki-laki cenderung lebih tinggi daripada perempuan. Anak laki-laki juga dapat terus tumbuh lebih lama daripada anak perempuan. Rata-rata, pria dewasa akan memiliki tinggi sekitar 14 sentimeter lebih tinggi dari wanita dewasa.

Nutrisi Adalah Kunci Mendukung Pertumbuhan Tinggi Badan Anak

Nutrisi memainkan peran yang sangat penting dalam pertumbuhan. Anak tanpa gizi yang baik belum tentu setinggi anak dengan gizi yang cukup. Ahli gizi merekomendasikan agar anak-anak dan remaja makan makanan yang bervariasi dan seimbang dengan banyak buah dan sayuran. Ini akan memastikan bahwa mereka mendapatkan semua vitamin dan mineral yang mereka butuhkan untuk berkembang.

Protein dan kalsium sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang. Beberapa makanan kaya protein, antara lain:

  • Daging;
  • Unggas;
  • Makanan laut;
  • Telur;
  • Polong-polongan;
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian.

Beberapa makanan kaya kalsium meliputi:

  • Yoghurt;
  • Susu;
  • Keju;
  • Brokoli;
  • Kubis;
  • Kedelai;
  • Jeruk;
  • Ikan sarden;
  • Ikan salmon.

Selain nutrisi, ada dua hal lain yang juga cukup penting untuk mendukung pertumbuhan anak, yakni kecukupan tidur dan olahraga teratur. Tidur bisa meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak dan remaja karena selama tidur nyenyak, tubuh melepaskan hormon yang dibutuhkan untuk tumbuh. Sementara olahraga teratur bisa membuat tulang lebih sehat, lebih padat, dan lebih kuat.

Itulah beberapa faktor yang memengaruhi tinggi badan anak. Namun, jika kamu khawatir anak mengalami gangguan pertumbuhan tubuh akibat penyakit tertentu, kamu bisa mengajak anak untuk memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat. Kamu pun bisa buat janji dengan dokter anak di rumah sakit melalui Halodoc supaya lebih mudah. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang! 

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Central Alabama Wellness. Diakses pada 2021. What Factors Influence a Person’s Height?
Medical News Today. Diakses pada 2021. What Factors Influence a Person’s Height?
The Corvallis Clinic. Diakses pada 2021. Many Factors Affect a Child’s Growth.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan