Kena Acute Respiratory Distress Syndrome, Dilarang Menyusui?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Maret 2020
Kena Acute Respiratory Distress Syndrome, Dilarang Menyusui?Kena Acute Respiratory Distress Syndrome, Dilarang Menyusui?

Halodoc, Jakarta – Setiap ibu tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk Sang Buah Hati tercinta yang baru lahir. Hal ini termasuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Namun sayangnya, ibu yang mengidap acute respiratory distress syndrome tidak diperbolehkan untuk menyusui. Mengapa? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.

Apa Itu Acute Respiratory Distress Syndrome?

Acute respiratory distress syndrome (ARDS) adalah kondisi yang terjadi ketika cairan menumpuk di kantong udara elastis kecil (alveoli) di paru-paru. Terlalu banyak cairan di paru-paru dapat menurunkan jumlah oksigen atau meningkatkan jumlah karbon dioksida dalam aliran darah kamu. Akibatnya, organ-organ dalam tubuh tidak bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi yang pada akhirnya dapat mengkibatkan kegagalan organ.

ARDS biasanya terjadi pada orang yang mengidap penyakit kritis atau yang mengalami cedera yang signifikan. Napas pendek yang parah adalah gejala utama ARDS yang biasanya berkembang dalam beberapa jam, hingga beberapa hari setelah cedera atau infeksi terjadi.

ARDS merupakan kondisi medis yang cukup berbahaya. Banyak orang yang mengidap ARDS tidak bisa bertahan hidup. Risiko kematian akan meningkat seiring bertambahnya usia dan berkembangnya penyakit. Di antara orang-orang yang selamat dari ARDS, beberapa orang bisa sembuh sepenuhnya, sedangkan yang lain mengalami kerusakan paru-paru.

Alasan Ibu dengan ARDS Tidak Bisa Menyusui

Acute respiratory distress syndrome tidak memungkinkan seorang ibu untuk bisa menyusui anaknya. Pasalnya, paru-paru dalam tubuh ibu saja tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup untuk dialirkan ke seluruh organ. Apalagi untuk memberikan ASI pada bayi. Selain itu, ibu pengidap penyakit paru-paru ini tentunya akan mengalami sejumlah gejala yang tidak nyaman, antara lain:

  • Napas pendek yang parah.

  • Bersusah payah untuk bernapas dan pernapasan yang cepat luar biasa.

  • Tekanan darah rendah.

  • Kebingungan dan kelelahan yang luar biasa.

Namun, gejala ARDS di atas bisa bervariasi pada tiap pengidap yang tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakit, serta ada tidaknya penyakit jantung atau paru yang mendasarinya.

Baca juga: Kondisi Medis yang Membuat Ibu Tidak Dapat Menyusui

Penyebab Acute Respiratory Distress Syndrome

Penyebab ARDS secara mekanis adalah bocornya cairan dari pembuluh darah terkecil di paru-paru ke kantung udara kecil tempat darah deoksigenasi. Biasanya, cairan tersebut ditahan oleh selaput pelindung di dalam pembuluh. Namun, penyakit atau cedera parah dapat menyebabkan kerusakan pada membrane yang menyebabkan kebocoran cairan.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan kebocoran cairan pada kasus ARDS:

  • Sepsis. Ini adalah penyebab paling umum dari ARDS. Sepsis merupakan infeksi serius dan mudah menyebar dari aliran darah.

  • Paparan Zat Berbahaya. Menghirup asap atau zat kimia dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan ARDS, seperti menghirup muntahan atau hampir tenggelam.

  • Pneumonia berat. Kasus pneumonia parah yang biasanya dapat menyerang kelima lobus paru-paru.

  • Cedera pada kepala, dada, atau cedera besar lainnya.

Kecelakaan, seperti jatuh atau tabrakan mobil dapat secara langsung merusak paru-paru atau bagian otak yang mengontrol pernapasan.

  • Penyebab Lainnya. Contohnya, pankreatitis (radang pankreas), transfusi darah masif, dan luka bakar.

Baca juga: Waspada, Ini Komplikasi Berbahaya dari ARD Syndrome

Pengobatan untuk ARDS

Pengobatan ARDS yang pertama dilakukan adalah untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah ibu. Tanpa oksigen, organ dalam tubuh ibu tidak dapat berfungsi dengan baik. Untuk memberikan lebih banyak oksigen untuk aliran darah, dokter akan memberikan oksigen tambahan melalui masker atau dengan bantuan ventilator mekanis.

Selain itu, mengelola jumlah cairan intravena juga sangat penting, karena terlalu banyak cairan dapat memperparah penumpukan cairan dalam paru-paru, sedangkan bila terlalu sedikit cairan dapat menyebabkan jantung dan organ tubuh lainnya menjadi syok.

Dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk ibu yang bermanfaat untuk mencegah dan mengobati infeksi, meringankan rasa sakit dan ketidaknyamanan, serta mencegah pembekuan darah di kaki dan paru-paru.

Tidak perlu merasa bersalah bila ibu tidak bisa menyusui karena memiliki kondisi medis tertentu, seperti acute respiratory distress syndrome. Ibu masih dapat memenuhi kebutuhan asupan nutrisi Si Kecil dengan memberinya susu formula sebagai pengganti ASI.

Baca juga: Pola Hidup Sehat Cegah Acute Respiratory Distress Syndrome

Bila ibu ingin minta saran kesehatan atau berdiskusi dengan dokter mengenai penyakit tertentu, gunakan saja aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk bertanya-tanya seputar kesehatan kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. ARDS.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan