Kenali 8 Bahaya Air Ketuban Merembes untuk Bayi dalam Kandungan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 November 2022

“Bila dalam jumlah sedikit, air ketuban merembes mungkin tidak masalah. Namun, bila dalam jumlah besar, ada sejumlah komplikasi yang bisa terjadi yang membahayakan bayi dalam kandungan.”

Kenali 8 Bahaya Air Ketuban Merembes untuk Bayi dalam KandunganKenali 8 Bahaya Air Ketuban Merembes untuk Bayi dalam Kandungan

Halodoc, Jakarta – Air ketuban merupakan cairan yang penting untuk melindungi dan menopang bayi saat ia bertumbuh di dalam rahim. Namun, pada beberapa kasus, air ketuban bisa merembes selama masa kehamilan.

Bila dalam jumlah yang sedikit, air ketuban merembes mungkin tidak terlalu menyebabkan masalah. Namun, ibu perlu hati-hati bila cairan tersebut bocor dalam jumlah yang banyak, karena bisa menyebabkan sejumlah komplikasi yang berbahaya bagi bayi dalam kandungan. 

Mengenal Manfaat Air Ketuban

Air ketuban merupakan cairan penting yang mengandung hormon, sel sistem imun, nutrisi, dan urine bayi. Cairan ini memiliki banyak sekali manfaat penting bagi bayi dalam kandungan, antara lain:

  • Sebagai bantalan yang melindungi janin dari tekanan fisik.
  • Sebagai bantalan juga bagi tali pusar dari tekanan fisik.
  • Menjaga bayi tetap hangat.
  • Mencegah infeksi pada bayi.
  • Membantu paru-paru dan sistem pencernaan bayi berkembang (bayi berlatih menggunakan otot di saluran pernapasan dan pencernaannya ketika menghirup dan menelan cairan ketuban).
  • Membantu perkembangan otot dan tulang bayi. Cairan ketuban memungkinkan bayi untuk mengapung dan bergerak di dalam kantung ketuban, yang bisa mendorong perkembangan otot dan tulangnya.
  • Mencegah jari tangan dan kaki tumbuh bersama.

Jumlah air ketuban umumnya meningkat hingga mencapai puncaknya, yaitu sebesar satu liter, pada 36 minggu usia kehamilan. Setelah itu, kadar cairan mulai berkurang saat tubuh ibu bersiap untuk melahirkan bayi. Sebelum melahirkan, dokter kandungan akan melakukan ultrasound untuk memperkirakan jumlah cairan ketuban yang mengelilingi bayi. 

Bahaya Air Ketuban Merembes untuk Bayi

Air ketuban merembes merupakan kondisi yang bisa terjadi kapan saja selama kehamilan. Bila dalam jumlah banyak, hal itu bisa menyebabkan oligohidramnion (kadar cairan ketuban yang sangat rendah) dan sejumlah komplikasi kehamilan lainnya yang berbahaya bagi bayi dalam kandungan. Komplikasi tersebut, antara lain:

1. Keguguran.

2. Kematian saat lahir.

3. Lahir prematur.

4. Pertumbuhan janin melambat.

5. Kesulitan persalinan, seperti kompresi tali pusat yang bisa memengaruhi kemampuan bayi untuk mendapatkan oksigen.

6. Peningkatan kemungkinan persalinan caesar untuk mencegah kekurangan oksigen janin (asfiksia lahir) dan komplikasi lainnya.

7. Infeksi. Robekan pada selaput ketuban memungkinkan bakteri berbahaya memasuki rahim dan membahayakan bayi.

8. Ensefalopati hipoksik-iskemik (HIE), jenis kerusakan otak yang terjadi ketika otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

Air ketuban merembes juga bisa mengindikasikan ketuban pecah dini, suatu komplikasi di mana kantung ketuban pecah sebelum bayi berada dalam posisi yang benar untuk lahir. 

Komplikasi ini terjadi pada sekitar dua persen kehamilan, dan bisa mengakibatkan infeksi, prolaps tali pusat (ketika tali pusat turun ke jalan lahir sebelum atau di samping bayi, kemungkinan menjadi tertekan), dan masalah lainnya.

Oligohidramnion, ketuban pecah dini dan komplikasi lain yang terkait dengan air ketuban merembes bisa sangat berbahaya. Masalah-masalah ini bisa menyebabkan cedera lahir yang serius, penyakit, dan cacat seumur hidup. Contohnya seperti cerebral palsy (CP), Respiratory Distress Syndrome (RDS), hidrosefalus, dan keterlambatan perkembangan. Oleh karena itu, ibu perlu waspada bila mengalami tanda air ketuban merembes dan segera periksakan diri ke dokter.

Ketahui Tanda-tandanya

Tanda dan gejala air ketuban merembes terkadang tidak kentara. Sementara robekan besar bisa menyebabkan semburan cairan yang kuat, rembesan mungkin akan menyebabkan air ketuban menetes secara perlahan. Selain itu, air ketuban bukan lah satu-satunya cairan yang bisa dikeluarkan ibu hamil selama kehamilan. 

Cairan yang ditemukan pada pakaian dalam ibu juga bisa saja merupakan urine atau cairan vagina yang umum merembes selama kehamilan. Oleh karena itu, mengenali tanda air ketuban merembes mungkin bisa sedikit sulit.

Namun, berikut adalah beberapa ciri air ketuban yang perlu ibu ketahui:

  • Warnanya bening, bercak putih, dan/atau mengandung sedikit lendir atau darah.
  • Tidak berbau.
  • Bisa membuat pakaian dalam menjadi basah.

Cara lain untuk menentukan apakah cairan pada pakaian dalam ibu adalah air ketuban adalah dengan mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu. Kemudian, kenakanlah pembalut atau liner selama 30 menit hingga satu jam akan memudahkan pemeriksaan cairan.

Bila ternyata ibu mengalami air ketuban merembes, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Caranya, tinggal buat janji di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Leaking Amniotic Fluid During Pregnancy: What Does It Feel Like?.
American Baby & Child Law Center. Diakses pada 2022.  Leaking Amniotic Fluid and Birth Injuries

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan