Kenali 5 Gejala Sindrom Brugada, Gangguan Jantung yang Berakibat Fatal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Juli 2019
Kenali 5 Gejala Sindrom Brugada, Gangguan Jantung yang Berakibat FatalKenali 5 Gejala Sindrom Brugada, Gangguan Jantung yang Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta - Jantung adalah salah satu organ penting bagi tubuh manusia. Tidak sedikit gangguan yang dapat terjadi pada jantung manusia, salah satunya adalah sindrom Brugada. Gangguan tersebut dapat menyebabkan kematian pada pengidapnya.

Sindrom Brugada sendiri merupakan sebuah kelainan pada jantung yang menyebabkan gangguan pada kelistrikan jantung. Hal tersebut dapat membuat irama jantung yang berada di ruang bawah jantung menjadi tidak normal.

Gejala yang umumnya timbul pada seorang pengidap sindrom Brugada adalah detak jantung yang tidak teratur. Hal tersebut dapat menyebabkan kematian mendadak jika tidak mendapat pengobatan segera.

Gangguan pada jantung tersebut merupakan sebuah penyakit genetik yang diwariskan secara dominan autosom. Selain itu, sindrom Brugada yang disebabkan oleh faktor non-genetik dapat berkaitan dengan konsumsi obat tertentu atau kadar potasium yang rendah.

Gejala yang Ditimbulkan oleh Sindrom Brugada

Umumnya, gejala akan timbul pada pengidap gangguan tersebut saat berusia sekitar 40 tahun. Detak jantung yang tidak teratur dapat membuat pengidapnya mengalami kesulitan bernapas, hilang kesadaran, hingga kematian mendadak.

Walau begitu, gangguan jantung tersebut mungkin tidak menimbulkan gejala apapun. Selain itu, gejala yang timbul pada setiap orang dapat berbeda-beda. Berikut adalah beberapa gejala yang ditimbulkan oleh sindrom Brugada:

  1. Kepala terasa pusing.

  2. Kehilangan kesadaran sementara.

  3. Kesulitan bernapas terutama pada malam hari.

  4. Detak jantung yang tidak teratur.

  5. Detak jantung yang sangat cepat dan tidak beraturan.

Gejala-gejala tersebut dapat terjadi kapan pun. Di samping itu, terkadang dapat dipicu oleh gangguan lainnya, seperti demam, dehidrasi, dan terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Gangguan ini juga lebih umum terjadi pada pria.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Ini Hal Penyebab Sindrom Brugada

Pemeriksaan untuk Sindrom Brugada

Hal utama yang dilakukan untuk mendiagnosis sindrom Brugada adalah pengecekan terhadap aktivitas listrik pada jantung, atau dikenal dengan sebutan elektrokardiogram (EKG). Saat pemeriksaan ini dilakukan, sensor kecil pada lengan, kaki, dan dada akan dipasang. Kemudian, sensor tersebut dihubungkan dengan mesin yang dapat mengukur sinyal listrik dari jantung setiap berdetak.

Ketika pemeriksaan tersebut dilakukan, obat ajmaline atau flecainide akan diberikan untuk memberi pengaruh pada jantung. Cara tersebut dapat membantu pemeriksaan untuk memastikan detak jantung yang tidak normal disebabkan oleh sindrom Brugada.

Setelah pemeriksaan EKG dilakukan, mungkin kamu akan mendapat pemeriksaan lain jika hasilnya positif mengidap sindrom Brugada. Pemeriksaan elektrofisiologi akan dilakukan untuk melihat aritmia tersebut berasal dan mencari cara untuk mengobatinya.

Kamu akan dibius, lalu dokter akan memasukkan kateter melalui vena di pangkal paha kamu yang akan sampai ke hati. Sinyal listrik akan dikirim melalui alat tersebut, dan mendeteksi gangguan yang terjadi pada area tersebut.

Baca juga: Ketahui Fakta Lengkap tentang Sindrom Brugada

Pencegahan pada Sindrom Brugada

Hingga saat ini, belum ditemukan metode yang efektif untuk mencegah terjadinya kondisi ini. Namun demikian, bagi seseorang yang mengalaminya, beberapa upaya dapat dilakukan untuk menghindari pemicu atau faktor yang dapat memperburuk sindrom Brugada, antara lain:

  • Mengalami demam: Seseorang yang terserang demam dapat memperburuk sindrom Brugada. Maka dari itu, jika kamu mengidap demam, segera konsumsi obat untuk menyembuhkannya.

  • Mengonsumsi obat tertentu: Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur. Jika kamu mengalami hal tersebut, cobalah untuk berdiskusi dengan dokter.

  • Dehidrasi: Diare atau gangguan yang menyebabkan muntah-muntah dapat berdampak pada dehidrasi. Hal tersebut dapat memperburuk menjadi sindrom Brugada. Segeralah konsumsi cairan jika hal tersebut terjadi.

Baca juga: Sindrom Brugada Berpotensi Sebabkan Kematian

Jika kamu mengalami masalah kesehatan, Halodoc bisa jadi solusinya. Kamu bisa melakukan diskusi dengan dokter melalui Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Tidak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat di Halodoc. Tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantar dalam waktu kurang dari satu jam. Mudah kan? Yuk, segera download aplikasinya di smartphone kamu!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan