Katanya Olahraga Bisa Mencegah Otak Menyusut, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Juli 2018
Katanya Olahraga Bisa Mencegah Otak Menyusut, Benarkah?Katanya Olahraga Bisa Mencegah Otak Menyusut, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Tak hanya otot dan tulang saja yang akan mengalami penyusutan seiring bertambahnya usia. Kata ahli, ketika seseorang telah berumur 60 tahun, dirinya akan mengalami penyusutan otak sebesar 0,5-1 persen tiap tahunnya. Meskipun begitu, kamu tak perlu terlalu khawatir, sebab banyak cara kok untuk menunda penyusutan otak. Nah, salah satu yang paling jitu adalah lewat olahraga. Menurut berbagai penelitian, ternyata olahraga bisa mencegah penyusutan pada otak.

Cegah Menyusut Lewat Olahraga

Selain dapat meningkatkan kemampuan kognitif, olahraga ternyata juga dapat mencegah otak menyusut. Para ahli mengatakan, orang-orang yang berusia 40-50 tahun dan rutin berolahraga, bisa terhindar dari risiko penyusutan otak. Kok bisa?

Baca juga: 5 Jenis Makanan Untuk Mempertajam Memori

Melansir The Daily Telegraph, ada sebuah penelitian mengenai hubungan antara olahraga dan penyusutan otak di Framingham Heart Study. Studi itu melibatkan 1.583 dengan rata-rata usia 40 tahun. Subjek penelitian yang diteliti tidak memiliki penyakit jantung dan demensia. Oleh ahli, para subjek ini diminta untuk berolahraga secara rutin. Setelah beberapa tahun berlalu, barulah para ahli melakukan scan MRI pada otak mereka.

Dalam studi itu para ahli menemukan hubungan secara langsung antara kebugaran fisik dan volume otak. Dengan kata lain, kurangnya kebugaran fisik bisa mempercepat penuaan otak.

Penelitian itu pun juga melibatkan subjek penelitian yang memiliki pola hidup sedentary lifestyle (tak aktif secara fisik) dan memiliki tekanan darah rendah. Kata ahli, kelompok tersebut punya risiko mengalami penyusutan otak dalam 20 tahun kemudian.

Ukuran yang Lebih Besar

Menurut ahli seperti dilansir Time, olahraga sendiri bisa memengaruhi otak dalam berbagai cara. Mulai dari menjaga jaringan otak yang mulai menurun, meningkatkan fungsi neuron (saraf), meningkatkan aliran darah ke sel otak, dan mendorong faktor pertumbuhan. Menarik, kan?

Nah, manfaat olahraga terhadap otak juga dapat dilihat dari ukuran otak pengidap alzheimer ringan. Menurut studi dalam jurnal Neurology,  pengidap alzheimer ringan yang rajin berolahraga terbukti memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan pasien alzheimer yang kurang aktif secara fisik.  

Baca juga: 5 Faktor Penyebab Alzheimer Pada Seseorang

Dari studi yang dilakukan, pasien alzheimer tahap awal yang secara fisik kurang bugar, memiliki risiko penyututan otak empat kali lipat ketimbang mereka yang rajin berolahraga. Kata ahli dari University of Kansas kesimpulannya, orang yang memiliki tingkat kebugaran yang tinggi, penyusutan otak yang berkaitan dengan alzheimer akan lebih sedikit.

Oleh sebab itu para ahli terus menyarankan agar pengidap Alzheimer di tahap awal mesti memelihara fungsi otaknya dengan rutin berolahraga. Tujuannya jelas, untuk mengurangi jumlah kehilangan volume otak mereka seiring bergulirnya waktu. Yang perlu diingat, penyusutan otak ini amat berkaitan dengan kemampuan kognitif, lho. Kamu tentu enggak mau bukan, gara-gara malas berolahraga kemampuan kognitif jadi menurun?

Kenali Gejala Utamanya

Mau terhindar dari penyusutan otak? Kenali gejala utamanya. Kata ahli spesialis saraf, dampak yang terlihat jelas akibat penyusutan otak adalah menurunnya daya ingat, sering lupa, alias pikun. Oleh sebab itu, kamu tak perlu heran andaikan orang berusia lanjut sudah mulai pikun. Kata ahli, hal itu wajar kok, sebab merupakan bagian dari proses penuaan. Namun, sekali lagi, hal itu juga bisa dicegah lewat olahraga dan menerapkan gaya hidup sehat.

Baca juga: Mudah Lupa, Mungkin Ini Sebabnya

Lalu, bagian otak mana sih yang akan mengalami penyusutan lebih awal? Ternyata, hipokampus otak merupakan area pertama yang akan menyusut. Bagian otak ini punya peran dalam merekam rangsangan-rangsangan dari luar untuk bisa masuk atau direkam otak.

Selain itu, hipokampus juga termasuk bagian dari sistem limbik dan berperan dalam kegiatan mengingat. Nah, oleh sebab itu, ketika hipokampus menyusut, otomatis kemampuan mengingat akan menurun.

Masih penasaran mengenai hubungan antara olahraga dengan kesehatan otak? Kamu bisa langsung bertanya pada dokter  melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan