Awas, Inilah Kebiasaan yang Memicu Astigmatisme

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Januari 2019
Awas, Inilah Kebiasaan yang Memicu AstigmatismeAwas, Inilah Kebiasaan yang Memicu Astigmatisme

Halodoc, Jakarta - Rabun dekat, rabun jauh, dan mata silinder adalah beberapa masalah kesehatan mata yang umum terjadi, mulai dari usia anak-anak hingga dewasa. Penyakit mata astigmatisme atau mata silinder adalah penyakit yang cukup mengganggu, kondisi ini terjadi karena lengkungan kornea mata yang tidak teratur dan menjadikan penglihatan mengabur.

Belum diketahui dengan pasti penyebab seseorang mengalami astigmatisme. Namun, genetika atau keturunan diyakini menjadi faktor pemicu terbesar. Penyakit mata ini bisa langsung terjadi pada bayi yang baru lahir, mungkin juga menyerang seseorang ketika usianya anak-anak, remaja, bahkan dewasa. Kondisi ini juga bisa terjadi karena cedera pada mata atau sebagai dampak dari operasi mata.

Pada dasarnya, setiap manusia dilahirkan dengan mata normal, meski pada kebanyakan kasus astigmatisme terjadi karena pengaruh genetik atau keturunan. Meski begitu, dalam kehidupannya, sering kali kamu melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu mata silinder. Pada beberapa kondisi, kelainan mata ini bisa terjadi karena berbagai hal dan kebiasaan buruk lainnya. Apa saja? Ini penjelasan selengkapnya.

  • Bermain Gim Terlalu Lama

Sebenarnya, belum ada studi yang membuktikan bahwa bermain gim terlalu lama bisa menyebabkan mata menjadi silinder. Namun, aktivitas ini bisa memicu terjadinya penyakit mata satu ini.

Baca juga: Bukan Cuma Samar, Ini 9 Gejala Astigmatisme

Ketika bermain gim, mata akan berganti fokus dalam frekuensi yang begitu sering. Hal ini menjadikan mata lelah, ditambah lagi dengan mata yang menjadi lebih jarang berkedip yang akan membuat mata menjadi cepat kering dan perih.

  • Berinteraksi dengan Layar Komputer Tanpa Mengistirahatkan Mata

Terlalu lama berinteraksi dengan layar komputer atau perangkat elektronik lainnya dalam waktu yang lama tanpa istirahat juga tingkatkan risiko astigmatisme. Kondisi ini terjadi karena fokus mata yang terkunci hanya pada satu objek, yaitu layar perangkat elektronik, sehingga mata menjadi sulit terfokus pada objek lain di luar benda tersebut.

Sebaiknya istirahatkan mata setiap dua jam sekali. Tidak harus dengan beralih dari meja kerja, jika seandainya kamu sedang bekerja. Kamu bisa melakukannya dengan mengalihkan pandang mata ke objek lain, seperti melihat ke luar jendela kantor, melihat pepohonan, atau benda-benda yang letaknya cukup jauh untuk melatih fokus mata.

Baca juga: 5 Fakta Tentang Gangguan Mata Astigmatisme

  • Menonton Televisi atau Menggunakan Gawai dengan Kadar Cahaya yang Minim

Kebiasaan lain yang memicu terjadinya penyakit mata astigmatisme adalah menonton televisi atau menggunakan gawai dalam ruangan dengan kadar cahaya yang minim alias terlalu gelap. Cahaya gawai dan televisi yang terlalu terang, sementara ruangan yang remang membuat mata berakomodasi maksimum untuk bisa terfokus pada objek yang ditangkapnya. Ini mengakibatkan mata menjadi cepat lelah, dan berpengaruh terhadap pembiasan cahaya yang masuk ke mata. Jika tidak dihentikan, mata mengalami rabun dekat hingga silinder.

  • Membaca Buku dalam Jarak Dekat dan Sembari Tiduran

Terakhir, adalah membaca buku dalam jarak dekat sembari tiduran. Normalnya, jarak objek dan mata ketika membaca adalah 30 sentimeter, begitu pula dengan menonton televisi. Membaca buku terlalu dekat bisa membuat mata menjadi rabun jauh, ditambah lagi jika membaca sambil tiduran mampu meningkatkan risiko mata juling.

Baca juga: Penggunaan Lensa Kontak Bisa Bikin Mata Silinder Makin Parah?

Itu tadi beberapa kebiasaan yang bisa memicu penyakit mata astigmatisme. Supaya mata tetap sehat, yuk hindari kebiasaan buruk tersebut mulai sekarang. Sebagai jendela dunia, jaga mata sebaik mungkin, ya. Kalau kamu ingin bertanya pada dokter seputar kesehatan mata, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download dan pakai aplikasi Halodoc sekarang!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan