Kenali 4 Jenis Rosacea dan Gejalanya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Desember 2018
Kenali 4 Jenis Rosacea dan GejalanyaKenali 4 Jenis Rosacea dan Gejalanya

Halodoc, Jakarta - Rosacea adalah penyakit yang dapat membuat seseorang menjadi kurang percaya diri karena menyerang area wajah. Penderita rosacea biasanya akan mengalami kemerahan, jerawat, dan penebalan kulit pada area pipi, hidung, dagu, atau dahi. Meskipun rosacea dapat berkembang dalam banyak cara dan pada usia berapa pun, sebuah survei menunjukkan penyakit ini biasanya muncul setelah menginjak usia 30 tahun.

Penelitian menunjukkan seiring berjalannya waktu, kemerahan dapat semakin parah dan persisten, bahkan pada beberapa kasus pembuluh darah muncul di permukaan wajah. Apabila tidak diobati, benjolan dan jerawat akibat inflamasi ini akan berkembang makin parah terutama pada pria. Pria dapat mengalami pembengkakan pada hidung dan muncul gelombang dari jaringan berlebih.

Jenis dan Gejala Rosacea

Faktanya jenis rosacea terdapat lebih dari satu subtipe. Setiap subtipe memiliki serangkaian gejala sendiri. Selain itu, mereka yang mengidap penyakit ini dapat terserang lebih dari satu subtipe rosacea pada suatu waktu. Berikut jenis rosacea dan gejala yang menyertainya:

  • Subtipe 1, erythematotelangiectatic rosacea (ETR), berupa kemerahan pada wajah dan pembuluh darah yang terlihat. Gejalanya antara lain: kemerahan pada wajah, pembuluh darah pecah dan terlihat, kulit membengkak, kulit sensitif, kulit perih dan terbakar, serta kulit kering dan kasar.

  • Subtipe 2, papulopustular (atau jerawat) rosacea, adalah kondisi berupa benjolan seperti jerawat dan sering terjadi pada wanita paruh baya. Gejalanya antara lain timbulnya jerawat dan kulit merah, kulit berminyak, kulit sensitif, pembuluh darah pecah yang terlihat, serta bagian kulit yang tampak timbul.

  • Subtipe 3, rhinophyma, adalah kondisi yang jarang terjadi yaitu saat adanya penebalan kulit hidung. Namun, biasanya terjadi pada pria dan disertai subtipe rosacea lainnya. Gejalanya antara lain: tekstur kulit yang tidak halus, kulit hidung menebal, kulit pada dagu, dahi, pipi dan telinga menebal, pori-pori membesar, serta pembuluh darah pecah terlihat.

  • Subtipe 4 adalah rosacea ocular, dan gejalanya terjadi pada area mata, seperti: mata merah dan berair, mata terasa seperti berpasir, sensasi terbakar dan perih pada mata, mata kering dan gatal, mata sensitif karena cahaya, kista pada mata, berkurangnya kemampuan penglihatan, serta tampak pembuluh darah pecah pada kelopak mata.

Penyebab Rosacea

Hingga kini, penyebab rosacea belum diketahui secara pasti. Namun para peneliti tengah mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan munculnya penyakit ini. Studi terbaru menunjukkan bahwa kemerahan wajah merupakan awal dari kontinum inflamasi yang diprakarsai oleh kombinasi disregulasi neurovaskular dan sistem imun bawaan. Di luar faktor neurovaskuler dan sistem kekebalan, keberadaan tungau mikroskopis yang disebut Demodex folliculorum telah dianggap sebagai penyebab potensial rosacea.

Tungau ini umum hidup di kulit manusia, namun pada pengidap rosacea tungau ini ditemukan lebih banyak.

Penelitian terbaru lainnya menemukan bahwa terdapat beberapa hal yang meningkatkan risiko rosacea yang merupakan hasil dari peradangan sistemik. Meskipun hubungan pastinya belum ditentukan, namun beberapa hal yang dicurigai adalah penyakit kardiovaskular, penyakit gastrointestinal, penyakit neurologis, dan autoimun serta kanker tertentu.

Pengobatan Rosacea

Jika gejala rosacea ringan terjadi, maka dokter akan meminta kamu memakai krim antibiotik seperti metronidazole, clindamycin, dan erythromycin atau konsumsi obat antibiotik. Terapi awal dapat memperlambat perkembangan penyakit. Pada kasus yang lebih serius atau jenis rosacea yang berat terjadi, perlu diberikan obat kombinasi. Kasus yang jarang terjadi yaitu pembengkakan hidung yang parah membutuhkan pembedahan atau terapi laser. Terapi laser terkadang digunakan untuk pembuluh darah besar dan merah.

Kalau kamu punya masalah seputar kesehatan atau kecantikan kulit wajah lainnya, gunakan saja aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan