Kenali 2 Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Tifus

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Juni 2022

“Guna mendapatkan diagnosis penyakit tifus yang lebih akurat, terdapat dua jenis pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan. Keduanya adalah tes widal dan tes tubex.”

Kenali 2 Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit TifusKenali 2 Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Tifus

Halodoc, Jakarta – Demam tifoid atau tifus adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini mudah ditemukan pada makanan maupun sumber air yang telah terkontaminasi. Ketika berada di dalam tubuh, bakteri Salmonella akan berkembang biak dan menyebar dengan cepat melalui aliran darah.

Gejala awal tifus dapat berupa sakit perut, demam, dan perasaan tidak enak badan atau malaise. Ketika penyakit semakin berkembang, beberapa gejala lain yang muncul meliputi:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri perut.
  • Mengalami sembelit atau diare.
  • Muncul bintik-bintik kecil berwarna merah pada perut atau dada.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Tubuh lemah, lesu, dan pegal.
  • Feses berdarah.
  • Tubuh menjadi mudah lelah.
  • Sulit berkonsentrasi dan terlihat kebingungan. 

Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Tifus

Terkadang, gejala tifus bisa salah dideteksi dengan gejala demam berdarah. Inilah mengapa, dokter biasanya merekomendasikan beberapa pemeriksaan supaya bisa mendapatkan diagnosis yang lebih akurat.

Adapun jenis pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tifus, yaitu:

1. Tes Widal

Tes widal adalah jenis pemeriksaan laboratorium yang paling sering dilakukan untuk mendiagnosis tifus. Pertama, dokter akan bertanya seputar riwayat penyakit pengidap. Selanjutnya, dokter akan bertanya seputar kebersihan makanan dan tempat tinggal, serta keluhan yang dialami.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa suhu tubuh, melihat tampilan permukaan lidah, memeriksa bagian perut yang terasa nyeri, dan mendengarkan bunyi usus menggunakan stetoskop.

Ketika melakukan pemeriksaan widal, dokter akan melakukan pengambilan sampel darah dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Kemudian, sampel darah akan ditetesi dengan bakteri Salmonella yang sudah dimatikan dalam bentuk antigen O (badan bakteri) dan antigen H (ekor atau flagel bakteri). 

Kedua antigen tersebut diperlukan karena antibodi untuk badan bakteri dan flagel bakteri dapat berbeda. Selanjutnya, sampel darah diencerkan sampai puluhan atau ratusan kali. Bila setelah berulang kali diencerkan antibodi tetap terbukti positif, maka dianggap mengidap tipes. 

2. Tes Tubex

Tubex adalah alat uji yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM anti-O9 dalam darah. Antibodi tersebut dihasilkan secara otomatis oleh sistem imun ketika tubuh terinfeksi oleh bakteri Salmonella typhi. Jika tes Tubex mendeteksi antibodi IgM anti-O9 dalam sampel darah, maka seseorang positif mengidap tipes. 

Pengobatan Penyakit Tifus

Karena penyebabnya adalah bakteri, pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan pemberian antibiotik. Beberapa contoh antibiotik untuk mengobati penyakit tifus, yaitu ampisilin, kloramfenikol, kotrimoksazol, fluoroquinolones, sefalosporin, dan azithromycin. 

Dokter biasanya akan memilih obat berdasarkan rekomendasi terbaru. Selain menggunakan antibiotik, beberapa pengidap juga memerlukan terapi suportif, seperti penggantian cairan atau elektrolit yang tergantung pada tingkat keparahan infeksi.

Komplikasi Penyakit Tifus

Pengidap penyakit tifus yang tidak mendapat pengobatan sangat mungkin mengalami gejala penyakit selama berbulan-bulan. Dalam kasus tersebut, komplikasi seperti gagal ginjal atau pendarahan usus (perdarahan hebat), mungkin bisa terjadi.

Sedangkan pada kasus yang parah, pengidap tifus bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Pengidapnya juga dapat menjadi pembawa dan menyebarkan penyakit kepada orang lain.

Jika kamu merasakan adanya gejala yang mengarah pada penyakit tifus, segera lakukan pemeriksaan penunjang untuk bisa mendapatkan diagnosis yang akurat. Supaya lebih mudah, kamu bisa memanfaatkan layanan Halodoc Home Lab di aplikasi Halodoc.

Layanan ini dapat kamu manfaatkan untuk tes lab, seperti cek demam, cek darah (hematologi), cek kolesterol, cek diabetes, medical check up hingga imunisasi. Tak perlu ke laboratorium, Halodoc Home Lab bisa dipanggil ke rumah atau di mana pun kamu berada.

Saat ini, layanan ini bisa di-booking untuk area Jabodetabek dan Surabaya sesuai ketersediaan. Klik gambar di bawah ini untuk temukan layanan yang pas dengan kebutuhanmu.

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2022. Typhoid.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Typhoid & Paratyphoid Fever.
Lab Test Online. Diakses pada 2022. Widal Test.
Portea. Diakses pada 2022. Widal Test / Typhoid Test (Typhidot) Test.
IDL Biotech. Diakses pada 2022. TUBEX® TF Rapid typhoid detection.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan