Kenali 4 Gejala Penyakit Buerger

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   16 Mei 2019
Kenali 4 Gejala Penyakit BuergerKenali 4 Gejala Penyakit Buerger

Halodoc, Jakarta - Penyakit buerger adalah peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah tangan dan kaki, yang kemudian menimbulkan penyumbatan dan penggumpalan darah. Gejala penyakit buerger biasanya terlihat dari munculnya rasa nyeri pada tangan dan kaki, dengan kulit yang pucat.

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi berupa gangrene, yaitu matinya jaringan pada tangan dan kaki akibat putusnya aliran oksigen dan nutrisi ke bagian tersebut. Ketika telah mencapai fase ini, biasanya satu-satunya penanganan yang dapat dilakukan adalah amputasi.

Nyeri pada tangan dan kaki pengidap penyakit buerger dapat terasa sangat intens dan bisa muncul kapan saja, baik ketika sedang beraktivitas maupun istirahat. Nyeri juga dapat memburuk ketika tengah stres atau terpapar udara dingin.

Beberapa gejala penyakit buerger yang dapat dirasakan antara lain:

  1. Jari kaki dan tangan pucat, memerah, atau membiru.
  2. Terasa dingin, kesemutan, atau mati rasa pada tangan dan kaki.
  3. Ujung jari tangan dan kaki terasa nyeri.
  4. Pembengkakan pada tangan atau kaki.

Baca juga: Mengapa Perokok Aktif Rentan Terkena Penyakit Buerger?

Disebabkan oleh Tembakau

Penyebab penyakit buerger belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat dugaan bahwa penggunaan tembakau, baik dalam bentuk rokok, cerutu, atau produk yang dikonsumsi, merupakan faktor utama penyebab kondisi ini. Zat yang terkandung dalam tembakau dipercaya dapat menyebabkan iritasi pada pembuluh darah yang kemudian memicu peradangan.

Selain tembakau, terdapat 2 faktor lain yang diduga menyebabkan penyakit buerger, yakni faktor genetik dan gangguan sistem kekebalan tubuh yang membuat sistem imun menyerang jaringan tubuh yang sehat.

Di Asia, penyakit buerger lebih sering terjadi pada orang berusia antara 40-45 tahun, dan aktif atau pernah aktif menggunakan produk yang terbuat dari tembakau. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika memiliki faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit buerger.

Baca juga: Rodrigo Duterte Pernah Alami Buerger Disease, Ini Faktanya

Pengobatan Berfokus pada Peredaan Gejala

Meskipun belum ada metode yang sepenuhnya dapat menyembuhkan penyakit buerger, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul. Penanganan gejala yang dipercaya paling efektif adalah dengan menghentikan penggunaan tembakau.

Pengidap harus sepenuhnya menghindari produk-produk yang mengandung tembakau, baik itu rokok, cerutu, maupun produk tembakau yang dikonsumsi. Bila diperlukan, dokter dapat menganjurkan pengidap untuk mengikuti program khusus yang bertujuan untuk mengatasi kecanduan rokok.

Selain menghindari penggunaan tembakau, penanganan gejala penyakit buerger juga dilakukan dengan:

  • Obat. Pemberian obat yang berfungsi untuk memperbaiki sirkulasi darah, mencegah pembentukan gumpalan darah, merangsang tumbuhnya pembuluh darah baru, atau melebarkan pembuluh darah. Penentuan dosis dan jenis obat harus dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
  • Operasi. Salah satu operasi yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala penyakit buerger adalah sympathectomy yaitu memotong saraf yang menimbulkan keluhan. Namun, efektivitas penanganan penyakit Buerger dengan sympathectomy masih diperdebatkan. Diskusikan lebih lanjut dengan dokter terkait manfaat dan risiko prosedur yang akan dijalani.
  • Amputasi. Dilakukan ketika terjadi komplikasi, seperti infeksi yang tidak teratasi atau gangrene.
  • Terapi stimulasi saraf tulang belakang. Terapi ini bertujuan untuk meredakan nyeri dengan mengalirkan aliran listrik bertenaga kecil ke saraf tulang belakang. Listrik yang dialirkan tersebut berfungsi menghalangi munculnya sensasi nyeri.

Selain beberapa metode di atas, penanganan gejala juga dapat dilakukan di rumah. Pengidap dapat mengompres tangan dan kaki dengan air hangat agar aliran darah meningkat, sehingga nyeri yang dirasakan dapat berkurang. Namun, akan lebih baik bila perawatan di rumah didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter. Dokter akan menentukan perawatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pengidap.

Baca juga: Ibu Hamil Berisiko Mengalami Penyumbatan Pembuluh Darah karena Ketuban

Itulah sedikit penjelasan tentang gejala penyakit buerger. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan