Kenali 6 Gigitan Serangga yang Beracun

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 Oktober 2019
Kenali 6 Gigitan Serangga yang BeracunKenali 6 Gigitan Serangga yang Beracun

Halodoc, Jakarta – Serangga adalah makhluk hidup yang mudah dijumpai di sekitar kita. Serangga mudah ditemukan di sudut-sudut tembok rumah, di atap rumah di taman dan lingkungan tempat tinggal. Karena sering berdekatan dengan manusia,  tak jarang serangga ini menggigit dan melukai manusia saat mereka merasa terancam atau tidak sengaja ketika mencari makan. Gigitan serangga dapat berupa luka tusukan atau laserasi yang dibuat oleh serangga. 

Baca Juga: Digigit Serangga Jangan Langsung Digaruk, Ini Alasannya

Sebagian besar serangga biasanya menyuntikkan asam format ketika melukai manusia. Hal ini bisa menyebabkan lepuh, peradangan, kemerahan, pembengkakan, nyeri, gatal, dan iritasi. Namun, reaksi dapat berbeda-beda pada setiap orang tergantung pada jenis serangga dan sensitivitas individu. Orang yang bekerja di luar ruangan atau sering berkegiatan di luar ruangan lebih berisiko terkena gigitan serangga ketimbang yang lain. Nah, berikut jenis gigitan serangga yang perlu diwaspadai karena mengandung racun, yaitu:

  1. Tawon

Sengatan tawon atau lebah besar menimbulkan rasa sakit secara tiba-tiba dan terasa tajam pada awalnya. Setelah tersengat, tanda merah bengkak terbentuk pada kulit. Kondisi ini berlangsung beberapa jam dan terasa sakit dan gatal. Terkadang area yang lebih besar di sekitar sengatan bisa terasa sakit, merah dan bengkak hingga satu minggu. Kondisi ini disebut reaksi alergi minor. Meski begitu, reaksi alergi minor bukan kondisi serius.

Beberapa orang mengalami reaksi alergi serius (anafilaksis) yang menyebabkan kesulitan bernapas, pusing dan wajah atau mulut membengkak. 

  1. Lebah Kecil

Sengatan lebah rasanya hampir mirip dengan sengatan tawon, tetapi sengatannya dapat meninggalkan luka. Sengatan lebah juga menimbulkan rasa sakit, kemerahan, dan bengkak selama beberapa jam. Seperti sengatan tawon, beberapa orang dapat memiliki reaksi alergi ringan yang berlangsung hingga seminggu. Reaksi alergi serius juga kadang-kadang dapat terjadi, menyebabkan kesulitan bernapas, pusing, dan wajah atau mulut bengkak. 

  1. Pikat

Pikat merupakan sejenis lalat yang berukuran cukup besar. Gigitan pikat bisa menyakitkan dan area kulit yang digigit akan memerah dan terangkat. Seseorang yang digigit pikat juga dapat mengalami gejala berupa urtikaria, pusing, kelemahan dan mengi. Gigitan pikat bisa memakan waktu cukup lama untuk sembuh dan berisiko berkembang menjadi infeksi.

Kalau kamu tergigit pikat dan mengalami gejala infeksi, seperti keluar nanah atau rasa sakit yang meningkat, kemerahan dan pembengkakan, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sebelum periksa, buat janji dengan dokter terlebih dulu lewat aplikasi Halodoc. Lewat Halodoc, kamu bisa tahu estimasi waktu bertemu dokter, sehingga enggak perlu mengantre lama-lama.

Baca Juga: 4 Cara Alami untuk Redakan Gigitan Serangga

  1. Laba-Laba

Laba-laba black widow adalah jenis laba-laba yang perlu diwaspadai. Pasalnya, gigitan laba-laba ini tergolong beracun, sehingga bisa menimbulkan berbagai gejala. Gigitan black widow meninggalkan bekas tusukan kecil pada kulit yang menyakitkan dan menyebabkan kemerahan serta pembengkakan.

Tidak hanya black widow saja, beberapa gigitan laba-laba lain juga menyebabkan rasa sakit, berkeringat dan pusing. Gigitan dapat terinfeksi atau menyebabkan reaksi alergi parah, namun ini jarang sekali terjadi. 

  1. Semut Api

Semut api atau semut rang-rang sering dijumpai di taman bahkan di sudut-sudut rumah. Semut yang berwarna merah kecokelatan atau cokelat kehitaman dapat menggigit manusia dengan rahangnya sambil menyemprotkan racun. Gigitan semut api menimbulkan kemerahan, bengkak, dan rasa terbakar dalam 30 menit. Lenting kemudian timbul dalam waktu 24 jam dan biasanya pecah setelah 48 jam. Gejala gigitan semut api biasanya sembuh sendiri apabila tidak ada infeksi bakteri penyerta.

  1. Kutu

Kutu yang menyerang manusia biasanya berbeda dengan kutu anjing, kutu kucing, atau kutu tikus. Kutu manusia biasanya menetap di tempat tidur, pakaian, atau furnitur. Pada orang yang sensitif timbul kemerahan, bentol, dan lenting di lokasi bekas gigitan. 

  1. Ulat Bulu

Pada musim kemarau, ulat yang memiliki ribuan rambut kecil sering dijumpai menempel di pohon. Bulu dari ulat ini dapat menyebabkan ruam gatal, masalah mata dan sakit tenggorokan sampai kadang-kadang kesulitan bernapas. 

Baca Juga: Upaya Terhindar dari Gigitan Serangga yang Perlu Diketahui

Itulah beberapa jenis serangga penghasil gigitan beracun yang perlu diwaspadai. Selalu kenakan pakaian tertutup saat berada di luar rumah, terutama di dekat-dekat tanaman. 

Referensi:
NHS. Diakses pada 2019. Insect bites and stings.
Medical News Today. Diakses pada 2019. Insect and spider bites and how to deal with them.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan