Kelainan Kromosom Dapat Sebabkan Mikrosefali

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Maret 2019
Kelainan Kromosom Dapat Sebabkan MikrosefaliKelainan Kromosom Dapat Sebabkan Mikrosefali

Halodoc, Jakarta – Mikrosefali adalah gangguan sistem saraf langka yang membuat kepala bayi kecil karena tidak berkembang sempurna. Kondisi ini bukan hanya memengaruhi ukuran kepala bayi, tapi juga perkembangan otaknya.

Mikrosefali biasanya terjadi saat bayi masih dalam kandungan atau beberapa tahun setelah kelahirannya. Pertanyaannya adalah, apakah mikrosefali yang diidap bayi terjadi akibat kelainan kromosom? Ini jawabannya.

Baca Juga: Kromosom Pengaruhi Kemiripan Si Kecil dengan Orang Tua

Kelainan Kromosom Benar Sebabkan Mikrosefali

Khususnya pada kromosom X. Kelainan kromosom penyebab mikrosefali cenderung berbeda pada pria dan wanita. Pasalnya pada wanita, kelainan satu kromosom X tidak menimbulkan gejala mikrosefali. Ia hanya menjadi pembawa penyakit, disebut carrier.

Sedangkan pada pria, kelainan satu kromosom X bisa menyebabkan mikrosefali. Perlu diketahui bahwa manusia normalnya memiliki 23 pasang kromosom X dan Y.

Lantas, Bagaimana Kelainan Kromosom Terjadi?

Kelainan kromosom terjadi karena adanya kesalahan pada saat sel-sel calon bayi membelah, disebut dengan meiosis dan mitosis. Berikut ini penjelasannya.

1. Meiosis

Meiosis adalah proses pembelahan sel sperma dan telur untuk membentuk sel baru, termasuk pembelahan sel kelamin. Meiosis adalah proses awal pertumbuhan bayi dalam kandungan setelah telur bertemu dengan sperma.

Sel dari ibu nantinya menyumbang kromosom masing-masing berjumlah 23, sehingga total kromosom yang dimiliki bayi berjumlah 46. Namun saat meiosis tidak terjadi dengan benar, kromosom yang dimiliki bayi bisa memiliki jumlah kromosom lebih atau kurang dari normal.

Kesalahan pada proses ini berpotensi menyebabkan kelainan kromosom pada calon bayi, menyebabkan keguguran dan bayi lahir mati (stillbirth). Bila bayi tetap hidup hingga proses persalinan, ia kemungkinan besar mengidap sindrom Down, Turner, Edward, Patau, dan cri du chat.

2.  Mitosis

Hampir sama dengan meiosis, mitosis adalah proses pembelahan sel pada saat sel telur yang sudah dibuahi sperma berkembang. Hal yang berbeda adalah sel yang dihasilkan.

Proses mitosis menghasilkan lebih banyak sel dibandingkan meiosis, yakni sebanyak 92 yang kemudian terbagi menjadi masing-masing 46 kromosom. Pembelahan ini terus terjadi hingga calon bayi terbentuk.

Baca Juga: Bagaimana Trisomy 13 Bisa Terjadi pada Bayi?

Kelainan kromosom terjadi saat ada kesalahan selama proses pembelahan mitosis. Misalnya kromosom tidak terbagi dalam jumlah yang sama, sehingga sel yang baru terbentuk memiliki jumlah kromosom lebih (sejumlah 47 kromosom) atau kurang (sejumlah 45 kromosom).

Kelainan kromosom bisa terjadi pada ibu hamil usia berapa saja, tapi rentan terjadi pada ibu hamil berusia lebih dari 35 tahun. Hal ini karena terdapat perbedaan pada usia telur yang dimiliki oleh wanita berusia muda dan tua.

Maka itu, ibu hamil berusia lebih dari 35 tahun sebaiknya rutin periksa kehamilan ke dokter kandungan. Atau sebelum bayi dilahirkan, ibu hamil dianjurkan menjalani tes kelainan kromosom seperti tes amniocentesis atau chorionic villus sampling (CVS).

Baca Juga: Pria Kelebihan Kromosom X Bisa Jadi Mirip Perempuan?

Itulah fakta kelainan kromosom pada kasus mikrosefali. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar kelainan kromosom, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan