Kekurangan Vitamin B12 Picu Neuritis Optik, Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 Oktober 2019
Kekurangan Vitamin B12 Picu Neuritis Optik, Ini FaktanyaKekurangan Vitamin B12 Picu Neuritis Optik, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Sering dialami oleh pengidap multiple sclerosis, neuritis optik merupakan gangguan penglihatan akibat adanya peradangan pada saraf mata atau saraf optik. Kondisi ini ditandai dengan buramnya penglihatan pada salah satu mata yang disertai dengan nyeri pada mata.

Penyebab pasti dari neuritis optik belum diketahui. Namun, diduga peradangan dan kerusakan saraf optik ini disebabkan oleh kelainan autoimun, yaitu kondisi ketika sistem imun tubuh menyerang selaput saraf optik secara keliru. Beberapa kelainan autoimun yang serap menyebabkan neuritis optik adalah multiple sclerosis dan neuromyelitis optica.

Baca Juga : Diabetes Bisa Sebabkan Neuritis Optik

Selain kedua penyakit autoimun tersebut, neuritis optik juga dapat terjadi karena faktor lain. Salah satunya adalah defisiensi vitamin B12, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan vitamin B12, sehingga sel darah merah yang dihasilkan tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat membuat penglihatan menjadi terganggu.

Selain defisiensi vitamin B12, neuritis optik juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:

  • Penggunaan pil kina.
  • Infeksi bakteri, seperti sifilis dan penyakit Lyme, atau infeksi virus, misalnya campak, herpes, dan gondongan.
  • Penyakit tertentu, seperti sarkoidosis, lupus, penyakit arteritic optic neuropathy, diabetes, dan glaukoma.

Baca Juga : Kenali 5 Gejala Neuritis Optik

Gejala dan Komplikasi Neuritis Optik

Seperti disebutkan di awal, gejala utama yang diakibatkan oleh neuritis optik adalah gangguan penglihatan. Gangguan tersebut dapat berupa:

  • Penglihatan buram pada sebelah.
  • Ruang pandang menyempit atau penglihatan bagian tepi tidak terlihat jelas.
  • Sebagian warna terlihat lebih redup dari pada kasus yang jarang terjadi, gangguan penglihatan juga bisa sampai menyebabkan kebutaan.
  • Nyeri pada mata, terutama ketika digerakkan. Ketika bola mata digerakkan, pengidap dapat melihat kilatan cahaya kerlap-kerlip.

Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc, atau buat janji dengan dokter mata di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan langsung. Jadi, jangan lupa download aplikasinya di ponselmu, ya.

Sebab jika segera ditangani dengan baik, neuritis optik dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:

  • Kerusakan saraf optik permanen, sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan yang permanen.
  • Pengidap neuritis optik akibat neuromyelitis optica lebih rentan terkena penyakit deep vein thrombosis (DVT), emboli paru, dan infeksi saluran kemih
  • Komplikasi yang timbul akibat efek samping pengobatan, misalnya kortikosteroid yang dapat menurunkan sistem kekebalan, sehingga pengidap rentan mengalami infeksi.

Baca Juga : Benarkah Wanita Lebih Rentan Alami Neuritis Optik?

Bagaimana Cara Mencegah Neuritis Optik?

Multiple sclerosis merupakan penyakit yang diduga menjadi penyebab utama neuritis optik. Oleh karena itu, orang yang terkena multiple sclerosis perlu memeriksakan kondisinya secara rutin dengan dokter saraf, guna mendeteksi sejak dini jika terjadi neuritis optik.

Namun, tidak hanya pengidap multiple sclerosis yang berisiko terkena neuritis optik. Pengidap neuritis optik juga berisiko mengidap multiple sclerosis. Oleh karena itu, pengidap neuritis optik juga perlu mendapatkan suntikan interferon untuk mencegah terjadinya penyakit multiple sclerosis.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Optic Neuritis.
MedicineNet. Diakses pada 2019. Optic Neuritis.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan