Kebiasaan Memencet Jerawat Bisa Sebabkan Infeksi Kulit

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 November 2020
Kebiasaan Memencet Jerawat Bisa Sebabkan Infeksi Kulit Kebiasaan Memencet Jerawat Bisa Sebabkan Infeksi Kulit

Halodoc, Jakarta – Munculnya jerawat di wajah dapat mengganggu penampilan. Apalagi kalau jerawat yang kamu alami ukurannya cukup besar, menonjol, dan memerah. Pasti rasanya ingin cepat-cepat membasminya. Nah, tak sedikit orang yang suka memencet atau memecahkan jerawat agar cepat hilang. 

Padahal, memencet jerawat sendiri belum tentu bisa menghilangkan jerawat, bahkan justru bisa bikin jerawat semakin meradang. Dari mulai orangtua sampai dokter pasti pernah memperingatkan kamu untuk tidak memencet jerawat. Pasalnya, memencet jerawat justru bisa memperparahnya, bahkan dapat menimbulkan infeksi kulit. Ini alasan mengapa memencet jerawat bisa timbulkan infeksi kulit. 

Baca juga: Mitos & Fakta Jerawat yang Harus Diketahui

Alasan Memencet Jerawat Bisa Bikin Infeksi Kulit 

Saat memencet jerawat, kamu secara otomatis mendorong kotoran dari pori-pori untuk masuk lebih dalam ke dalam folikel. Hal ini bisa menyebabkan dinding folikel pecah dan menyebarkan bakteri dan kotoran ke dalam dermis atau lapisan bawah kulit, apalagi jika kamu memencet-mencet jerawat dengan tangan yang kotor. Pecahnya folikel dan menyebarnya bakteri ke lapisan yang lebih dalam kemudian menimbulkan infeksi kulit dan jerawat pun semakin meradang.

Jadi, apabila kamu memiliki jerawat dan ingin segera menghilangkannya, hindari memencetnya sendiri. Kunjungi dokter kulit atau ahli kecantikan yang memang sudah ahli dalam menangani jerawat. Kalau kamu berencana menemui dokter, kini kamu bisa membuat janjinya lewat aplikasi Halodoc lho! Lewat Halodoc, kamu dapat mengetahui estimasi waktu giliran masuk, sehingga tidak harus duduk lama-lama di klinik atau rumah sakit. Tinggal pilih dokter di rumah sakit atau klinik yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Tindakan untuk Menangani Jerawat

Dokter kulit dapat menggunakan beberapa teknik berbeda untuk menghilangkan jerawat secara fisik, salah satunya disebut ekstraksi jerawat. Ekstraksi ini dilakukan dengan menggunakan instrumen steril. Metode ini biasanya ditawarkan ketika pengobatan jerawat lain tidak membantu. Teknik lain yang digunakan dokter kulit adalah penyuntikan kortikosteroid. Namun, penanganan ini biasanya ditujukan untuk menghilangkan kista atau nodul jerawat yang sangat dalam dan menyakitkan. 

Baca juga: 3 Pengobatan Alami Atasi Jerawat

Untuk menghilangkan jerawat besar atau nodul jerawat yang terasa sakit, dokter kulit juga dapat menggunakan prosedur yang disebut sayatan dan drainase. Ini melibatkan penggunaan jarum atau pisau bedah steril untuk membuka noda dan kemudian menghilangkan isi di dalamnya.

Tips Mencegah Jerawat Menjadi Infeksi

Sembari menunggu jerawat kempes dengan sendirinya, kamu mungkin sangat tergoda untuk memencet atau memecahkan jerawat. Melansir dari American Academy of Dermatology Association, berikut tiga tips utama untuk mencegah infeksi dan membantu kamu mendapatkan kulit yang bersih dalam waktu cepat:

  • Jauhkan tangan dari wajah. Hindari menyentuh, mencongkel, dan memecahkan jerawat yang bisa membuat jerawat semakin buruk.
  • Kompres es. Beberapa jerawat bisa terasa nyeri, terutama jerawat yang berbentuk nodul dan kista. Kompres es dapat mengurangi peradangan dan mengurangi rasa nyeri.
  • Rawat jerawat. Banyak orang dapat membersihkan jerawat dengan obat jerawat yang banyak dijual di apotek. Namun, obat jerawat tetap membutuhkan waktu untuk bekerja. Jika kamu tidak melihat hasilnya dalam 4-6 minggu, sebaiknya tanyakan dokter tentang perawatan lain yang lebih ampuh. 

Baca juga: Letak Jerawat di Wajah Menunjukkan Kondisi Kesehatan?

Kamu bisa menghubungi dokter kulit melalui aplikasi Halodoc untuk mencari tahu obat jerawat dan perawatan jerawat yang aman dan ampuh. Melalui aplikasi ini, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:
American Academy of Dermatology Association. Diakses pada 2020. Pimple Popping: Why Only a Dermatologist Should Do It.
Verywell Health. Diakses pada 2020. Is Popping Pimples Bad for Your Skin?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan