Kemoterapi Bisa Mengobati Kanker Rektum, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 Agustus 2021
Kemoterapi Bisa Mengobati Kanker Rektum, Ini AlasannyaKemoterapi Bisa Mengobati Kanker Rektum, Ini Alasannya

Kanker rektum adalah salah satu penyakit yang jika dibiarkan dapat menyebar ke area tubuh lainnya dan menimbulkan komplikasi berbahaya. Maka dari itu, penanganan yang cepat perlu dilakukan. Salah satu pengobatan kanker rektum yang kerap dilakukan adalah kemoterapi. Namun, apakah benar cara ini ampuh?”

Halodoc, Jakarta - Diare dan sembelit adalah masalah yang umum dirasakan saat mengalami masalah pada pencernaan. Namun, jika masalah ini terjadi bersamaan dengan buang air besar yang berdarah dan berat badan yang turun tanpa alasan yang jelas, mungkin saja kamu mengidap kanker rektum. Penting untuk segera melakukan penanganan saat kamu benar-benar terdiagnosis penyakit ini.

Sama seperti penyakit kanker lainnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan penyebaran sel kanker tersebut agar tidak menyebar luas di dalam tubuh. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan metode kemoterapi. Namun, bagaimanakah penerapan metode pengobatan ini dan seberapa ampuh untuk mengatasi kanker rektum? Ketahui jawabannya di sini!

Kemoterapi untuk Pengobatan Kanker Rektum

Rektum adalah bagian ujung usus besar dan merupakan saluran pendek yang mengarah ke anus. Rektum dan usus besar adalah tempat makanan dicerna dan diubah menjadi energi untuk tubuh. Sisa dari pencernaan ini kemudian dibuang dalam bentuk feses atau tinja melalui anus. Akibat beberapa hal, sel kanker bisa tumbuh di rektum, tepatnya pada sel-sel yang melapisi bagian dalam rektum.

Kanker rektum, sering juga disebut dengan kanker kolorektal. Penyakit ini umumnya tidak langsung berkembang menjadi kanker dan diawali dengan polip prekanker, yang terkadang tidak menimbulkan bahaya. Namun, tidak jarang pula jaringan polip ini berkembang menjadi sel kanker. Beberapa langkah pengobatan bisa diterapkan, seperti kemoterapi, pembedahan, hingga terapi radiasi.

Baca juga: Benarkah Alkoholik Berisiko Terserang Kanker Rektum?

Lalu, benarkah jika kemoterapi adalah pilihan yang paling tepat untuk mengatasi kanker rektum?

Pengobatan yang tepat untuk mengatasi kanker rektum dilakukan berdasarkan stadium. Pengobatan bisa saja merupakan kombinasi antara operasi, kemoterapi dan radioterapi. Di dalam proses kemoterapi, dokter memberikan serangkaian obat yang diberikan dengan cara disuntikkan atau diminum untuk membunuh sel-sel kanker. 

Jika diperlukan, pembedahan juga dilakukan untuk membuang jaringan tumor atau seluruh bagian rektum. Biasanya, dokter bedah juga mengangkat lemak dan kelenjar limfa di sekitar rektum supaya sel kanker tidak berkembang lagi. Kemoterapi untuk mengatasi kanker rektum biasanya dilakukan untuk seseorang yang sulit menjalani operasi, maka terapi radiasi ini dilakukan sebagai penanganan.

Untuk melengkapi dan memastikan sel kanker benar-benar hilang, terapi radiasi bisa dilakukan sebagai langkah paling akhir. Terapi ini menggunakan cahaya berkekuatan tinggi, seperti X-ray, untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi bisa sudah dilakukan saat seseorang mengidap kanker rektum stadium I, meski lebih sering dilakukan pada seseorang yang mengidap stadium II-IV. Dokter yang akan menentukan pengobatan terbaik untuk hal ini.

Baca juga: Diagnosis untuk Deteksi Kanker Rektum

Jika kamu ingin bertanya lebih jauh tentang pengobatan kanker rektum, seperti kemoterapi, dokter dari Halodoc siap memberikan gambaran dan pilihan yang memungkinkan untuk dilakukan. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa dilakukan melalui smartphone di tangan. Unduh aplikasinya sekarang juga!

Pola Hidup Sehat Pengidap Kanker Rektum

Pertanyaan selanjutnya, adakah perawatan rumahan yang dapat dilakukan agar kanker rektum lebih cepat sembuh selagi mendapatkan pengobatan?

Terdapat beberapa pola hidup dan pengobatan rumahan yang bisa diterapkan bagi para pengidap kanker rektum, antara lain:

  • Perbanyak konsumsi gandum utuh, buah dan sayuran, dan mengurangi asupan daging merah dan daging olahan karena mereka sulit dicerna.
  • Sangat disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik.

Sering duduk dalam jangka lama dikaitkan dengan angka kematian akibat penyakit ini oleh karena itu sebaiknya kamu lebih aktif lagi bergerak.

  • Risiko kanker rektum juga bisa dikurangi dengan menjaga berat badan yang sehat.

Baca juga: 2 Cara Pilih Nutrisi yang Tepat bagi Pengidap Kanker

Beberapa cara tersebut bukan hanya perlu dilakukan pada seseorang yang telah mengidap penyakit kanker rektum, tetapi juga sebagai langkah pencegahan sebelum gangguan ini menyerang. Konsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara rutin, dan menjaga berat badan tetap ideal mampu mencegah kamu terserang banyak jenis penyakit. Jaga kesehatan kamu sedini mungkin!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Rectal Cancer.
American Cancer Society. Diakses pada 2021. Rectal Cancer.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan