Kecanduan Ponsel, Perempuan Lebih Rentan Nyeri Leher

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Januari 2021
Kecanduan Ponsel, Perempuan Lebih Rentan Nyeri LeherKecanduan Ponsel, Perempuan Lebih Rentan Nyeri Leher

Halodoc, Jakarta - Apa kamu pernah atau sedang mengalami nyeri leher? Jangan heran, keluhan kesehatan yang satu ini bukan hal yang langka. Bahkan, di beberapa negara nyeri leher dianggap sebagai masalah umum kesehatan masyarakat. Ringkasnya, nyeri leher adalah keluhan yang banyak dialami oleh masyarakat dunia. Pemicu nyeri leher beragam, mulai dari penyakit-penyakit tertentu, posisi tidur yang salah, cedera ketika berolahraga, hingga kebiasaan yang keliru. Contohnya, bekerja seharian dengan posisi tubuh tidak ergonomis. 

Tak cuma itu saja, ternyata sering menggunakan ponsel dengan postur yang keliru juga bisa memicu nyeri leher. Nah, di sini rasanya kaum hawa perlu harap-harap cemas, sebab menurut para ahli perempuan lebih rentan mengalami nyeri leher ketimbang pria. Tuh, bikin khawatir, kan? 

Baca juga: 8 Penyebab Sakit Leher yang Perlu Diketahui

Gegara Posisi yang Keliru

Nyeri leher umumnya disebabkan oleh otot leher yang menegang, kerusakan sendi di leher, cedera, atau saraf kejepit. Di samping itu, nyeri leher juga bisa disebabkan oleh cervical syndrome. Kondisi mengacu pada serangkaian gangguan yang disebabkan oleh perubahan tulang belakang leher dan jaringan lunak yang mengelilinginya. 

Cervical syndrome atau spondilosis servikal umumnya dialami oleh para lansia karena perubahan degeneratif. Namun, cervical syndrome bukan cuma disebabkan oleh bantalan leher yang tergerus usia karena banyak faktor lainnya yang bisa memicu kondisi ini. Di antaranya adalah gaya hidup modern, duduk terlalu lama, dan postur kerja yang keliru atau tidak ergonomis. 

Lalu, bagaimana dengan kecanduan ponsel? Ternyata kecanduan ponsel kerap dikaitkan dengan nyeri leher. Kondisi ini dikarenakan posisi yang keliru, misalnya menunduk setiap kali terpaku pada ponsel. Nah, posisi ini membuat leher ikut menunduk pada kurun waktu yang panjang. 

Pengguna ponsel biasanya menekuk lehernya sedikit ke depan saat membaca dan menulis pesan teks. Tak jarang juga memutar leher ke samping dan bertahan pada posisi yang canggung tersebut dalam kurun waktu yang lama. Postur-postur ini yang bisa memberikan tekanan yang tidak merata pada jaringan lunak di sekitar tulang belakang yang menyebabkan nyeri leher. 


Nah, menurut beberapa ahli, saat orang menggunakan ponsel, mereka biasanya menundukkan kepala yang artinya:

  • Leher bergerak ke posisi depan.
  • Bahu diangkat ke atas ke arah telinga atau dibulatkan ke depan dalam posisi membungkuk.
  • Otot-otot di area leher dan bahu berkontraksi.
  • Beban berat pada otot lebih dari dua kali lipat.
  • Posisi membungkuk berdampak negatif pada kapasitas paru-paru.
  • Posisi membungkuk dapat menyebabkan masalah pada sistem internal seperti pencernaan dan aliran darah.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Nyeri Leher Bagian Belakang

Perempuan Lebih Rentan, Kok Bisa?

Menurut hasil studi di Loyola Medicine Pain Management Center, AS, wanita 1,38 kali rentan mengalami sakit leher akibat cervical degenerative disc ketimbang pria. Nah, ada banyak faktor yang menjelaskan perempuan lebih rentan mengalami nyeri leher. Genetik dan kecenderungan mengalami tekanan psikologis membuat perempuan rentan terhadap sindrom leher tegang dan sakit kepala. 

Ketika seorang perempuan mengalami tekanan psikologi, maka kondisi ini bisa mengurangi sirkulasi darah di sekitar leher dan otot bahu yang dapat menyebabkan kekakuan. Di samping itu, masalah hormonal (khususnya hormon estrogen) juga bisa menjelaskan penyebab perempuan rentan alami nyeri leher. Hormon estrogen memengaruhi sistem saraf pusat yang bertanggung jawab untuk merasakan dan meneruskan rasa sakit.

Perbedaan fisik juga memegang peranan penting, sehingga perempuan lebih rentan mengalami nyeri leher. Perempuan memiliki bentuk leher yang berbeda dari laki-laki, sehingga dapat menekan sendi, otot, dan tulang dengan cara yang sangat berbeda dari pada laki-laki. Selain itu, menurut penelitian kanal tulang belakang pada wanita secara signifikan lebih sempit daripada pada pria. 

Nah, hal-hal di ataslah yang membuat wanita lebih rentan mengalami nyeri leher dibandingkan dengan pria. 

Bagi ibu atau terdapat anggota keluarga yang ingin membeli obat untuk mengatasi masalah kesehatan di tengah pandemi, bisa kok menggunakan aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu repot keluar rumah. Sangat praktis, bukan? 


Referensi:

ScienceDaily. Diakses pada 2021. Women suffer more neck pain than men.

Healthline. Diakses pada Desember 2019. Neck Pain: Possible Causes and How to Treat It. 

Spine and Pain Clinics of North America. Diakes pada 2021. Text Neck: How Smartphone Use Addiction Can Cause Neck Pain

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan