Kenali 12 Penyebab Kanker Usus Besar

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 Juli 2019
Kenali 12 Penyebab Kanker Usus BesarKenali 12 Penyebab Kanker Usus Besar

Halodoc, Jakarta - Usus besar merupakan salah satu bagian yang cukup penting dalam sistem pencernaan. Ketika organ ini terserang kanker, tentu banyak gejala yang akan dialami. Gejala paling umum dari kanker usus besar adalah buang air besar berdarah. Penyakit ini sering kali berawal dari tumor jinak yang disebut polip.    

Hingga saat ini, penyebab kanker usus besar belum diketahui dengan jelas. Pada beberapa kasus, kanker ini juga bisa terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi gen pada jaringan usus besar. Selain itu, beberapa gaya hidup lain yang juga diduga meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar adalah:

  1. Pola makan kurang serat.

  2. Terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan lemak.

  3. Merokok.

  4. Mengonsumsi minuman beralkohol.

  5. Jarang berolahraga.

  6. Memiliki orangtua atau saudara kandung yang mengidap kondisi serupa.

  7. Mengidap polip usus.

  8. Obesitas.

  9. Mengidap diabetes.

  10. Mengidap penyakit radang usus.

  11. Pernah menjalani radioterapi di bagian perut.

  12. Memiliki kelainan genetik yang disebut familial adenomatous polyposis (FAP) atau sindrom Lynch.

Baca juga: Jangan Diabaikan, Kanker Usus Besar Juga Mengintai Anak

Terbagi Menjadi 4 Stadium

Berdasarkan tingkat keparahannya, kanker usus besar terbagi menjadi 4 stadium, yaitu:

  • Stadium 1. Pada tahap ini, sel kanker hanya tumbuh di dalam usus besar.

  • Stadium 2. Pada tahap ini, sel kanker telah menembus dinding usus besar.

  • Stadium 3. Pada tahap ini, sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang letaknya berdekatan dengan usus besar.

  • Stadium 4. Stadium ini merupakan tingkat paling parah dari kanker usus besar. Sel kanker telah menyebar jauh dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, seperti paru-paru atau hati.

Keempat stadium kanker usus besar tersebut akan ditentukan setelah dokter melakukan pemeriksaan. Penentuan stadium ini membantu dokter untuk merencanakan pengobatan yang tepat.

Pengobatan yang Bisa Dijalani

Pengobatan untuk kanker usus besar biasanya dilakukan sesuai dengan stadium atau tingkat keparahannya. Beberapa jenis pengobatan yang bisa dijalani pengidap kanker usus besar adalah: 

1. Operasi

Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker pada usus besar. Jenis operasi yang dilakukan akan tergantung pada tingkat keparahan dan penyebaran kanker. Dalam prosedur ini, bagian usus besar yang terserang kanker beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya akan dipotong dan diangkat. 

Setelah itu, pangkal usus besar akan disambungkan ke sisa usus besar yang menuju anus, atau langsung disambungkan ke lubang buatan pada dinding perut sebagai tempat keluarnya tinja. Lubang ini disebut stoma, dan dibuat melalui operasi kolostomi. Selain memotong usus besar, operasi juga dapat dilakukan untuk mengangkat kelenjar getah bening yang sudah digerogoti oleh kanker.

Baca juga: 5 Faktor yang Memicu Munculnya Kanker Usus Besar

2. Kemoterapi

Metode ini merupakan cara untuk membunuh sel-sel kanker, dengan memberi obat-obatan dalam beberapa siklus yang diatur oleh dokter onkologi. Beberapa contoh obat kanker usus besar adalah oxaliplatin dan irinotecan.

3. Radioterapi

Radioterapi dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi. Sinar ini dapat dipancarkan dari alat di luar tubuh (radioterapi eksternal) atau dari alat yang dipasang dekat lokasi kanker (radioterapi internal).

4. Terapi Obat Bertarget

Berbeda dengan kemoterapi yang menyerang sel kanker sekaligus sel yang sehat, obat ini bekerja dengan membunuh sel-sel kanker secara spesifik. Terapi obat bertarget dapat diberikan tunggal atau dikombinasi dengan metode pengobatan lain. Beberapa obat yang digunakan, antara lain:

  • Regorafenib.

  • Cetuximab.

  • Bevacizumab.

  • Ramucirumab.

Baca juga: 9 Jenis Tes untuk Memastikan Diagnosis Kanker Usus Besar

Itulah sedikit penjelasan tentang kanker usus besar. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan