Kenalan Dengan Automysophobia, Fobia Terhadap Kotoran

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 November 2020
Kenalan Dengan Automysophobia, Fobia Terhadap KotoranKenalan Dengan Automysophobia, Fobia Terhadap Kotoran

Halodoc, Jakarta – Pada dasarnya, setiap orang tidak menyukai kondisi yang kotor, seperti lingkungan yang tidak bersih, benda-benda kotor, dan hal-hal kotor lainnya. Namun, ada beberapa orang yang memiliki ketakutan berlebihan terhadap hal-hal kotor hingga dapat menyebabkan mereka trauma.

Fobia terhadap kotoran dikenal sebagai automysophobia. Berasal dari bahasa Yunani, kata ‘auto’ artinya diri, ‘myso’ artinya kotoran, dan ‘phobos’ berarti rasa takut. Jadi, bisa disimpulkan bahwa automysophobia adalah rasa takut yang berlebihan terhadap kotoran. 

Baca juga: 9 Fobia yang Umum Terjadi pada Manusia

Memahami tentang Automysophobia

Orang yang mengidap automysophobia bisa mengalami kecemasan yang sangat tinggi hanya dengan memikirkan kondisi yang kotor, apalagi bila benar-benar bersentuhan langsung dengan kotoran.

Kecemasan mereka bisa begitu kuat sehingga mereka bisa mengalami serangan panik yang hebat sebagai akibatnya. Saat mengalami serangan panik akibat automysophobia, pengidap bisa mengalami peningkatan detak jantung, peningkatan laju pernapasan, tekanan darah tinggi, otot menegang, gemetar, dan keringat berlebih. 

Seseorang yang mengidap automysophobia juga cenderung menghindari hal-hal kotor secara ekstrim untuk memastikan bahwa tidak ada kotoran yang menempel pada diri mereka. Misalnya, dengan mandi beberapa kali dalam sehari, sekalipun hal itu tidak diperlukan.

Beberapa pengidap bahkan tidak mau keluar rumah dan mengisolasi diri karena merasa lingkungannya tidak cukup bersih dan tidak mau bersentuhan dengan hal-hal kotor. Akibatnya, ruang sosial pengidap fobia ini menjadi terbatas. 

Kekhawatiran yang berlebihan dan pemikiran irasional tentang hal-hal yang kotor juga bisa memengaruhi kesehatan mental pengidap. Meskipun pengidap dapat secara aktif menghindari rasa takutnya sebagai upaya untuk mencegah ia mengalami kecemasan, namun perilaku tersebut juga bisa memperburuk gejala automysophobia dalam jangka panjang, karena secara tidak langsung pengidap membenarkan rasa takutnya yang tidak masuk akal dengan aktif menghindari kotoran.

Baca juga: Ini Benda Kotor di Hotel yang Sebaiknya Jangan Disentuh

Apa yang Menjadi Penyebab Automysophobia?

Penyebab pasti automysophobia tidak diketahui. Meski begitu, faktor genetik dan lingkungan seseorang berperan besar dalam perkembangan kondisi tersebut. Misalnya, bila seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit mental tertentu, terutama gangguan kecemasan atau fobia tertentu, ia mungkin memiliki risiko yang lebih besar untuk menimbulkan automysophobia.

Jika orang yang memiliki faktor genetik tersebut mengalami semacam peristiwa traumatis, maka ia bisa mengalami automysophobia. Pada dasarnya, peristiwa yang menyakitkan secara emosional yang melibatkan ketakutan yang terkait dengan automysophobia cukup bagi seseorang dengan faktor genetik untuk menimbulkan fobia tersebut lebih jauh.

Kenali Gejalanya

Sama seperti semua fobia lainnya yang ada, automysophobia ditandai dengan kecemasan sebagai gejala yang paling menonjol. Kecemasan yang dimiliki pengidap terhadap kotoran mungkin begitu ekstrem, sehingga ia dapat mengalami serangan panik sebagai akibatnya. 

Selain itu, pengidap automysophobia juga melakukan berbagai upaya yang melelahkan untuk memastikan bahwa mereka tidak bersentuhan dengan kotoran. Mereka tidak hanya menghindari tempat-tempat di mana mereka mungkin bersentuhan dengan kotoran, tapi juga secara aktif mengambil langkah-langkah langsung agar terhindar dari kotoran.

Berikut ini gejala-gejala automysophobia secara umum:

  • Merasa cemas saat memikirkan hal-hal yang kotor.
  • Terus menerus menghindari tempat atau lingkungan yang kotor.
  • Tidak dapat mengendalikan kecemasan mereka.
  • Dapat mengalami serangan panik saat terkena kotoran.

Untuk dapat dikatakan mengidap automysophobia, seseorang mesti mengalami kecemasan akan kotoran setidaknya selama enam bulan.

Pengobatan untuk Automysophobia

Karena tidak ada penyebab pasti dari automysophobia, maka tidak ada perawatan yang dirancang khusus untuk kondisi ini. Meski begitu, ada berbagai metode pengobatan yang dapat membantu memperbaiki jenis fobia ini secara signifikan. Beberapa perawatan tersebut, antara lain terapi eksposur, terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT), dan beberapa obat-obatan psikiatri.

Terapi eksposur adalah salah satu bentuk pengobatan paling umum untuk orang yang mengidap fobia. Pada terapi ini, terapis secara bertahap akan mengekspos pasien pada ketakutan mereka selama jangka waktu tertentu.

Untuk kasus automysophobia, terapis mungkin akan memulai dengan menunjukkan foto-foto orang yang tampak kotor atau video orang yang berlumuran kotoran pada pasien. Cara ini bertujuan untuk membantu membuat pengidap tidak peka terhadap ketakutannya. Secara teoritis, semakin seseorang terpapar pada sesuatu yang mereka takuti, semakin sedikit hal itu akan mengganggu mereka dari waktu ke waktu.

CBT juga merupakan bentuk pengobatan lain yang sangat umum untuk membantu orang yang mengidap gangguan kecemasan umum dan gangguan obsesif kompulsif, yang dipercaya efektif untuk mengobati orang yang mengidap fobia seperti automysophobia.

CBT bekerja dengan cara membuat pasien mengungkapkan penyebab mereka berpikir, merasakan, dan berperilaku seperti yang mereka lakukan berkaitan ketakutan yang mereka miliki terhadap kotoran.

Baca juga: Hati-Hati, Fobia Bisa Sebabkan Depresi

Bila kamu memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu, bicarakan dengan dokter sesegera mungkin agar kamu bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Kamu bisa berbicara pada psikolog melalui aplikasi Halodoc bila ketakutan yang kamu miliki sudah memengaruhi kesehatan mental kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Psych Times. Diakses pada 2020. Automysophobia (Fear of Being Dirty).


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan