Kebiasaan Mencabut Alis Bisa Jadi Gejala Gangguan Impuls

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Juli 2020
Kebiasaan Mencabut Alis Bisa Jadi Gejala Gangguan ImpulsKebiasaan Mencabut Alis Bisa Jadi Gejala Gangguan Impuls

Halodoc, Jakarta – Otak menjadi salah satu bagian tubuh yang memiliki fungsi cukup penting. Kelainan atau gangguan yang terjadi pada otak dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan pada tubuh, salah satunya trikotilomania. Trikotilomania terjadi ketika pengidapnya memiliki keinginan yang tidak tertahankan untuk mencabuti rambut yang ada pada tubuhnya sendiri.

Baca juga: Waspada, Trikotilomania Dapat Sebabkan Kebotakan

Trikotilomania terjadi akibat adanya kelainan pada jalur penghubung dalam otak yang mengatur gerakan, emosi, impuls, dan dalam membentuk kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang. Tidak hanya rambut yang berada pada kulit kepala, pengidap trikotilomania rentan mencabuti beberapa rambut pada bagian tubuh yang lain, seperti alis, bulu mata, ketiak, dada, hingga kemaluan.

Kenali Gejala Trikotilomania yang Terjadi

Trikotilomania atau gangguan impuls dikenal juga dengan pulling-hair disorder. Kondisi ini termasuk kelainan mental ketika pengidapnya tidak mampu menahan keinginan untuk menarik rambut yang ada di beberapa bagian tubuh. Jika tidak diatasi dengan baik, hal ini akan mengganggu aktivitas hingga kehidupan sosial pengidapnya.

Melansir Mayo Clinic, ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap trikotilomania, seperti mencabut rambut secara berulang kali termasuk rambut kepala, alis, atau bahkan bulu mata. Pengidap merasakan sensasi ketegangan sesaat sebelum mencabut rambut, kemudian saat rambut berhasil ditarik umumnya pengidap akan merasakan sensasi senang dan puas. 

Pengidap juga terlihat memiliki beberapa lokasi tubuh dengan kebotakan yang tidak merata, khususnya pada bagian rambut kepala. Bahkan, pengidap trikotilomania terlihat memiliki alis yang menipis akibat suka mencabut bagian alis. Kebiasaan mencabut rambut juga menyebabkan iritasi pada kulit. Itulah beberapa gejala dari trikotilomania yang perlu diwaspadai. 

Melansir Medical News Today, kondisi ini cenderung dilakukan oleh wanita dewasa dibandingkan oleh pria. Jangan ragu segera gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter jika kamu atau orang terdekat mengalami beberapa gejala yang berkaitan dengan trikotilomania.

Baca juga: Jangan Diabaikan, Trikotilomania Bisa Pengaruhi Kualitas Hidup

Stres dan Perubahan Hormon

Hingga saat ini, penyebab trikotilomania belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor pemicu yang menyebabkan seseorang dapat mengalami trikotilomania. Melansir National Health Service UK, stres dan gangguan kecemasan menjadi faktor pemicu seseorang mengalami trikotilomania.

Selain itu, adanya ketidakseimbangan zat kimia pada otak juga menyebabkan seseorang alami trikotilomania. Perubahan hormon saat masa pubertas dan kebiasaan menyakiti diri sendiri untuk kepuasaan menjadi pemicu lain trikotilomania dapat terjadi.

Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat ketika kamu merasa sudah tidak dapat menghentikan kebiasaan yang terjadi secara otomatis. Tentunya, pengobatan yang tepat dapat menyebabkan kondisi ini menjadi lebih baik. Dengan bantuan tim medis dan ahli, tentunya perilaku ini dapat dihentikan dengan cara yang tepat. 

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Cara Mengobati Trikotilomania

Melansir Kids Health, pengidap trikotilomania dapat diatasi dengan melakukan terapi. Terapi dapat dilakukan agar pengidap dapat menahan keinginan untuk menarik rambut serta melakukan kegiatan lain yang digunakan untuk mengganti kebiasaan menarik rambut, misalnya meremas bola stres atau menggambar. Selain itu, penggunaan obat-obatan juga dilakukan untuk mengatasi trikotilomania agar pengidap dapat mengalami kehidupan yang lebih baik lagi.

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Trichotillomania
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Trichotillomania
Medical News Today. Diakses pada 2020. What is Trichotillomania?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Trichotillomania

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan