Kekurangan Kalium, Ini Bahaya yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   28 Januari 2020
Kekurangan Kalium, Ini Bahaya yang Perlu Diwaspadai Kekurangan Kalium, Ini Bahaya yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami gejala tidak biasa pada otot seperti berkedut, kram, lemah otot, dan sebagainya? Sebaiknya kamu tidak mengabaikan gejala ini. Apalagi jika gangguan otot ini merambah ke otot di area organ yang penting seperti jantung dan usus. Ini bisa jadi tanda bahwa kamu kekurangan kalium.

Hipokalemia, adalah kondisi saat tubuh kekurangan kalium. Ketika tubuh memiliki kadar kalium yang rendah, maka gangguan fungsi tubuh yang meliputi otot, saraf, dan jantung adalah efeknya. Kadar kalium di bawah 2,5 mmol/L dianggap membahayakan dan wajib segera diberi penanganan. 

Baca juga: 10 Jenis Mineral dan Manfaatnya Bagi Tubuh 

Gejala Kekurangan Kalium 

Melansir Cleveland Clinic, kalium adalah mineral penting yang memiliki banyak peran dalam tubuh. Kalium berguna untuk mengatur kontraksi otot, menjaga fungsi saraf yang sehat, dan mengatur keseimbangan cairan. Jika kadarnya dalam tubuh berkurang, maka terjadi gejala, seperti:

  • Sembelit. Kalium berperan penting dalam menyampaikan pesan dari otak ke otot dan mengatur kontraksi otot. Kadar kalium yang rendah memengaruhi otot-otot di usus, yang dapat memperlambat perjalanan makanan dan proses pembuangan feses. Efek ini pada usus kemudian menyebabkan sembelit dan perut kembung.

  • Kelemahan Otot. Kekurangan kalium memengaruhi otot-otot lain dalam tubuh, termasuk yang ada di lengan dan kaki, yang menyebabkan kelemahan otot dan kram. Seseorang kehilangan sejumlah kecil kalium melalui keringat, itu sebabnya keringat yang berat karena aktivitas fisik yang intens atau berada dalam iklim panas sering menyebabkan kelemahan otot atau kram.

  • Kelelahan. Kalium merupakan nutrisi penting yang ada di semua sel dan jaringan tubuh. Ketika kadar kalium turun, maka dapat memengaruhi fungsi tubuh, yang kemudian dapat menyebabkan tingkat energi yang rendah, serta kelelahan fisik dan mental.

  • Tekanan Darah Tinggi. Kadar kalium yang rendah juga menyebabkan peningkatan tekanan darah, terutama pada orang dengan asupan natrium atau garam yang tinggi. Kalium berperan penting dalam mengendurkan pembuluh darah, yang membantu menurunkan tekanan darah seseorang. Kalium juga membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Pola makan tinggi sodium (garam) adalah penyebab umum dari tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, dokter sering merekomendasikan orang dengan tekanan darah tinggi wajib menurunkan asupan natrium dan meningkatkan asupan kalium. 

  • Poliuria (Sering Kencing). Ginjal bertanggung jawab untuk mengeluarkan limbah dan mengatur kadar cairan dan elektrolit, seperti natrium dan kalium di dalam darah. Mereka melakukan ini dengan membuang limbah dan kelebihan elektrolit dari tubuh dalam urine. Hipokalemia sedang hingga berat dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk menyeimbangkan kadar cairan dan elektrolit dalam aliran darah. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan buang air kecil atau poliuria.

  • Gangguan Napas. Hipokalemia berat juga dapat menyebabkan masalah pernapasan. Pernapasan membutuhkan penggunaan beberapa otot, terutama diafragma. Jika kadar potasium seseorang menjadi rendah, otot-otot ini mungkin tidak berfungsi dengan baik. Seseorang mungkin mengalami kesulitan mengambil napas dalam-dalam atau mungkin merasa sangat pendek.

  • Gangguan Irama Jantung. Kalium juga berperan penting dalam mengatur kontraksi semua otot, termasuk otot jantung. Kadar kalium yang rendah dalam tubuh dapat menyebabkan irama jantung yang tidak teratur, termasuk sinus bradikardia, takikardia ventrikel, dan fibrilasi ventrikel. Jika seseorang tidak menerima perawatan, kondisi ini dapat mengancam jiwa.

Segera periksakan diri ke rumah sakit jika kamu mengalami satu atau beberapa gejala di atas. Buat janji dengan dokter kini lebih mudah dilakukan melalui aplikasi Halodoc. 

Baca juga: 4 Metode Pengobatan untuk Atasi Hipokalemia

Makanan yang Bantu Tingkatkan Kadar Kalium

Menurut Office of Dietary Supplements, asupan potasium harian yang disarankan adalah 3.400 miligram (mg) untuk pria dewasa dan 2.600 mg untuk wanita dewasa.

Kalium tersedia secara alami di berbagai makanan, dan tubuh akan menyerap sekitar 85 hingga 90 persen kalium dalam sumber makanan, seperti:

  • Buah aprikot kering; 

  • Buah plum kering; 

  • Jus jeruk; 

  • Pisang; 

  • Susu;

  • Bayam; 

  • Yogurt;

  • Brokoli;

  • Nasi merah. 

Cara terbaik bagi seseorang untuk mendapatkan cukup potasium yaitu dengan makan makanan yang bervariasi dan menyehatkan. Jadi, pastikan asupan harian kamu mengandung beberapa jenis makanan sehat di atas, ya!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Low Potassium Levels in Your Blood (Hypokalemia).
Healthline. Diakses pada 2020. Signs and Symptoms of Potassium Deficiency (Hypokalemia).
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to Know About Potassium Deficiency Symptoms.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan