Halodoc, Jakarta – Kesemutan atau parestesia adalah sensasi kebas atau mati rasa yang paling sering terjadi di area tangan, kaki, lengan, dan tungkai. Selain kebas atau mati rasa, kesemutan juga dapat memicu penurunan kemampuan indra peraba. Lantas, apa yang menjadi penyebab kesemutan?

Penyebab Kesemutan Dibedakan Berdasarkan Jenisnya

Melansir dari kanal Youtube Halodoc, dr. Alfi Auliya Rachman mengatakan bahwa kesemutan terbagi ke dalam dua jenis, yaitu sementara dan berkepanjangan. Berikut ini penjelasannya masing-masing:

1. Kesemutan Sementara

Penyebab kesemutan sementara terjadi akibat akibat tekanan saraf dalam waktu yang lama. Contohnya tidur menahan kepala dengan bantalan lengan atau duduk menyilangkan kaki. Tekanan saraf di area tersebut membuat aliran darah tidak berjalan dengan lancar, sehingga gejala kesemutan pun muncul.

Selain itu, penyebab kesemutan sementara juga bisa dikarenakan keracunan makanan laut, gigitan binatang, gigitan serangga, atau kekurangan vitamin B seperti B1, B6, B12, atau asam folat. Jika sering mengalaminya dalam durasi yang singkat, coba untuk ubah pola hidup menjadi lebih sehat, ya!

2. Kesemutan Berkepanjangan

Kesemutan berkepanjangan bisa saja terjadi dan disertai dengan gejala lain, seperti nyeri, gatal, mati rasa, dan pengecilan otot. Dalam kasus tersebut, kesemutan bisa menjadi pertanda adanya kerusakan saraf akibat cedera traumatis atau cedera stres berulang, infeksi bakteri atau virus, paparan racun, dan diabetes.

Selain itu, penyebab kesemutan berkepanjangan dapat disebabkan oleh cedera saraf. Sensasi mati rasa ini dimulai dari leher, yang menjalar di sepanjang lengan atau tangan.  Jika terjadi pada punggung bagian bawah, sensasi kesemutan atau mati rasa umumnya dialami di bagian belakang kaki.

Gejala yang Terjadi saat Kesemutan Berlangsung

Ketika mengalami salah satu penyebab kesemutan seperti yang telah disebutkan, gejala yang muncul bisa disertai dengan kondisi lain. Berikut ini beberapa gejala yang terjadi saat kesemutan berlangsung:

• Kulit kebiruan atau dingin di area yang sama atau di sekitarnya.
• Kelemahan otot.
• Mati rasa di area yang sama atau di sekitarnya.
• Nyeri di area yang sama atau di sekitarnya.
• Ruam yang terjadi di satu sisi tubuh.
• Kejang-kejang.
• Sakit mata atau gangguan penglihatan.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, kesemutan bisa disebabkan oleh kondisi serius yang mengancam nyawa. Jika dialami, pengidapnya harus segera mendapat penanganan medis. Berikut ini beberapa gejala kesemutan yang dapat mengancam jiwa pengidapnya:

• Perubahan tingkat kesadaran atau kewaspadaan, seperti pingsan atau tidak responsif.
• Perubahan status mental atau perubahan perilaku mendadak, seperti kebingungan, delirium, lesu, halusinasi, atau delusi.
• Inkontinensia tinja, yaitu ketidakmampuan dalam mengontrol tinja.
• Bicara meracau atau kehilangan kemampuan untuk berbicara.
• Mati rasa atau kelemahan pada satu sisi tubuh.
• Kelumpuhan.
• Perubahan mendadak pada penglihatan atau kehilangan penglihatan.
• Gerakan tubuh menjadi tidak terkendali.
• Inkontinensia urine, yaitu ketidakmampuan dalam mengontrol urine.

Itulah penyebab kesemutan dan gejala yang perlu diwaspadai. Sebaiknya ubah pola hidup menjadi lebih sehat untuk mencegah kesemutan. Kamu juga bisa mengonsumsi suplemen penunjang kesehatan yang dibutuhkan tubuh. Download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya! 

Referensi:

Youtube Halodoc. Diakses pada 2022. Inilah penyebab munculnya kesemutan. Ada yang pernah merasakannya?

Medline Plus. Diakses pada 2022. Numbness and tingling.

WebMD. Diakses pada 2022. Tingling in Hands and Feet.

Healthgrades. Diakses pada 2022. Tingling.