Kegiatan Sosial Anak Sejak Dini Pengaruhi Kehidupan Remaja

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Juni 2018
Kegiatan Sosial Anak Sejak Dini Pengaruhi Kehidupan RemajaKegiatan Sosial Anak Sejak Dini Pengaruhi Kehidupan Remaja

Halodoc, Jakarta – Ada pendapat yang mengatakan bahwa pelajaran bukan hanya diperoleh dari bangku sekolah? Setujukah kamu?  Nyatanya, memberikan pendidikan akademis pada anak memang penting, namun menumbuhkan rasa sosial yang tinggi dalam diri anak juga tidak kalah pentingnya.

Kepekaan sosial biasanya tidak didapatkan anak di dalam pelajaran sekolah, sehingga para orangtua bisa meningkatkan kecerdasan sosial anak dengan mengajaknya melakukan berbagai kegiatan sosial yang dapat memberi dampak baik bagi kehidupannya ketika sudah remaja nanti.

Sekilas Tentang Social Intelligence (SQ)

Selama ini, banyak orang mungkin lebih sering mendengar tentang IQ (kecerdasan intelektual) dan EQ (kecerdasan emosional), namun belum banyak yang tahu tentang SQ (kecerdasan sosial). Padahal SQ adalah salah satu hal esensial yang ikut menunjang keberhasilan anak dalam kehidupan sehari-harinya di kemudian hari.

(Baca juga: 5 Beda EQ dan IQ yang Perlu Diketahui)

Kecerdasan social (Social Intelligence/Social Quotient/SQ) adalah kemampuan seseorang untuk berempati terhadap lingkungan sekitarnya sehingga dapat bernegosiasi dengan orang-orang dalam hubungan social yang kompleks, khususnya dalam keadaan yang rumit. Karena itu, mengasah kemampuan bersosial anak sejak dini sangat penting, agar ia dapat tumbuh menjadi orang yang pandai bergaul, mudah diterima di masyarakat serta dapat menemukan solusi dalam keadaan yang sulit sekalipun.

SQ juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan kognitif, pengetahuan dan juga afeksi seperti empati yang mendukung seseorang dalam kehidupan bersosial, khususnya dalam dunia yang majemuk ini. Tingkat kecerdasan sosial seorang anak bisa dilihat dari bagaimana responnya terhadap lingkungan sosial di sekitarnya, seperti keluarga dan teman-teman.

Cara Mengembangkan Kecerdasan Sosial Anak

Saat ini sudah semakin banyak kegiatan sosial yang terbuka untuk anak-anak, seperti membantu anak-anak jalanan, bernyanyi di panti asuhan, aksi menanam pohon, atau mengunjungi tempat konservasi hewan. Acara ini biasanya diselenggarakan oleh organisasi nasional maupun organisasi di tempat ibadah masih-masing. Nah, kamu bisa mengajak anak untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat suka rela tersebut dengan tujuan sosial. Berikut beberapa jenis kegiatan sosial yang bisa kamu kenalkan pada anak:

1. Berbagi dengan Sesama

Anak-anak yang masih kecil biasanya cukup sulit bila diminta untuk berbagi dengan orang lain. Namun, dengan mengajarkan anak untuk berbagi sejak dini, Si Kecil dapat belajar untuk peduli dan bersikap empati terhadap sesamanya. Di kemudian hari, ia pun akan tumbuh menjadi orang yang tidak hanya mementingkan diri sendiri, tapi juga bisa menghargai orang lain.

Caranya, kamu bisa minta Si Kecil untuk berbagi makanan dengan teman sebangkunya di sekolah. Siapkanlah bekal dengan porsi sedikit lebih banyak sehingga Si Kecil bisa berbagi dengan temannya. Saat sedang bermain pun, kamu bisa mendorong anak untuk meminjamkan mainannya kepada temannya dan saling bergantian memainkannya.

Selain itu, kamu juga bisa mendorong anak untuk menyisihkan sebagian uang jajannya kepada mereka yang membutuhkan. Dengan membiasakan Si Kecil untuk berbagi dalam berbagai kesempatan, lama kelamaan sikap kepeduliannya akan mulai tumbuh dan ia pun dapat menjadi pribadi yang murah hati.

(Baca juga: Jadikan Ramadan Momen untuk Ajarkan Anak Berbagi)

2. Sering Ajak Anak Bermain dengan Teman Sebaya

Jangan biarkan anak hanya bermain game tanpa interaksi di rumah. Tapi sering-seringlah mengajak Si Kecil untuk bermain bersama teman-teman sebayanya di luar rumah. Dengan demikian, anak akan belajar dinamika sosial di dalam permainan, seperti bermain secara adil dan jujur, mengakui kekalahan, ataupun belajar memaknai kemenangan dengan positif.

Selain bermain dengan teman sebaya, sebulan sekali atau pada hari-hari tertentu, kamu juga bisa mengajak Si Kecil berkunjung ke panti asuhan untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan empatinya.   

3. Ajak Anak Menjadi Relawan

Bila usianya sudah mencukupi, kamu bisa sesekali mengajak anak untuk ikut serta dalam kegiatan sosial yang bersifat relawan. Mungkin bukan hal yang mudah bagi Si Kecil untuk melakukan tugas-tugas sosial yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Namun, hal ini justru bisa menjadi momen untuk menguji kemampuannya dan melihat bagaimana ia merespon lingkungan sekitarnya.

Dengan cara tersebut, kamu dapat menanamkan nilai baik dalam diri Si Kecil dan mencegahnya tumbuh menjadi orang yang terlibat dalam berbagai macam kenakalan yang negatif, khususnya pada usia remaja yang merupakan usia transisi. (Baca juga: 5 Cara Menghadapi Anak Nakal)

Kalau anak sakit atau mengalami gangguan kesehatan tertentu, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter dengan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc kapan saja dan di mana saja melalui Chat, Voice Call, dan Video Call. Jadi, ayo download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan