Keasyikan Liburan, Hati-Hati Post Holiday Blues

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Desember 2018
Keasyikan Liburan, Hati-Hati Post Holiday BluesKeasyikan Liburan, Hati-Hati Post Holiday Blues

Halodoc, Jakarta – Libur Natal dan tahun baru sudah di depan mata. Bagi sebagian besar orang, menghabiskan liburan bersama keluarga dan orang terkasih menjadi hal yang sudah lama ditunggu-tunggu untuk mengisi masa liburan.

Menghabiskan waktu liburan dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan bisa membuat siapa saja enggan berpisah dengan masa tersebut. Alhasil, usia liburan seseorang bisa saja mengalami kesulitan untuk kembali memulai aktivitas harian, menjadi malas, dan masih ingin bersenang-senang. Kamu termasuk yang sering merasa demikian?

Hati-hati, bisa jadi perasaan “sedih” saat berpisah dengan masa liburan merupakan gejala Post Holiday Blues. Kondisi tersebut merupakan sindrom di mana otak masih belum menerima kehilangan hal-hal yang menyenangkan selama liburan. Pasalnya, otak manusia secara otomatis akan merekam hal-hal yang menyenangkan selama liburan dan merangsang otak untuk beristirahat.

Dengan kata lain, otak menjadi “kaget” saat harus kembali menyesuaikan dan melakukan aktivitas harian. Gejala yang sering ditunjukkan sebagai tanda Post Holiday Blues, biasanya bersifat umum dan mirip dengan depresi pada umumnya. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala, kesulitan tidur di malam hari alias insomnia, gelisah, hingga penambahan atau penurunan berat badan.

Mengatasi Gejala Post Holiday Blues

Kabar baiknya, sindrom ini bukanlah kondisi yang harus dikhawatirkan secara berlebih. Gejala kondisi ini biasanya tidak akan berlangsung lama, yaitu hanya pada minggu awal setelah liburan selesai. Meski demikian, durasi terjadinya sindrom ini bisa berbeda-beda antara satu orang dan yang lainnya.

Ada cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala Post Holiday Blues, di antaranya:

  • Cukup Istirahat

Salah satu pemicu rasa murung semakin dalam usai liburan adalah kelelahan dan kurang istirahat. Untuk itu, pastikanlah cukup beristirahat dan sempatkan waktu bersantai di rumah setelah berlibur. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan mulai dari membaca buku, mendengarkan musik, ataupun menonton film.

  • Latihan Pernapasan

Agar tubuh lebih rileks setelah liburan, coba lakukan latihan pernapasan. Nyatanya, latihan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat tubuh lebih tenang dan menghindari depresi. Untuk melakukannya, mulailah dengan menarik napas dalam-dalam dengan pernapasan perut, kemudian lepaskan napas panjang.

  • Makanan Sehat

Mengatasi rasa sedih setelah liburan juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan tertentu. Beberapa jenis makanan yang sebaiknya disantap adalah makanan yang mengandung asam amino, seperti unggas, brokoli, susu, keju, daging rendah lemak, telur, dan kacang kedelai. Jenis makanan ini nyatanya dapat memicu produksi serotonin yang bisa memberikan sensasi nyaman, tenang, dan rileks pada otak.

Kamu juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Jenis makanan ini bisa membuat pikiran lebih tenang dan memberi rasa nyaman pada tubuh. Sindrom ini juga bisa diatasi dengan meningkatkan konsumsi vitamin dan mineral. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung kalsium, magnesium, zink, dan asam lemak omega bermanfaat untuk membangun protein, vitamin C, E, dan B kompleks, serta zat besi. Berbagai macam vitamin dan mineral ini yang mampu membuat tubuh lebih rileks dan stabil.

Selain itu, agar tetap fit dan aktif menjalani aktivitas usai liburan, perbanyak konsumsi suplemen dan multivitamin. Lebih mudah belanja vitamin dan produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan