Kenali 3 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah DBD

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Desember 2021
Kenali 3 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah DBDKenali 3 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah DBD

“Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah DBD. Mulai dari rutin membersihkan atau menguras tempat penampungan air, hingga memanfaatkan kembali limbah. Selain itu, cara lain sebagai upaya pencegahan tambahan seperti menggunakan obat nyamuk juga dapat dilakukan.”

Halodoc, Jakarta – DBD atau demam berdarah dengue (DHF) merupakan penyakit menular akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang terinfeksi virus dengue. Penyakit tersebut perlu diwaspadai, karena bisa berdampak fatal mengancam keselamatan jiwa pengidapnya. 

Di Indonesia sendiri, wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, dan digolongkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Hal ini lantaran musim hujan di Indonesia berlangsung cukup lama, yaitu antara bulan Oktober hingga Februari. Alhasil, tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk semakin bertambah akibat curah hujan yang tinggi. 

Nah, saat ini Indonesia sudah memasuki musim penghujan sehingga rentan akan penyebaran DBD. Maka dari itu, sebaiknya ketahuilah beberapa cara yang bisa dilakukan guna mencegah DBD. Penasaran apa saja? Yuk simak informasinya di sini!

Cara Efektif Mencegah DBD

Tidak ada vaksin yang dapat melindungi  seseorang dari demam berdarah dengue. Maka menghindari gigitan nyamuk aedes aegypti merupakan cara paling efektif untuk mencegah DBD. Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, pencegahan DBD dapat dilakukan melalui PSN 3M Plus. Nah, berikut adalah penjabarannya:

  1. Menguras

Kamu harus rutin membersihkan atau menguras berbagai tempat yang menjadi penampungan air. Contohnya seperti bak mandi, kendi, toren air, ember, dan tempat yang berpotensi menampung air lainnya. Di samping itu, dinding bak maupun tempat penampungan air lainnya juga perlu digosok. Tujuannya agar dapat membersihkan sekaligus membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding wadah air tersebut. 

Ketika musim hujan sedang berlangsung, kegiatan ini perlu dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk. Sebab, nyamuk penyebab DBD dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan lamanya.

  1. Menutup

Selain dibersihkan, wadah atau tempat yang berfungsi atau berpotensi menampung air juga perlu ditutup. Tak hanya menutupnya ketika sedang tidak digunakan, kamu juga perlu mengubur barang bekas di dalam tanah. Sebab, beberapa benda rongsok yang kotor berpotensi menjadi sarang nyamuk aedes aegypti.  

  1. Memanfaatkan Kembali Limbah

Selain menguras dan menutup, kamu juga perlu memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang dapat didaur ulang. Di samping itu, disarankan juga untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang rongsok. Terutama benda-benda bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Sementara itu, yang dimaksud dengan Plus-nya pada PSN 3M Plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan, seperti:

  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
  • Menggunakan obat anti nyamuk.
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
  • Gotong royong membersihkan lingkungan.
  • Periksa tempat-tempat penampungan air.
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup.
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras.
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk.

Ketahui Gejala Demam Berdarah

Pada banyak kasus, demam berdarah dengue tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal. Namun, gejala demam berdarah biasanya baru muncul dalam empat hingga tujuh hari setelah gigitan nyamuk. Berikut adalah beberapa gejala DBD yang dapat muncul, antara lain:

  • Demam tinggi secara tiba-tiba dan bisa mencapai 40 derajat Celsius.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri pada otot, tulang, dan sendi.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Rasa sakit di belakang mata.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Munculnya bintik-bintik merah pada kulit sebagai gejala khas.

Umumnya demam tinggi yang melanda pengidap DBD akan turun selama beberapa waktu.  Namun, demam tersebut akan kembali kambuh di masa mendatang. Nah, kondisi tersebut yang menyebabkan DBD sering kali sulit terdeteksi karena disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu atau tipes.

Itulah penjelasan mengenai beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD. Mulai dari rutin membersihkan atau menguras tempat penampungan air, hingga memanfaatkan kembali limbah. Selain itu, beberapa cara lain juga dapat dilakukan guna memaksimalkan pencegahan DBD. Salah satunya adalah menggunakan obat anti nyamuk semprot atau oles pada kulit yang tidak tertutup pakaian.

Penyakit DBD sulit dideteksi sedari awal, oleh sebab itu jika kamu mengalami gejala khas DBD seperti bintik merah pada kulit atau sejumlah gejala lainnya, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

Melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang!

Referensi:

Promkes (Kemenkes RI). Diakses pada 2021. Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus
CDC.gov. Diakses pada 2021. Avoid Dengue by Preventing Mosquito Bites
Medical News Today. Diakses pada 2021. Everything you need to know about Dengue fever

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan