Kehilangan Indra Penciuman, Ini Gejala Lain Anosmia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Februari 2020
Kehilangan Indra Penciuman, Ini Gejala Lain AnosmiaKehilangan Indra Penciuman, Ini Gejala Lain Anosmia

Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami masalah pada hidung seperti sulit untuk mencium bau-bauan? Atau bahkan hilangnya indra penciuman? Umumnya hal ini bisa terjadi sementara, seperti disebabkan oleh pilek atau flu. Namun, ada juga sebagian kasusnya yang berlangsung dalam jangka waktu lama atau bahkan permanen. Tuh, bikin khawatirkan? 

Dalam dunia medis, indra penciuman yang hilang disebut dengan anosmia. Lantas, seperti apa sih gejala anosmia yang mungkin dialami oleh pengidapnya? 

Baca juga: 7 Gangguan Hidung yang Perlu Kamu Ketahui

Bukan Cuma Bau-bauan

Berbicara gejala anosmia atau indra penciuman yang hilang, sebenarnya tak cuma bersinggungan dengan bau-bauan saja. Menurut ahli di National Institutes of Health - Medlineplus, banyak pengidap anosmia juga mengeluh kehilangan indra perasa

Sebagian besar pengidap anosmia mungkin masih bisa membedakan rasa asin, manis, asam, dan pahit. Namun, ada pula sebagiannya yak tak bisa membedakan rasa, sehingga makanan atau minuman yang diminum terasa hambar. Lalu, apa dampaknya bagi kehidupan sehari-hari?

Jangan main-main dengan anosmia. Tanpa indra penciuman yang baik, pengidapnya bisa mengalami masalah pada nafsu makan. Sulitnya membedakan rasa makanan atau rasanya yang hambar, sering kali menjadi penyebabnya. Tak cuma itu saja imbasnya, lho.

Dalam kasus yang ekstrem, gejala anosmia seperti hilangnya indra penciuman dan perasa, bisa menyebabkan penurunan berat badan atau gizi buruk. Hal yang bikin resah lagi, ada pula sebagian pengidapnya yang mengalami depresi gegara kehilangan indra penciuman. Tidak main-main bukan dampaknya? 

Selain itu, gejala anosmia juga bisa memunculkan masalah lainnya. Beberapa pengidap anosmia mungkin akan menambahkan bahan makanan ke dalam makanan atau minumannya. Contohnya, garam atau gula. Nah, garam atau gula yang berlebih ini bisa menimbulkan berbagai masalah baru. Misalnya, memicu diabetes, darah tinggi, bahkan penyakit ginjal.

Terakhir, gejala anosmia juga bisa membuat pengidapnya kesulitan mendeksi bahaya yang berkaitan dengan bau. Contohnya, asap kebakaran, asap rokok, atau bau-bauan dari zat kimia yang berbahaya. 

Nah gejalanya sudah, lalu bagaimana dengan hal yang bisa memicu anosmia? 

Baca juga: Inilah yang Terjadi saat Indra Penciuman Hilang

Gegara Masalah Hidung hingga Saraf

Anosmia terjadi ketika molekul kimia yang menimbulkan bau, terhalang untuk menempel pada ujung saraf pembau di hidung. Kondisi inilah yang bisa membuat seseorang tak dapat mencium bau atau aroma. 

Seperti penjelasan di awal, anosmia bisa terjadi secara sementara, berlangsung lama, bahkan permanen. Anosmia yang terjadi pada lansia biasanya berlangsung cukup lama.

Hal yang perlu digarisbawahi, anosmia yang terjadi dalam jangka waktu lama ini bisa menandai gejala penyakit serius. Oleh sebab itu, kondisi ini perlu ditangani segera oleh dokter. 

Lalu, kondisi seperti apa yang bisa jadi penyebab anosmia? 

  • Masalah pada Dinding Hidung

Anosmia atau indra penciuman yang hilang bisa disebabkan oleh permasalahan pada dinding dalam hidung. Masalah yang timbul bisa disebabkan oleh iritasi atau penumpukan lendir. Contohnya, pilek, flu, rhinitis, atau sinusitis. 

  • Trauma Kepala

Cedera kepala akibat trauma juga bisa menyebabkan anosmia. Cedera kepala bisa mengakibatkan kerusakan pada hidung maupun sinus. Kondisi ini bisa menghambat  mekanis untuk mencium bau. Selain itu, trauma kepala juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf penghidu (nervus olfaktorius). Anosmia akibat trauma kepala bisa bersifat sementara atau menetap. 

  • Sumbatan Hidung

Sumbatan pada hidung juga bisa menjadi penyebab anosmia. Penyumbatan atau hambatan pada rongga hidung bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari tumor, polip hidung, atau kelainan tulang hidung.

Baca juga: Hidung Tersumbat, Gejala Sinusitis yang Mirip dengan Flu

  • Kerusakan Saraf Penciuman

Kerusakan pada saraf penciuman juga bisa memicu terjadi anosmia. Nah, kerusakan saraf permanen ini bisa disebabkan banyak faktor. Mulai dari penuaan, tumor otak, menghirup atau menelan zat racun, diabetes, malnutrisi, kekurangan zink, sindrom Sjogren, penyakit Huntington, hingga proses radioterapi. 

Hal yang perlu ditegaskan, bila asomia muncul secara tiba-tiba, segeralah temui dokter untuk mencari tahu penyebabnya. Dalam beberapa kasus, anosmia bisa menjadi gejala dari penyakit serius. 

  • Penyakit Bawaan Lahir

Indra penciuman yang hilang juga bisa disebabkan oleh penyakit bawaan lahir. Contohnya, penyakit Sindrom Turner dan sindrom Kallman. Keduanya merupakan kondisi kongenital atau bawaan lahir yang dapat mengakibatkan anosmia yang permanen.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
National Institutes of Health - Medlineplus. Diakses pada 2020. Smell - impaired.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Symptoms. Loss of Smell.  
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Anosmia?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan